Minggu, 08 November 2015

Rangkaian Pemancar AM mini dengan IC 555


wew...ic 555 ternyata bisa digunakan sebagai pemancar AM juga looo
Prinsipnya adalah menumpangkan audio ke fungsi osilator dari rangkaian 555
Dari hasil googling menuntunku menuju ke  instructable.com dan memperoleh rangkaian sederhana seperti berikut ini :


Transistor bisa menggunakan 2N2222, 2N3904, BC317 dsb


Ternyata setelah dirangkai cukup susah menentukan frekuensi yg digunakan, karena yg dicari adalah harmonics dari rangkaian. Jadi putar tombol pesawat penerima pada frek MW 600khz kemudian di puter2 potensio/trimpot di pemancar sampe muncul suara tuitt tuitt....nah..saat ini boleh dimasukkan audio input. Berbeda dengan audio input pemancar fm 1 transistor, suara bas harus dikecilin, sebab prinsip AM adalah modulasi suara menjadi amplitudo (puncak) dari gelombang carier, jadi jika suara bas nya yg dominan, maka tedengar hanya suara puncak bas nya saja (brekk..brekk..jelek ).





Untuk memaksimalkan output dapat menggunakan antena yang lumayan panjang ( 2 meter cukup) yang dihubungkan dari kaki EMITER transistor, kemudian boleh dicoba menambahkan resistor <50 ohm (watt gede ) dan dihubungkan ke ujung antena yg satunya dan menuju ground. Dengan pengaturan yg pas, dan menjaga transistor tidak kepanasan, maka dapat diperoleh jangkauan lebih dan suara yg lebih jernih.

Sesuai prinsip harmonics dari osilator, maka siaran radio akan "meracuni" gelombang dengan jarak antara sekitar 1Mhz. Jadi jika Radiomu memiliki band SW1,2,3 dst  maka siaranmu dapat didengar diberbagai tempat.



Jika menginginkan pemancar AM yang lebih bagus dapat menggunakan rangkaian yang saya dapat di video youtube :







SELAMAT MENCOBA !

loading...

sumber:
www.aisi555.com

RANGKAIAN METAL DETECTOR MK-II


Metal detector ini menggunakan prinsip BFO atau "beat frequency oscillator" dimana terdapat 2 lilitan sebagai pengirim dan penerima. Karena lilitan memiliki ukuran yg sama, maka jika terjadi gangguan medan magnet akan menyebabkan osilasi terjadi (melalui transistor) dan membuat speaker mengeluarkan suara

Hasil googling menuntun menuju ke koleksi rangkaian metal detektor di sini : http://www.discovercircuits.com/S/s-metal.htm

setelah mempertimbangkan bahan2 yg umum ada di pasaran, akhirnya dapet rangkaian yg ini : http://talkingelectronics.com/projec...ectorMkII.html



komponen dari rangkaian diatas umum ada di pasar genteng surabaya, cuman BC338 aja yg ga ada, tp bisa diganti dengan BC337. Kumparan kawat email berukuran 0.5 mm, bisa dibeli di toko2 yg jual peralatan tamiya ato yg biasa gulung trafo/dinamo dan bisa juga pake bekas trafo/balast lampu neon. Butuhnya 70 & 50 lilitan berdiameter 8cm, jadi butuh kira-kira 30 meter' karena jualnya per ONs jadi beli 1 ons aja cukup banyak sisanya.

lilitan 70 merupakan receiver, sedangkan lilitan 50 merupakan transmiter, diletakkan berdampingan kemudian di isolasi biar rapi.



jangan lupa ujung kawat lilitan dikupas pake cutter baru deh disolder

kemudian komponen dirangkai diatas breadboard




WARNING : JANGAN MENGERJAKAN DI ATAS MEJA BESI !!
(2 jam mencari kesalahan di breadboard ehh ternyata sensornya mendeteksi logam dari meja...bunyi terus tuh alat...wakakakak)


hasilnya seperti video berikut, jangan lupa puter2 Trimpot 1K untuk mengatur sensitifitas dari kumparan..









