Kamis, 11 Februari 2016

Rangkaian Driver untuk Speaker




Gambar rangkaian loudspeaker driver

Rangkaian loudspeaker driver adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk menjembatani antara output rangkaian berimpedasi tinggi dengan loudspeaker yang berimpedansi rendah. Mengapa diperlukan driver ini adalah supaya tegangan ouput yang akan dimasukkan ke loudspeaker tidak mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai tegangan ini sangat mungkin terjadi mengingat adanya aturan mengenai pembagian tegangan dan tahanan pengganti parallel. Dimana setiap tahanan yang dipasang parallel dengan tahanan yang lain maka tahanan total atau pengganti untuk tahanan tahanan tersebut adalah lebih kecil dibanding dengan masing-masing tahanan itu sendiri. Sebagai contoh tahanan 10 ohm diparalelkan dengan tahanan 10 ohm akan mendapatkan tahanan pengganti sebesar 5 ohm. Tahanan 10 ohm diparalelkan dengan 100.000 ohm maka tahanan totalnya adalah 9.9990 ohm. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan total akan selalu lebih kecil dibanding dengan masing masing tahanan asal. Kemudian dengan turunnya tahanan (hanya menggunakan kombinasi resistor) atau impedansi dari terminal ouput tadi, maka sesuai dengan hukum pembagi tegangan pada rangkaian seri dapat dipastikan bahwa tahanan yang berhubung seri dengan terminal ouput akan mendapat bagian tegangan yang lebih besar dan terminal ouput sendiri akan mengalami penurunan tegangan.

Prinsip kerja rangkaian driver speaker ini sebenarnya sangat sederhana dan mudah untuk dimengerti. Dimana sinyal input hanya digunakan sebagai pemicu untuk menggerakkan kedua transistor driver mengikuti irama dari sinyal input tersebut. Sedangkan arus yang akan dialirkan ke loudspeaker sebagian besar dari catu daya rangkaian driver. Bisa dikatakan mirip dengan penggunaan transistor sebagai saklar. Oleh karena itu pada rangkaian driver speaker ini tidak ditemukan kombinasi resistor untuk penguatan. Jadi jika kita perhatikan gambar di atas maka sebagian besar arus yang mengalir pada beban loudspeaker adalah berasal dari tegangan catu 9 volt, bukan dari sinyal ac input, sehingga sinyal input tersebut tidak akan terbebani.

loading...

sumber:
indelektro.blogspot.co.id

Rangkaian Alarm Kebakaran


 


rangkaian alarm kebakaranRangkaian alarm kebakaran di atas adalah merupakan rangkaian elektronika yang sederhana dan menggunakan komponen sensor ldr sebagai pendeteksi adanya kebakaran. Seperti yang telah saya jelaskan pada postingan-postingan saya sebelumnya mengenai prinsip kerja LDR, sebenarnya LDR tidak bisa mendeteksi adanya perubahan suhu ataupun panas api, hanya saja ldr bisa mendeteksi adanya perubahan intensitas cahaya. Tapi bisa saja ldr kita gunakan sebagai komponen alarm kebakaran, karena walaubagaimanapun juga pada saat kebakaran intensitas cahaya akan meningkat pesat sehingga kemungkinan terpengaruhnya ldr adalah sangat besar. Sehingga mungkin-mungkin saja jika kita gunakan ldr untuk mendeteksi adanya kebakaran. Memang sekarang ini sudah ada komponen sensor khusus yang bisa mendeteksi keberadaan api dari jarak jauh yakni sensor UV-TRON, anda bisa saja menggunakan sensor tersebut untuk memperoleh hasil yang memuaskan. Tapi jika anda kesulitan untuk mendapatkan komponen uv-tron tersebut, anda bisa memanfaatkan ldr.

