Sabtu, 26 Desember 2015

Rangkaian Indikator Level Baterai


Rangkaian indikator level baterai adalah suatu rangkaian elektronika yang dapat digunakan untuk mengukur level tegangan battery / accumulator. Komponen utama untuk membuat rangkaian indikator level baterai  ini adalah sebuah IC LM3914. IC LM3914 pada �rangkaian indikator level baterai� adalah sebuah IC monolitik yang berfungsi untuk mengubah tegangan analog kemuadian akan mengkodekan level tegangan input tersebut dengan menyalakan 10 LED yang menghasilkan tampilan analog secara linier terhadap tegangan input yang diberikan. IC LM 3914 adalah IC yang mudah kita dapatkan dipasaran dan tidak mahal. IC LM3914 pada rangkaian indikator level baterai ini sering kita jumpai pada rangkaian VU display atau peak indikator sinyal audio pada perangkat audio. Rangkaian indikator level baterai ini terdiri dari IC LM3914, 10 buah led, dan beberapa resistor. Untuk membuat rangkaian indikator level batere dapat melihat gambar skema rangkaian indikator level baterai dan nilai komponen pada gambar di bawah :



Pada rangkaian indikator level baterai diatas supply tegangan rangkaian diambilkan dari baterai / accu tersebut melalui sebuah saklar. Rangkaian ini didesain hanya akan menampilkan level baterai apabila saklar ditekan. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat tegangan baterai itu sendiri.

Rangkaian indikator level batere pada gambar diatas dirancang untuk mengukur level tegangan batere atau accumulator 12 volt. Sehingga sumber tegangan untuk mengoperasikan rangkaian ini diambil dari batere yang diukur. Apabila ingin menggunakan rangkaian indikator level batere ini untuk batere dengan tegangan selain 12 volt maka dapat dialkukan dengan memisahkan jalur input dengan jalur sumber tegangan DC +12 volt.

loading...

sumber:
e-belajarelektronika.com

Rabu, 23 Desember 2015

Rangkaian Komparator


Rangkaian Komparator adalah alat yang di gunakan untuk membandingkan ukuran panjang, komparator umumnya di buat dari sebuah teleskop atau mikroskop yang di gerakan naik turun pada sebuah skala. Komparator juga bisa di sebut sebagai alat yang di gunakan untuk membuat perbandingan antara dua sinar atau warna.

Selain itu, ada juga yang di sebut dengan rangkaian komparator tegangan. Komparator tegangan adalah sebuah rangkaian yang dapat dengan cermat membandingkan besar tegangan yang di hasilkan. Rangkaian ini biasanya menggunakan komparator Op-Amp sebagai piranti utama dalam sebuah rangkaian. Saat ini terdapat dua jenis komparator tegangan, yaitu komparator tegangan sederhana dan komparator tegangan dengan histerisis.

Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana

Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana

Rangkaian komparator ini dapat kita rangkai menggunakan Vref yang di hubungkan ke V Supply, kemudian kedua resistor di gunakan sebagai pembagi tegangan, sehingga nilai tegangan yang di hasilkan dari komparator Op-Amp adalah semakin besar. Komparator Op-Amp akan membandingkan nilai tegangan pada kedua tegangan, apabila sebuah tegangan (-) lebih besar dari tegangan masukan (+) maka keluaran Op-Amp akan menjadi sama v Supply. Untuk Op-Amp yang sesuai dengan pemakaian pada rangkaian Op-Amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banbyak di pasaran.

Rangkaian Komparator Tegangan Histerisis

Rangkaian Komparator Histerisis

Tujuan Rangkaian komparator ini adalah untuk meminimalkan efeknois pada tegangan masukan. Misalnya tegangan referinsanya di set 3,3 V, sedangkan rangkaian ini juga memiliki nois sebesar 0,1 V, maka tegangan inputnya menjadi tepat 3,3 V dan keluarannya juga akan berfuktuatif sesuai dari noisnya. Dengan menggunakan komparator histerisis, maka keluaranya tidak akan berlogika sebelum input melewati batas dan sebaliknya.