SELAMAT MENCOBA








loading...

sumber:

RANGKAIAN PEMANCAR RADIO FM 1 TRANSISTOR


Kali ini kita selingkuh ke Analog dulu yuk , kita bikin Pemancar radio FM paling sederhana. Di inspirasi dari pertanyaan seorang anak SMA yg gagal meniru skematik pemancar FM di sebuah blog, kemudian dia meminta bantuanku untuk memperbaiki. Hasil googling dapet video youtube yg menuntunku menuju website jepang http://anarchy.translocal.jp/radio/micro/

Di salah satu bagian web jadulnya ada petunjuk membuat radio FM sederhana.
Gambar skematik seperti ini :

 


nah..ternyata ketika ku cek di kotak komponen punyaku ada beberapa yg cocok dan yang lainnya aku bikin dengan pendekatan nilai komponen dengan menggabungkan komponen2 berbeda




dari skematik di web asli, aku lakukan beberapa penyesuaian :

- R 27 Kohm aku buat dari gabungan R 10K + R 12 K , jadi nilainya mendekati
- Kapasitor 10pF aku buat dari seri 2 kasitor 22pF, jadi nilai sekitar 11pF
- Transistor yg kupakai transistor NPN umum 2N3904, ga bagus sebenernya respon frekuensi tinggi, tapi ga masalah
- Lilitan / Kumparan dibuat dari kabel jumper atau wrap kabel yang biasanya di gunakan untuk menyambung rangkaian di PCB lubang. Lilitan dibuat dengan melilitkan kabel 4-5 loop di obeng kecil, kemudian ujung2nya diluruskan biar gampang disolder. Kumparan ini bisa dibuat dengan kabel email, kabel dinamo tamiya ato kabel balast lampu neon. Ingat ujung kabel dikupas saat menyolder karena ada lapisannya
- Kapasitor trimmer/Varco aku pake yg ukuran 20 - 50 PF , bisa juga tidak dipergunakan tapi akan kesusahan ketika tuning lilitan
- PCB yang aku gunakan PCB lobang, sedangkan aslinya menggunakan PCB polos, sehingga Ground plane yg lebar akan memperkecil interfrensi. Jadi PCB lobang aku kasi groundplane pake timah yg disolder memanjang
- Batere yg dipake 3 buah AA, jadi tegangannya 4.5 V


Setelah berkutat beberapa lama dan ga suskses, akhirnya aku pikir lebih baik menunggu sape lewat tengah malem, biar siaran radio publik pada off, dan akhirnya berhasil mancar di range 90-102 MHZ. Aku gunakan mp3 player sebagai inputan audio

Trick tuning frekuensi sebagai berikut :

- Lilitan diusahakan lebar / kerenggangan seragam, semakin lebar/renggang maka frek semakin tinggi dan sebaliknya, jika versi tanpa varco / trimmer maka penentuan frekuensi menggunakan pengaturan jarak kerenggangan lilitan. Susah bangett...
- Putar2 varco dengan obeng trimmer, jika pake obeng biasa maka akan terpengaruh tangan yg nge-ground, pilih frek yg kosong di radio penerima, putar varco pelan2 sampe suara muncul. biasanya akan terjadi offset ketika obeng dilepas, kira2 frek turun 0.6 - 1 MHz. Contoh, misal frek yg diingini 94MHZ, maka radio dipanteng frek 95Mhz ketika muter2 varco sampe suara muncul
- Antena pemancar dapat dibuat dari kabel tunggal


dari hasil pemantauan siaran dapat diterima sampe jarak 15 meter (LOS / tanpa halangan)


Kalo agan beruntung , bisa ngerjain orang serumah lho ! TV nya bisa masuk suara dari pemancar nya...seru kan ?


SELAMAT MENCOBA!

loading...

sumber:
www.aisi555.com

Rangkaian Jam Sederhana Dengan Attiny 2313

Kali ini kita akan menggunakan 4 buah 7 segment untuk membuat jam sederhana


"wahhh..kalo banyak 7 segmentnya, ngabisin banyak port dong ?"