Jika anda kurang yakin dengan kinerja dari ldr sebagai pendeteksi api, maka cobalah anda lakukan percobaan dengan menggunakan korek api. Seperti yang pernah saya coba sebelumnya, dimana sebenarnya ldr mampu mendeteksi adanya percikan api yang cukup kecil dari korek api dengan jarak beberapa meter. Apalagi jika benar-benar terjadi kebakaran yang menghasilkan kobaran api yang sangat dahsyat, kemungkinan besar ldr akan mendeteksi kebakaran tersebut. Tinggal bagaimana cara anda mengatur kepekaan dari rangkaian sensor kebakaran ini menjadi sensitif dan juga mengatur letak pemasangan komponen ldr pada titik yang berdekatan dengan titik kemungkinan api akan muncul, seperti pada dapur.

Untuk prinsip kerja dari rangkaian alarm kebakaran ini adalah sama persis dengan rangkaian sensor cahaya aktif terang, dimana pada saat cahaya semakin terang rangkaian akan mengaktifkan alarm. Terus terang saja rangkaian ini bukan rancangan saya sendiri, saya gunakan gambar rangkaian ini guna menambah aneka variasi yang bisa dipelajari oleh pembaca sekalian. Jika anda malas menggunakan 3 buah ic seperti pada rangkaian di atas, anda bisa saja menggunakan rangkaian yang lebih sederhana seperti rangkaian sensor cahaya yang saya hadirkan pada blog ini. Tapi yang pasti pada gambar rangkaian diatas tidak lagi membutuhkan rangkaian sirine sebagai indikator kebakaran karena telah diwakili oleh IC TDA2002.

loading...

sumber:
indelektro.blogspot.co.id

PRINSIP KERJA PENYULUT SCHMITT TRIGGER




 
Gambar rangkaian penyulut Schmitt trigger

Schimitt trigger adalah merupakan gerbang yang digunakan untuk memperjelas logika dari suatu sinyal atau bisa juga dikatakan sebagai peredam bouncing dari pensaklaran mekanik. Oleh karena itu jika anda pernah membuat suatu rangkaian counter yang menggunakan saklar mekanik sebagai input tetapi tidak menggunakan penyulut schmitt trigger sebagai perantara maka anda pasti merasa jengkel dikarenakan cacahan yang dihasilkan lompat-lompat dan tidak teratur. Hal itu karena merupakan pengalaman pribadi saya sendiri, waktu itu jaman internet belum terlalu familiar sehingga harus menggunakan segenap akal pikiran untuk memecahkan permasalahan tersebut (ciiee..bahasanya). Bahkan seingat saya pada waktu itu butuh berhari-hari dan usaha keras hingga pada akhirnya dapat ilham dari seseorang yang baru saya kenal pada waktu itu. Pada saat itu saya benar-benar pusing dibuatnya, padahal tidak ada kesalahan rangkaian. Coba bayangkan saat itu saya beranggapan bahwa cacahan counter yang melompat-lompat tersebut disebabkan oleh rangkaian yang lain seperti driver motor dc dan relay, rangkaian saya dulu kalau tidak salah menggunakan 2 buah motor dc dan satu buah motor AC 220 volt dan beberapa buah relay, alhasil hampir keseluruhan bagian rangkaian saya coba rombak dan ubah secara berulang-ulang. Tetapi tidak juga membuat cacahan conter menjadi teratur dan berurutan. Untunglah ada seseorang yang mengetahui dan menyarankan untuk menggunakan gerbang penyulut Schmitt trigger.

Coba anda lihat gambar sinyal pada grafik keluaran dari rangkaian pertama. Dimana pada rangkaian tersebut tidak menggunakan gerbang Schmitt trigger untuk meredam bouncing yang dihasilkan oleh saklar mekanik. Hasilnya sinyal tersebut seperti sinyal sinusoidal yang tidak teratur sehingga akan membuat rangkaian counter tercacah tidak teratur. Tapi jika anda lihat gambar sinyal pada grafik rangkaian kedua, bentuk sinyal mendekati sinyal dc yang sempurna sehingga akan memberi kejelasan logika bagi rangkaian counter.