Dengan menggunakan komparator LM324 maka tegangan sinyal ramp yang di hasilkan oleh rangkaian generator ini akan di bandingkan dengan tegangan dari potensiometer. Tegangan potensiometer tersebut bervariasi antara 0 volt sampai 10 volt DC.
Pada saat rangkaian ramp berada di bawah tegangan potensiometer maka output dari komparator LM324 adalah 10 Volt sehingga terdapat arus yang mengalir pada R7. Apabila tegangan ramp lebih tinggi dari pada tegangan potensiometer maka output dari LM324 adalah 0 volt. Arus ini merupakan arus aktivasi optocoupler pada bagian triac.

Demikian penjelasan singkat mengenai Rangkaian Komparator, semoga rangkaian kami kali ini bermanfaat bagi anda semua.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Rangkaian Penguat Sinyal


Rangkaian Penguat Sinyal ini bekerja untuk memberikan booster atau perkuatan dalam memperoleh sinyal bagi beberapa perangkat elektronik. Rangkaian penguat sinyal tersebut bisa digunakan untuk menguatkan antena, hand phone, radio hingga ke modem yang tentu saja bisa bermanfaat sangat besar. Dan untuk menguatkan sinyal televisi dalam menerima sinyal dari saluran-saluran atau chanel dari televisi ini, tentu rangkaian penguat sinyal ini akan dipasang di antena yang terpasang. Berikut skema rangkaian yang bisa digunakan.

Rangkaian Penguat Sinyal

Gambar Skema Rangkaian Penguat Sinyal

Gambar skema rangkaian di atas bisa memperkuat kinerja antena untuk menangkap siaran-siaran televisi. Biasanya pula rangkaian ini dipasang pada antena RF denagn frekuensi antara 400 MHz dan 900 MHz. Otomatis rangkaian tersebut bisa menerima sinyal dari VHF dan juga UHF serta menangkap sinyal dari frekuensi FM 88 MHz hingga 108 MHz. Untuk membuat rangkaian pada skema rangkaian diatas, anda tidak akan kesusahan mendapatkan komponen yang anda butuhkan. Pasalnya komponen di dalam rangkaian tersebut akan bisa anda temukan dengan mudah. Komponen yang dibutuhkan adalah :

R1 : 120 Ohm
R2 : 1,5 KOhm
R3 : 270 Ohm
R4 : 82 KOhm
C1 dan C5 : 100 pF
C2 dan C3 : 1 nF
C4 : 2,2 pF
D1 dan D2 : 1N4148
Transistor : BFR90, BFR91, BFW92
L1 dan 2 : diameter : 5mm, diameter email 0,5mm, 8 lilit
Setelah semua komponen sudah didapat, anda bisa merangkaianya ke dalam PCB sebagai berikut.

Skema Rangkaian Penguat Sinyal

Dan spesifikasi teknis dari rangkaian penguat sinyal ini adalah :

Respon Frekuensi : 40 � 900 MHz
Gain: 20 dB
Tegangan Output Maximum : 90 uV
Impedancsi Input � Output: 75 ohm

Dengan rangkaian penguat sinyal tersebut, tentu saja akan memudahkan kinerja antena untuk menangkap sinyal yang frekuensinya terlalu tinggi atau rendah. Apalagi jangkauannya mencapai VHF dan juga UHF serta bisa melacak keberadaan radio-radio di frekuensi FM.







loading...

sumber:

Senin, 21 Desember 2015

Rangkaian Penguat Nada Bass


Rangkaian Penguat Bass biasa digunakan pada amplifier atau sejenisnya. Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal suara bass serta meloloskan suara treble tanpa peredamanan dan penguatan. Sebenarnya, rangakaian ini juga memiliki kesamaan atau prinsip kerja yang sama dengan rangkaian peredam treble, namun pada rangkaian penguat bass ini sinyal pada treble tidak diredam menjadi 0 volt, melainkan sama halnya dengan input, lalu sinyal bass yang sebelumnya diloloskan, kini diperkuat dengan nilai penguatan sesuai keinginan.

Untuk tata letak antar komponen, juga memiliki kesamaan dengan rangkaian peredam treble, kapasitor dipasang secara paralel dengan jalur input op-amp untuk memastikan op-amp lebih memperkuat sinyal yang berfrekuensi rendah dibandingkan dengan frekuensi rendah. Untuk desain rangkaian penguat bass yang akan digunakan, akan mengadopsi sirkuit topologi untuk amplifier dengan menggunakan catu daya tunggal berkisar 60 V serta kapasitor coupling untuk speaker. Selain itu, rangkaian ini juga dapat digunakan pada amplifier gitar.