Jangan khawatir, kita pake teknik " SCANNING", artinya kita hidupin segment satu persatu, tiap segment diparalel saja...tp kita hidupin dengan memberikan switch/saklar ke common port 7segment yg dikontrol oleh port micro ..dan scanningnya cepetttt...sehingga mata kita melihatnya seperti nyala biasa aja.

jadi untuk bikin 7-segment 4 buah, diperlukan 7 port display(diparalel) + 4 port control

rangkaiannya seperti berikut :



klik untuk memperbesar gambar

Biasanya untuk display yg agak besar, kita perlu transistor untuk mengatur scanning, tp karena contoh kali ini memakai segment yg kecil maka tidak memerlukan kontrol memakai transistor ( coba pake transistor dijamin nyalanya redup !!)


Prinsip jam kali ini menggunakan prinsip DELAY, jadi tidak terlalu akurat.
Sebenernya mau seh membagi ilmu untuk jam yg super akurat, tapi ntar aja yahh..soalnya memerlukan pengetahuan mengenai "Timer/Counter" dari microcontroller

source code nya sebagai berikut :

#define F_CPU 1000000UL
#include <avr/io.h>
#include <util/delay.h>

int jam=0, min=0, detik=0; //variable global untuk menyimpan data2 waktu

void segmen (int angka)

{

switch (angka) 
{

case 0 : { PORTB =0b1000000; break ; }
case 1 : { PORTB =0b1111001; break ; }
case 2 : { PORTB =0b0100100; break ; }
case 3 : { PORTB =0b0110000; break ; }
case 4 : { PORTB =0b0011001; break ; }
case 5 : { PORTB =0b0010010; break ; }
case 6 : { PORTB =0b0000010; break ; }
case 7 : { PORTB =0b1111000; break ; }
case 8 : { PORTB =0b0000000; break ; }
case 9 : { PORTB =0b0010000; break ; }
case 10 : { PORTB =0b1111111; break ; } //blank biar ga berbayang
}


}


void clock (void) //fungsi penambah waktu

{

detik ++; //jika fungsi dipanggil maka var detik ditambah

if ( detik == 60) // tambahkan menit jika 60 detik
{ detik=0; //untuk kembali ke 0
min++;


if ( min == 60) // tambahkan jam jika 60 menit
{ min = 0; //untuk kembali ke 0
jam++ ; 
}

if (jam == 24) jam=0; //untuk kembali ke 0


}



int main(void)

{

int counter=0; //variabel delay
int digit; //variabel digit yang ditampilkan


// Port untuk display 7 segment
DDRB |= (1<<PB0)|(1<<PB1)|(1<<PB2)|(1<<PB3)|(1<<PB4)|(1<<PB5)|(1<<PB6);
//port untuk scanning ( PD0-4) dan dot ":" (PD6)
DDRD |= (1<<PD0)|(1<<PD1)|(1<<PD2)|(1<<PD3) |(1<<PD6);
//tombol untuk nambah jam/menit
DDRD &= ~(1<<PD4) & ~(1<<PD5) ;

PORTD = (1<<PD6) ; // blink untuk ":"


while(1)

{



counter++ ; //bikin delay nambah terusss

// sesuaikan nilai max counter dengan detik yg pas, tentunya tidak akurat
if(counter == 30) { counter =0 ; clock(); }

// nilai 1/2 dari counter untuk blink ":"
if(counter == 15) PORTD ^=(1<<PD6) ;

else{

segmen(10); // kasi display "mati' agar tidak berbayang

//digit pertama

digit = jam/10;
PORTD |= (1<<PD0); // 7 segment no1 hidup..yg laen mati
PORTD &= ~(1<<PD1) & ~(1<<PD2) & ~(1<<PD3) ;
segmen(digit);
_delay_ms(5);

//digit ke 2

segmen(10);
digit = jam%10;
PORTD |= (1<<PD1); // 7 segment no2 hidup..yg laen mati
PORTD &= ~(1<<PD0) & ~(1<<PD2) & ~(1<<PD3) ;
segmen(digit);
_delay_ms(5);

//digit ke 3

segmen(10);
digit = min/10;
PORTD |= (1<<PD2); // 7 segment no3 hidup..yg laen mati
PORTD &= ~(1<<PD1) & ~(1<<PD0) & ~(1<<PD3) ;
segmen(digit);
_delay_ms(5);