Gerbang Schmitt trigger bisa saja anda gunakan tidak dengan menambah komponen luar sebagai pendukung, yakni seperti satu buah resistor dan kapasitor. Yang pasti tingkat bouncing yang besar akan mengurangi kinerja dari Schmitt trigger. Biasanya digunakan kapasitor 100 nF yang terpasang parallel dengan gerbang Schmitt trigger guna mengurangi tingkat bouncing dengan memanfaatkan pelepasan muatan yang terjadi tidak secara mendadak. Resistor yang digunakan untuk supply tegangan 9 volt biasanya adalah resistor 33 Kohm.

Jadi intinya prinsip kerja dari gerbang Schmitt trigger adalah penjelasan logika. Sehingga tidak ada keraguan dan kebimbangan logika dari sinyal yang telah diloloskan dengan penyulut tersebut (ciee�.bahasanya gak nahan..he2). Dimana sinyal yang memiliki amplitude dibawah range batas bawah maka akan dijadikan sebagai logika 1 dan yang memilki amplitude yang lebih besar dari range batas atas walaupun sekecil mungkin tetap akan dijaikan sebagai logika 0 (dikarenakan gerbang schmit trigger adalah sebagai pembalik logika layaknya gebang NOT). Untuk range batas bawah dan atas saya tidak punya referensi yang pasti, tapi dari data yang saya dapatkan batas bawahnya adalah 0.9 volt dan batas atas adalah 1.6 volt.

loading...

sumber:
indelektro.blogspot.co.id

RANGKAIAN DECADE COUNTER




  
Gambar rangkaian counter | rangkaian pencacah

Rangkaian counter adalah rangkaian elektronika yang befungsi untuk melakukan penghitungan angka secara berurutan baik itu perhitungan maju ataupun perhitungan mundur. Yang dimaksud dengan perhitungan maju adalah di mana rangkaian akan menghitung mulai dari angka yang kecil menuju angka yang lebih besar. Sedangkan perhitungan mundur adalah sebaliknya. Perhitungan bisa mencapai jumlah yang tidak terbatas tergantung perancangan rangkaian ataupun tuntutan kebutuhan. Untuk contoh diatas hanya menggunakan satu buah IC decade counter dan satu buah seven segment sehingga hanya bisa mewakili fungsi akan satu digit atau angka satuan. Untuk membuat fungsi yang lebih banyak anda tinggal menambah IC dan 7-segmentnya sesuai dengan fungsi yang diinginkan.

Banyak sekali kegunaan dari rangkaian counter ini didunia elektronika digital. Bahkan menurut saya bisa dikatakan elektronika digital tidak terpisahkan dengan rangkaian counter. Hampir semua rangkaian digital memerlukan rangkaian counter. Hal itu dikarenakan untuk menerapkan fungsi penghitungan angka atau operasi matematika harus menggunakan fungsi dari rangkaian counter.

Rangkaian counter diatas adalah merupakan rangkaian decade counter yang menggunakan IC 4026 sebagai IC pencacah. Ada banyak sekali jenis IC pencacah yang bisa digunakan untuk membuat rangkaian counter digital, baik itu IC dari keluarga TTL (Transistor Transistor Logic) ataupun keluarga CMOS. Untuk membedakan keduanya yaitu dari angka awal seri IC dimana untuk keluarga TTL mempunyai awal seri �74� dan untuk keluarga CMOS adalah �40�. Tetapi yang paling banyak jenis dan ragamnya adalah IC dari keluarga TTL. Pada umunya kedua macam keluarga IC tersebut merupakan memiliki fungsi sebagai pendukung rangkaian digital.
Untuk rangkaian counter diatas adalah menggunakan IC dari keluarga CMOS. Dimana untuk semua jenis IC CMOS bisa menggunakan tegangan supply maksimal 15 volt, sedangkan pada TTL hanya memiliki tegangan supply maksimal 5 volt. Kemudian dengan menggunakan IC 4026 sebagai decade counter anda tidak perlu lagi menggunakan IC decoder sebagai interface ke 7-segment. Karena output yang dihasilkan oleh IC4026 sudah disesuaikan dengan kondisi maupun fungsi dari seven segment.