Gambar Skema Rangkaian Penguat Bass

rangkaian penguat bass

Memang secara teori tak semudah penjelasan yang telah dipaparkan di atas, karena pada setiap komponen memiliki pengaruh besar terhadap karakteristik hasil proses. Pada gambar sinyal grafik, sinyal suara bass diperkuat sampai beberapa kali penguatan, sedangkan untuk sinyal treble tidak mengalami sedikitpun penguatan atau penurunan amplitudo. Sinyal input sendiri berasal dari dua buah alat pembangkit sinyal sinus yang memiliki frekuensi berbeda serta amplitudo yang sama, yaitu 1 volt. Pada rangkaian penguat bass, saat saklar menghubungkan dengan input sinyal frekuensi rendah atau sinyal pada suara bass, maka sinyal tersebut mengalami penguatan dengan hasil puncak tegangan mendekati 6 volt.

Sedangkan pada saat sinyal frekuensi tinggi, tegangan puncak dari sinyal output sekitar 2 volt atau mendekati pada nilai dari Vpuncak dari 1 volt, yaitu 1V2 volt. Demikian kesimpulan dari cara kerja rangkaian sederhana ini, anda dapat menarik kesimpulan berdasarkan angka-angka pasti dari setiap kondisi dalam melakukan pengukuran pada setiap rangkaian. Demikian rangkaian penguat bass sederhana yang dapat Anda jadikan solusi apabila suatu saat Anda memiliki peralatan soundsystem yang kurang puas.

Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian penguat bass, semoga rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Kumpulan Rangkaian Pemancar FM

1. Rangkaian Pemancar FM Stereo
Anda akan menemukan bahwa ini adalah proyek yang sangat mudah untuk dibuat. Rangkaian ini akan menghasilkan kualitas suara yang baik di band FM (88-108 mhz). Salah satu hal penting adalah bahwa chip IC beroperasi pada 3 volt DC. Chip bisa hancur jika dioperasikan pada tegangan yang lebih tinggi dari 3,5 volt. Antena bisa menjadi antena teleskopik standar atau 2 kaki kawat panjang. Masukan berada dalam rentang millivolt dan Anda mungkin perlu menambahkan potensiometer tambahan untuk input. Saya bisa menggunakan sirkuit ini untuk walkman dan CD player portabel di mobil saya. Saya menggunakan headphone jack dan bervariasi pada kedua sinyal dengan kontrol volume.

Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 � 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).

Rangkaian Pemancar FM Stereo
Gambar Skema Rangkaian Pemancar FM Stereo

Untuk mengatur penalaan sirkuit radio FM Anda ke tempat yang bagus, sesuaikan kapasitor C8 sampai Anda mendengar sinyal bahwa Anda memancar. Bila Anda memiliki sinyal yang kuat sesuaikan resistor R4 sampai menyala sinyal lampu indikator stereo. Jika input adalah sinyal yang tinggi dapat mendorong Anda melalui chip IC. Gunakan potensiometer untuk menghidupkan dua 15 pada sinyal masukan untuk membawa tingkat bawah. Anda dapat menyeimbangkan sinyal dengan menggunakan headphone. L1 induktor adalah 3 putaran dari kawat 0,5 mm pada inti ferit 5 mm.

Sebuah stasiun radio, baik itu radio FM maupun AM membutuhkan pemancar untuk bisa didengar oleh pendengarnya. Selain sebagai alat informasi, radio sering digunakan sebagai sarana hiburan. Sekarang kebanyakan stasiun radio menggunakan gelombang FM untuk melangsungkan siarannya. Secara kualitas memang karalteristik FM lebih unggul daripada AM. Nah, buat Anda yang ingin mendirikan stasiun radio FM untuk kepentingan komunitas, ada baiknya Anda mencoba Rangkaian Pemancar FM Stereo ini. Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian pemancar fm stereo.