//digit ke 4

segmen(10);
digit = min%10;
PORTD |= (1<<PD3); // 7 segment no4 hidup..yg laen mati
PORTD &= ~(1<<PD1) & ~(1<<PD2) & ~(1<<PD0) ;
segmen(digit);
_delay_ms(5);



}

if (bit_is_set(PIND, PIND4)) //tombol nambah jam
{
jam++;
if(jam==24) jam =0;
_delay_ms(100);

}

if (bit_is_set(PIND, PIND5)) //tombol nambah menit
{
min++;
if(min==60) min=0;
_delay_ms(100);

}



}

return 0;

}


jika ingin mengetest/kalibrasi delay detik, ganti salah satu digit untuk menampilkan detik

//digit pertama

digit = detik/10;
PORTD |= (1<<PD0); // 7 segment no1 hidup..yg laen mati
PORTD &= ~(1<<PD1) & ~(1<<PD2) & ~(1<<PD3) ;
segmen(digit);
_delay_ms(5);

//digit ke 2

segmen(10);
digit = detik%10;
PORTD |= (1<<PD1); // 7 segment no2 hidup..yg laen mati
PORTD &= ~(1<<PD0) & ~(1<<PD2) & ~(1<<PD3) ;
segmen(digit);
_delay_ms(5);

loading...

Bagaimana dengan jam akurat ? disini nih kuncinya ...menggunakan xtal 4Mhz

/* ===================
GUNAKAN XTAL 4MHZ dan 2 buah capacitor 22pf
dan sambungkan seperti gambar di petunjuk awal
di bagian menggunakan xtal dan ubah dusebit

rangkaian tetap sama seperti jam_sederhana
hanya tambahan xtal pada kaki 4 dan 5 serta 
masing kaki xtal dihubungkan ke GND oleh
capacitor 22pf

*/

#define F_CPU 4000000UL
#include <avr/io.h>
#include <util/delay.h>
#include <avr/interrupt.h>

int jam=0, min=0, detik=0;

void segmen (int angka)

{

  switch (angka)        
          {

   case 0 :  { PORTB =0b1000000; break ; }
        case 1 :  { PORTB =0b1111001; break ; }
        case 2 :  { PORTB =0b0100100; break ; }
        case 3 :  { PORTB =0b0110000; break ; }
        case 4 :  { PORTB =0b0011001; break ; }
        case 5 :  { PORTB =0b0010010; break ; }
        case 6 :  { PORTB =0b0000010; break ; }
        case 7 :  { PORTB =0b1111000; break ; }
        case 8 :  { PORTB =0b0000000; break ; }
        case 9 :  { PORTB =0b0010000; break ; }
        case 10 : { PORTB =0b1111111; break ; }  //blank biar ga berbayang
    }


}


ISR(TIMER1_COMPA_vect) 




  detik ++;

  if ( detik == 60)  
     {  detik=0;
     min++;
  }  

  if ( min == 60)
      { min = 0;
     jam++ ;   
       }
    
  if (jam == 24) jam=0;
           

}



int main(void)

{

int digit;


   TCCR1B |= (1 << WGM12); // Configure timer 1 for CTC mode
   TIMSK |= (1 << OCIE1A); // Enable CTC interrupt 
   OCR1A  = 62499; //compare the CTC A 
   TCCR1B |= (1 << CS11)|(1 << CS10); // Start timer at Fcpu/64



DDRB  |= (1<<PB0)|(1<<PB1)|(1<<PB2)|(1<<PB3)|(1<<PB4)|(1<<PB5)|(1<<PB6);
DDRD  |= (1<<PD0)|(1<<PD1)|(1<<PD2)|(1<<PD3) |(1<<PD6);

DDRD  &= ~(1<<PD4) & ~(1<<PD5)  ;


sei();


while(1)