Rangkaian diatas sengaja menggunakan gerbang penyulut Schmitt Trigger sebagai peredam bouncing dari hentakan saklar mekanik. Anda bisa saja tidak menggunakan gerbang schmitt trigger dan langsung menghubungkan saklar input ke pin clock IC 4026. Saya yakin rangkaian counter anda akan tetap berjalan, tetapi anda akan mendapati cacahan yang melompat-lompat atau cacahan yang tidak teratur. Untuk bagian yang satu ini saya punya pengalaman yang cukup membuat saya menjadikannya alasan untuk diingat. Dimana waktu itu saya menghabiskan waktu berhari-hari untuk mengatasi rangkaian counter dari proyek akhir saya yang mencacah secara acak alias ngawur.

loading...

sumber:
indelektro.blogspot.co.id

RANGKAIAN TRAFFIC LIGHT






Gambar rangkaian lampu lalu lintas | gambar rangkaian traffic lights

Rangkaian lampu lalu lintas menurut saya adalah rangkaian yang mudah-mudah susah untuk dibuat. Dimana kita dituntut untuk bisa mengkondisikan nyala dari tiga buah lampu dengan mengikuti peraturan lalu lintas yang ada. JIka kita menggunakan pemrograman komputer sebagai pengatur kondisi ketiga lampu tersebut mungkin kita tidak akan terlalu banyak menghabiskan waktu untuk membuatnya. Seperti contoh dengan pemograman mikrokontroller atau pemograman berbasis aplikasi komputer seperti visual basic, Delphi dan banyak lagi yang lain. Tetapi jika menggunakan komponen rangkaian elektronika yang umum digunakan mungkin akan sedikit menyita waktu anda untuk mendapatkan hasil yang benar-benar sesuai dengan kondisi lampu lalu lintas yang dipakai dijalan-jalan.

Nah�jika anda sedang mencari contoh rangkaian lampu lalu lintas yang sederhana maka rangkaian diatas bisa saya rekomendasikan kepada anda. Prinsip kerja dari rangkaian traffic light diatas sangat mudah untuk dipahami. Rangkaian diatas memanfaatkan keluaran dari IC up/down counter 74190 sebagai penghasil keluaran yang tercacah dan kemudian dikondisikan dengan menggunakan gerbang logika supaya logikanya sesuai dengan logika lampu lalu lintas yang sebenarnya. Sebenarnya anda bisa juga menggunakan IC counter up biasa sebagai pencacahnya. Lampu warna merah diwakili oleh led D1, kuning oleh led D2 dan warna hijau oleh led D3.

DAFTAR KOMPONEN :

  1. Resistor : R1 (1 Kohm), R2, R3 dan R4 (220 ohm) serta VR1 (Potensio 10 K / 15 K)
  2. Kapasitor : C1 (100 uF)
  3. Led : D1 (warna merah), D2 (warna kuning) dan D3 (warna hijau).
  4. Integrated Circuit : IC1 (NE 555), IC2 (74LS190) dan IC3 (74LS02)


CARA KERJA DAN ANALISA RANGKAIAN LAMPU LALU LINTAS :