2. Rangkaian Pemancar FM Mini
Rangkaian ini bisa kita gunakan untuk mengirim signal audio menjadi gelombang elektromagnetik, sehingga bisa ditangkap oleh radio penerima FM. Biasanya PCB rangkaian pemancar jenis ini sudah banyak dijual dipasaran. Jadi kita bisa saja membelinya tanpa melayout atau membuat PCBnya terlebih dahulu. Cara membuatnya juga tidak terlalu rumit, karena kita juga bisa mendapatkan komponen di toko terdekat.

Meski sangat sederhana, tapi rangkaian ini sudah bisa menjangkau sekitar 1 km tanpa terhalang bangunan. Oleh sebab itu jika ingin membuatnya silahkan lihat pada skema dari electronics-lab. com berikut:

loading...


Komponen yang dibutuhkan:

R1 = 220K
R2 = 4,7K
R3 = R4 = 10K
R5 = 82 Ohm
R = 150Ohm
VR1 = 22K
C1 = C2 = 4,7uF 25V
C3 = C13 = 4,7nF
C4 = C14 = 1nF
C5 = C6 = 470pF
C7 = 11pFC8 = 3-10pF
C9 = C12 = 7-35pF
C10 = C11 = 10-60pF
C15 = 4-20pF
C16 = 22nF
L1 = 4 gulung diameter kawat 5,5mm
L2 = 6 gulung diameter kawat 5,5mm
L3 = 3gulung diameter kawat 5,5mm
L4 = tercetak di PCB
L5 = 5 gulung diameter kawat 7,5mm
RFC1=RFC2=RFC3= VK200 RFC tsok
TR1 = TR2 = 2N2219
TR3 = 2N3553
TR4 = BC547/BC548
D1 = 1N4148
MIC = mic cristal


Yang perlu diketahui adalah bahwa skema ini belum saya coba, akan tetapi saya dapatkan dari sumber yang terpercaya. Oleh sebab itu silahkan untuk mencobanya dan semoga berhasil.



3. Rangkaian Pemancar FM Stereo Broadcasting

Rangkaian Pemancar FM stereo ini mempunyai daya yang kecil, hanya mampu menjangkau sekitar rumah saja. sehingga cocok untuk memancarkan sumber suara dari iPod, komputer, discman, walkman, TV / SAT receiver, dan banyak sumber audio lainya.



Untuk keperluan pemancar stasiun radio FM dengan jarak jangkau yang jauh, maka saya sarankan agar rangkaian ini dimodifikasi dan di perkuat dengan rangkaian �power RF amp�. tentu saja Pemancar FM dengan daya lebih besar memerlukan izin agar tidak dianggap ilegal.

Skema Pemancar FM Stereo diatas jika kitA rangkai ke dalam sebuah bentuk kit PCB akan menjadi seperti gambar dibawah ini :
pemancar FM stereo

Pemancar Fm stereo ini dapat beroprasi pada frekuensi 88 - 108 Mhz, dan kualitas suara stereo yang dihasilkan lumayan bagus dan enak didengar oleh telinga, hal itu dapat dirasakan jika receivernya ( radio penerima ) juga di dukung dengan kualitas stereo yang bagus pula.

Antenna yang cocok untuk jenis pemancar ini yaitu jenis �ground plane�. panjang elemen antenna vertikal radiator dan panjang elemen antenna radial bisa dihitung dengan rumus pada gambar di bawah ini :
ukuran antena ground plane
ANTENA GROUND PLANE DAN RUMUSNYA



4. RANGKAIAN PEMANCAR RADIO FM 1 TRANSISTOR

Kita bikin Pemancar radio FM paling sederhana. Di inspirasi dari pertanyaan seorang anak SMA yg gagal meniru skematik pemancar FM di sebuah blog, kemudian dia meminta bantuanku untuk memperbaiki. Hasil googling dapet video youtube yg menuntunku menuju website jepang http://anarchy.translocal.jp/radio/micro/


Di salah satu bagian web jadulnya ada petunjuk membuat radio FM sederhana.

Gambar skematik seperti ini :


 



nah..ternyata ketika ku cek di kotak komponen punyaku ada beberapa yg cocok dan yang lainnya aku bikin dengan pendekatan nilai komponen dengan menggabungkan komponen2 berbeda




dari skematik di web asli, aku lakukan beberapa penyesuaian :


- R 27 Kohm aku buat dari gabungan R 10K + R 12 K , jadi nilainya mendekati

- Kapasitor 10pF aku buat dari seri 2 kasitor 22pF, jadi nilai sekitar 11pF

- Transistor yg kupakai transistor NPN umum 2N3904, ga bagus sebenernya respon frekuensi tinggi, tapi ga masalah

- Lilitan / Kumparan dibuat dari kabel jumper atau wrap kabel yang biasanya di gunakan untuk menyambung rangkaian di PCB lubang. Lilitan dibuat dengan melilitkan kabel 4-5 loop di obeng kecil, kemudian ujung2nya diluruskan biar gampang disolder. Kumparan ini bisa dibuat dengan kabel email, kabel dinamo tamiya ato kabel balast lampu neon. Ingat ujung kabel dikupas saat menyolder karena ada lapisannya

- Kapasitor trimmer/Varco aku pake yg ukuran 20 - 50 PF , bisa juga tidak dipergunakan tapi akan kesusahan ketika tuning lilitan

- PCB yang aku gunakan PCB lobang, sedangkan aslinya menggunakan PCB polos, sehingga Ground plane yg lebar akan memperkecil interfrensi. Jadi PCB lobang aku kasi groundplane pake timah yg disolder memanjang

- Batere yg dipake 3 buah AA, jadi tegangannya 4.5 V



Setelah berkutat beberapa lama dan ga suskses, akhirnya aku pikir lebih baik menunggu sape lewat tengah malem, biar siaran radio publik pada off, dan akhirnya berhasil mancar di range 90-102 MHZ. Aku gunakan mp3 player sebagai inputan audio


Trick tuning frekuensi sebagai berikut :


- Lilitan diusahakan lebar / kerenggangan seragam, semakin lebar/renggang maka frek semakin tinggi dan sebaliknya, jika versi tanpa varco / trimmer maka penentuan frekuensi menggunakan pengaturan jarak kerenggangan lilitan. Susah bangett...

- Putar2 varco dengan obeng trimmer, jika pake obeng biasa maka akan terpengaruh tangan yg nge-ground, pilih frek yg kosong di radio penerima, putar varco pelan2 sampe suara muncul. biasanya akan terjadi offset ketika obeng dilepas, kira2 frek turun 0.6 - 1 MHz. Contoh, misal frek yg diingini 94MHZ, maka radio dipanteng frek 95Mhz ketika muter2 varco sampe suara muncul

- Antena pemancar dapat dibuat dari kabel tunggal



dari hasil pemantauan siaran dapat diterima sampe jarak 15 meter (LOS / tanpa halangan)



Kalo agan beruntung , bisa ngerjain orang serumah lho ! TV nya bisa masuk suara dari pemancar nya...seru kan ?






5. MEMBUAT PEMANCAR FM DARI TUNER PENERIMA RADIO FM
Bagi anda penggemar elektronika pastinya anda sudah tau yg namanya Tuner block yg biasa terdapat pada penerima radio(radio receiver). Nah,Selain digunakan sebagai penerima radio Tuner blok FM ini sebenarnya juga bisa di manfaatkan untuk merakit pemancar FM yang praktis dan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap goncangan/pergeseran frekuensi, artinya meskipun dipancarkan terus menerus tidak ada pergeseran frekuensi yang berarti, masih bisa stabil meskipun tidak dikendalikan dengan rangkaian PLL. Inilah kelebihan osilator yang terdapat pada tuner blok yg menggunakan rangkaian sistem osilator colppits.Tutorial Cara membuat Pemancar FM dari bekas Tuner Blok menitik beratkan pada tuner blok yg sudah tidak dipakai lagi. di bawah ini adalah skema rangkaian osilator yang terdapat di dalam tunner blog FM.



Osilator yang terdapat pada tuner FM blok




Pin Out tuner FM blok












Dengan penambahan rangkaian yang minimalis dapat dihasilkan sebuah racangan pemancar yang praktis tetapi berdaya cukup besar, menurut data 2SC2538 bisa keluar maksimum 0,5 Watt. rangkaian ini Jika digunakan untuk mendorong(driver) 2SC1971 atau 2SC2539 sudah mampu menghasilkan keluaran daya yang maksimal.