  1. Untuk menghasilkan sinyal peggerak rangkaian counter digunakan rangkaian astable IC555.
  2. R1, C1 dan VR1 merupakan kombinasi astable sebagai penentu kecepatan sinyal clock yang akan dimasukkan kepada input counter dan pada akhirnya akan menentukan lamanya waktu nyala dari masing lampu. Semakin besar nilai dari ketiganya maka siklus clock akan semakin lama dan begitu pula sebaliknya.
  3. Untuk memperoleh kombinasi nyala lampu hanya diperlukan 2 bit keluaran dari rangkaian counter.
  4. Bit ke-3 dari output counter hanya digunakan sebagai reset ulang pencacahan.
  5. Lampu yang pertama kali menyala adalah lampu warna kuning, dikarenakan terhubung dengan output Q1 dari IC counter. Kemudian dilanjutkan oleh lampu warna merah yang terhubung dengan output Q2. Lalu keduanya (kuning dan merah) menyala bersamaan. Yang terakhir lampu hijau akan menyala sendiri.
  6. Rangkaian counter mencacah dengan urutan bit :                                                                                - 0 1 (lampu kuning menyala)                                                                                                              - 1 0 (lampu merah menyala)                                                                                                            - 1 1 (lampu kuning dan merah menyala)                                                                                            - 0 0 (lampu hijau menyala, sesuai dengan sifat gerbang NOR)
  7. Contoh rangkaian traffic light diatas hanya berlaku untuk satu buah jalur untuk rangkaian lampu lalu lintas yang menggunakan lebih dari satu jalur maka anda bisa memanfaatkan perangkat rangkaian yang sama dan menggunakan kombinasi gerbang sebagai penghubung antara kondisi masing-masing jalur. Artinya anda harus menjadikan lampu merah lebih lama menyala pada masing-masing jalur selama jalur yang lain beroperasi. Kondisi tersebut bisa anda peroleh dengan memanfaatkan kombinasi gerbang logika secara berantai.

loading...

sumber:
indelektro.blogspot.co.id

Kamis, 28 Januari 2016

RANGKAIAN KUNCI DIGITAL




Gambar rangkaian kunci digital | kunci elektronik

Rangkaian kunci elektronik adalah merupakan rangkaian elektronika yang bisa digunakan sebagai security system atau system keamanan. Sudah banyak sekali kita temukan pada zaman sekarang contoh-contoh yang menerapkan fungsi dari rangkaian kunci elektronik atau kunci digital ini. Seperti contoh penerapan system keamanan pada brankas-brankas yang digunakan oleh perusahaan penyedia jasa keuangan seperti perbankan. Atau contoh yang lain bisa kita temukan pada penggunaan PIN (Personal Identification Number) pada mesin atm dan mesin electronic data capture lainnya. Memang bisa dikatakan rangkaian diatas adalah merupakan contoh dasar dari penerapan system keamanan yang berbasis disiplin ilmu elektronika digital. Tapi anda bisa mengembangkan menjadi rangkaian yang lebih komplek sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anda.

Rangkaian kunci digital diatas hanya memenuhi pengamanan yang mempunyai fungsi pembandingan sebanyak 2 digit. Dimana terdiri dari bagian penentu nilai awal dan bagian pengolah kode masukan. Pada bagian penentu nilai referensi awal digunakan dua buah ic counter yang masing-masing mewakili digit satuan dan digit puluhan. Dimana masukan dari ic counter ini berasal dari dua buah saklar push button sebagai saklar picu. Untuk meredam bouncing dari hentakan saklar push button tersebut, maka digunakan penyulut Schmitt trigger. Sehingga input cacahan akan sempurna dan tidak terjadi error cacahan alias cacahan yang melompat-lompat.

Kemudian ke-8 bit (masing-masing 4 bit) dari hasil rangkaian counter tersebut dibandingkan dengan 8 bit dari bagian input kunci dengan menggunakan ic pembanding 4063. Bila hasil dari perbandingan tersebut sama maka rangkaian driver transistor akan menggerakkan solenoid yang dicouple dengan pintu. Bila hasil perbandingan tidak sama maka solenoid tidak akan tergerak dan pintu tidak akan bisa terbuka. Tapi jangan takut karena telah disediakan saklar emergency yang berguna sebagai pembuka manual jika terjadi permasalahan pada rangkaian pembandingan atau kelupaan (human error).