Rangkaian penguat tiga tingkat untuk tuner FM blok



Daftar Komponen

C1, C7 = 223
C2,C3 = 20pF
C6 = 25pF
C4,C5,C8,C9 = 102
C10 = 33pF
C11 = 10uF
C12 = 100uF
R1,R4 = 22k
R2,R5 = 10
R3,R7 = 47
R6 = 33
R8 = 1k
R9 = 10
Q1,Q2 = FCS9018
Q3 = 2SC2538, 2SC2053
D1 = 1N4148
L1,L2,L3,L4 = 5T
IC1 = 7809


   Untuk merubah frekuensi kerja tinggal putar tuner blok sesuka kehendak kita. Dengan kestabilan osilator yang dimiliki oleh tuner blok tersebut, wah asyik juga kalau digunakan untuk broadcasting. Akhirnya pun dikuatkan lagi dayanya sampai 60 watt, waktu itu saya gunakan transistor 2SC 2539 dan 2SC 2630. ditambah pula dengan Enkoder maka jadilah pemancar yang stereo.


6. Skema Rangkaian Pemancar Radio FM


  

Rangkaian pemancar radio fm diatas merupakan salah satu rangkaian pemancar radio yang cukup sederhana dan mudah dibuat. Jarak pancar yang bisa dijangkau adalah berkisar 2 km. Rangkaian diatas menggunakan transistor dan tidak satupun menggunakan IC sehingga cukup murah untuk dijadikan percobaan. Power supply yang dibutuhkan antara 9 volt sampai dengan 24 volt, pada catu 24 volt rangkaian pemancar ini mencapai daya pancar maksimal.

Prinsip kerja rangkaian pemancar fm ini sebenarnya sama dengan rangkaian pemancar fm pada umumnya. Sinyal input atau sinyal informasi diperkuat terlebih dahulu sebelum dicampur dan dipancarkan. Transistor Q1 dan Q2 berfungsi dalam bidang pengaturan dan penguatan sinyal input. R9 yang terhubung dengan emitor Q2 berguna untuk mengatur nilai gain atau penguatan sinyal input. Transistor Q3 merupakan tempat modulasi berlangsung, dimana sinyal frekuensi tinggi dan sinyal informasi dicampur dengan metode frekuensi modulasi yang kemudian akan dipancarkan oleh antena. Untuk mengatur frekuensi pancaran tergantung pada nilai C9.

Anda bisa membuat rangkaian pemancar radio sederhana. Radio pemancar fm sederhana bisa anda gunakan sebagai alat komunikasi skala kecil. Alat ini cocok digunakan sebagai alat pemancar informasi dalam satu lingkup daerah. Istilah sekarang bisa sebagai komunikasi antar anggota komunitas. Tapi jika anda malas membuatnya, anda bisa memberli alat yang sudah jadi seperti handy talky atau walky talky.














sumber:
www.rangkaianelektronika.org
www.masputz.com
www.eyuana.com
www.aisi555.com
fahriemje.blogspot.co.id

Jenis-jenis Power Amplifier

Power Amplifier merupakan penguat akhir bagian sistem tata suara yang dapat berfungsi sebagai penguat sinyal audio yang pada dasarnya merupakan penguat tegangan dan arus dari sinyal audio yang bertujuan untuk menggerakan pengeras suara (loud speaker). Rangkaian Power Amplifier di bagi dalam berbagai jenis, di antarannya adalah Power Amplifier OT (Output Transformer), Power Amplifier OTL (Output Transformer Less), Power Amplifier OCL (Output Capasitor Less) dan Power Amplifier BTL (Bridge Transformer Less).

Power Amplifier OT
Rangkaian ini merupakan jenis amplifier yang menggunakan kopling pada sebuah transformer OT yang di gunakan untuk menghubungkan rangkaian penguat akhir dengan beban pengeras suara (loud speaker). Power Amplifier jenis OT memiliki keunggulan terhadap terjadinya short circuit penguat akhir, sehingga tidak merusak penguat suara.

Power Amplifier OTL
Power Amplifier ini tidak menggunakan transformer sebagai kopling rangkaian power amplifier dengan pengeras suara.