loading...

sumber:
indelektro.blogspot.co.id

Rabu, 27 Januari 2016

RANGKAIAN SUMMING INVERTING


Summing Amplifier adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mejumlahkan dua buah atau lebih tegangan listrik. Rangkaian ini dibuat dengan menggunakan IC Operational Amplifier yang memiliki banyak kegunaan dan aplikatif. Contoh lain rangkaian elektronika yang mengandalkan ic op-amp adalah seperti rangkaian DAC (Digital Analog Converter) dan ADC (Analog Digital Converter) serta banyak lagi contoh rangkaian lain. Rangkaian summing ini juga sebenarnya sama dengan operational amplifier lainnya, hanya saja bedanya pada pengaturan tahanan input.

Rangkaian summing diatas menghasilkan keluaran yang terbalik (inverting), hal ini dikarenakan rangkaian tersebut diatas menggunakan rangkaian inverting sebagai rangkaian dasar. Secara definisi keluaran dari rangkaian summing inverting diatas mungkin dapat anda simpulkan bahwa Vout = Vin1 + Vin2 + Vin3 + Vdst. Tetapi sebenarnya kondisi rumus tersebut sengaja dirancang dengan memanfaatkan sifat tahanan parallel pada bagian input rangkaian. Seperti contoh rangkaian inverting yang mempunyai tahanan input yang sama dengan tahanan penguatan, maka gain (penguatan) dari rangkaian tersebut adalah 1 (satu) kali. Tegangan keluaran yang didapat adalah 1 x tegangan input, sehingga tegangan ouput = tegangan input. Tapi jika anda menambahkan satu buah tahanan yang mempunyai nilai sama dengan tahanan input secara parallel maka sesuai dengan rumus tahanan pengganti parallel, tahanan input akan menjadi � dari tahanan penguatan. Pada kondisi ini tegangan keluaran yang didapat adalah (1 / (1/2)) x Vin = 2 x Vin. Jadi sama seperti anda membuat dua buah input yang kemudian dari keduanya tersebut anda jumlahkan sebagai hasil dari tegangan keluaran.

Prinsip dasar dari rangkaian summing inverting ini adalah mempunyai tahanan input yang sama pada masing-masing jalur input yang ada. Tahanan input tersebut juga mempunyai nilai yang sama dengan tahanan penguatan. Jadi jika seandainya hanya menggunakan satu buah jalur input maka tegangan output akan sama dengan tegangan input. Hal itu dikarenakan nilai gain atau penguatan adalah 1. Sedangkan jika semakin banyak jalur input maka nilai penguatan juga akan semakin besar dikarenakan tahanan pengganti input akan semakin kecil akibat hubungan tahanan yang parallel.

ANALISA DAN KESIMPULAN RANGKAIAN SUMMING INVERTING


  1. Tegangan keluaran berkebalikan dengan tegangan masukan dikarenakan penggunaan dasar rangkaian inverting amplifier biasa.
  2. Tegangan input seolah-olah dijumlahkan oleh rangkaian, padahal sebenarnya hanya memanfaatkan hubungan parallel tahanan input, dimana penetapan nilai tahanan yang sama pada masing-masing jalur input akan mengakibatkan penguatan yang teratur, sehingga tegangan keluaran akan didapat dengan penguatan yang teratur pula.
  3. Atau bisa juga anda ibaratkan setiap jalur input adalah berada pada posisi masing-masing secara terpisah dan mempengaruhi penguatan ouput secara terpisah pula. Pada masing-masing jalur berlaku penguatan (Rgain / Rinput).


Cara kerja rangkaian summing inverting ini sama dengan jenis rangkaian op-amp lainnya seperti ADC dan DAC, yang pasti apapun variasinya, tegangan output adalah (Rgain / Rinput) x tegangan input.

loading...

sumber:
indelektro.blogspot.co.id