Power Amplifier BTL
Rangkaian BTL merupakan pengabungan dari 2 unit rangkaian OTL dan OCL, yang bertujuan untuk menguatkan sinyal audio dengan frasa yang berbeda secara terpisah, sehingga di proleh suatu penguat tegangan yang lebih besar. Pada Power Amplifier BTL, penguat suara sebagai beban di hubungkan dengan rangkaian amplifier secara bridge, yaitu setiap kutup pada pengeras suara masing-masing di hubungkan dengan rangkaian amplifier yang terpisah.

Power Amplifier OCL
Rangkaian OCL merupakan jenis amplifier tanpa kopling tambahan antara rangkaian penguat dengan pengeras suara. Power ini langsung menghubungkan output ke loud speaker. Rangkaian ini memiliki respon frekuensi lebar, sehingga semua range frekuensi dapat di produksi dengan baik. Kelemahan dari Power Amplifier ini adalah apabila terjadi short circuit pada bagian akhir amplifier maka pengeras suara akan rusak.

Power Amplifier BTL
Rangkaian BTL merupakan pengabungan dari 2 unit rangkaian OTL dan OCl, yang bertujuan untuk menguatkan sinyal audio dengan frasa yang berbeda secara terpisah, sehingga di proleh suatu penguat tegangan yang lebih besar. Pada Power Amplifier BTL, penguat suara sebagai beban di hubungkan dengan rangkaian amplifier secara bridge, yaitu setiap kutup pada pengeras suara masing-masing di hubungkan dengan rangkaian amplifier yang terpisah.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Jumat, 18 Desember 2015

Skema Sound System


Rangkaian Sound System adalah seperangkat rangkaian produksi yang terdiri dari microphone, radio, mixer, amplifier dan speaker monitor. Berdasarkan jenis komponennya, sound system terbagi atas beberapa komponen yang kemudian di rangkai menjadi satu dan digunakan untuk dapat melakukan kegiatan yang berkaitan dengan suara atau bunyi (auditif).

Alat sound system yang bagus dan memiliki kualitas yang baik harus mampu memproduksi audio sebesar 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz. Dengan begitu, semua alat lighting seperti microphone, radio, mixer, amplfieri serta speaker monitor dan komponen sound system lainnya harus mampu merespon seluruh bidang frekuensi audio seperti halnya alat yang sudah saya jelaskan tadi. Selain itu, perangkat sound system juga digunakan untuk tujuan-tujuan komersial, seperti stasiun radio, stasiun tv, public address dan masih banyak lagi.

Penggunaan rangkaian sound system terbagi menjadi 2 macam dan masing � masing dapat di gunakan di dalam (indorr) dan di luar (outdorr). Keduaanya sudah jelas sangat berbeda fungsi dan jenisnya. Untuk penggunaan indorr, misalnya power amplifier cukup 50 watt, sedangkan untuk penggunaan outdorr di perlukan power amplifier sekitar 1 � 5 kw yang biasa di berikan oleh Sewa Lighting dan Sewa Musik.

Gambar Skema Rangkaian Sound System

Rangkaian Sound System

Untuk sound system yang menggunakan indorr 5 buah microphone sudah memadi, tetapi untuk penggunaan outdorr nya sekitar 10 � 20 buah microphone. Mengapa untuk penggunaan di luar begitu banyak ? Sebagai contoh , untuk drum saja yang harus membutuhkan minimal 5 buah microphone, itu belum termasuk untuk instrumen lainnya.

Dalam rangkaian sound system sederhana, power amplifier kadang terdapat dalam satu kemasan dengan mixer yang di sebut power mixer atau juga bisa di bilang power amplifier yang tercakup dalam dalam kotak speaker yang lebih kita kenal dengan speaker aktif. Namun betapa rumitnya sebuah sound system tetap akan berada pada prinsip yang stabil.

Pencampuran suara (mixer) untuk indoor 8 trak sudah bisa memadai tetapi untuk outdoor yang menggunakan minimal 24 trak. Tuntutan di atas tentu saja harus tidak mutlak namun bila kita bicara soal kualitas maka tuntutan di atas harus dipandang sebagai tuntutan profesionalitas yang luas. Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian sound system, semoga rangkaian kali ini berguna dan dapat bermanfaat.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org