{




if(TCNT1 < 31250) PORTD |=(1<<PD6) ; 
else PORTD &=~(1<<PD6) ; 


segmen(10);
digit = jam/10;
PORTD |= (1<<PD0);
PORTD &= ~(1<<PD1) & ~(1<<PD2) & ~(1<<PD3) ;
segmen(digit);
_delay_ms(5);

segmen(10);
digit = jam%10;
PORTD |= (1<<PD1);
PORTD &= ~(1<<PD0) & ~(1<<PD2) & ~(1<<PD3) ;
segmen(digit);
_delay_ms(5);

segmen(10);
digit = min/10;
PORTD |= (1<<PD2);
PORTD &= ~(1<<PD1) & ~(1<<PD0) & ~(1<<PD3) ;
segmen(digit);
_delay_ms(5);

segmen(10);
digit = min%10;
PORTD |= (1<<PD3);
PORTD &= ~(1<<PD1) & ~(1<<PD2) & ~(1<<PD0) ;
segmen(digit);
_delay_ms(5);




if (bit_is_set(PIND, PIND4))
   {
     jam++;
  if(jam==24) jam =0;
     _delay_ms(100);

   }

if (bit_is_set(PIND, PIND5))
   {
     min++;
  if(min==60) min=0;
   _delay_ms(100);

   }



}

return 0;

}











hasilnya dapat dilihat seperti berikut :























sumber:
www.aisi555.com

Rangkaian DISPLAY 7 SEGMEN + DADU DIGITAL dengan IC 4026


Siapkan Bahan-Bahan seperti berikut :

1. IC 555
2. IC 4026
3. Resistor 10k ohm (1buah), 100Kohm (1 buah) atau diganti dengan Potensiometer 100k ohm, 220 ohm (7 buah bila perlu)
4. Kapasitor 10 uF (1 buah)
5. Tombol tekan / push button
6. 7 Segment COMMON CATHODE (jangan salah beli !!)
7. Baterai 4.5V
8. Kabel Jumper secukupnya

Skematik :

*)Keterangan : perhatikan kaki IC yg tidak urut, sesuaikan nomer kaki pada skematik dengan kaki pin di IC sebenarnya


Langkah Merakit ke Breadboard :

1. Percobaan kali ini akan mudah saja tinggal mengikuti gambar skematik yang ditampilkan sebelumnya, dan hasil di breadboard seperti ini :





2. Pushbutton memiliki 4 kaki dimana ada 2 buah pasang kaki yg tersambung.
3. Jika tegangan baterai melebihi 6V, maka sebelum masuk ke 7 segmen diperlukan resistor 220 ohm atau lebih. Jika memakai 4.5 V resistor bisa tidak dipakai.
4. Putar-putar potensiometer untuk mendapatkan kecepatan penambahan digit yang diinginkan.
5. Jika kecepatan perubahan digit sangat cepat, maka rangkaian ini dapat digunakan sebagai �DADU ELEKTRONIK�. Jadi ketika tombol ditekan maka angka akan berhenti pada digit angka yang tidak kita duga sebelumnya.

" wahhh..dadu kan angkanya 1 sampai 6 ...?




Tenang ...kita bikin logika yang akan menghilangkan angka "0" dan akan mereset system ketika counter sudah melebihi 6. Skematiknya seperti berikut :



klik gambar untuk lebih jelas


Skematik diatas memanfaatkan pin DEI (display enable input) yang akan mengkaktifkan 7 segmen ketika mendapatkan V+ dan saat mendapatkan logika 0/ground, maka 7 segmen akan mati. Transistor 2N3904 (NPN) dimanfaatkan sebagai inverter logika dari output 0 dari counter 4017.

Untuk mereset ketika counter mencapai 6 maka dimanfaatkan output 7 dari 4017 yang akan mereset semua system saat output 7 ini aktif.


SELAMAT MENCOBA

loading...

sumber:
www.aisi555.com

MEMBUAT PEMANCAR TV MINI DENGAN NINTENDO/SEGA BEKAS




" ...adalah illegal untuk menyiarkan siaran tv tanpa meminta izin dari yang berwenang ..."



APA ITU RF MODULATOR ?

RF Modulator adalah pengubah sinyal VIDEO composit + Audio ke dalam bentuk Radio frekuensi, biasanya digunakan pada perangkat Nintendo, sega, video player, vcd etc (jaman jadul) sehingga dapat ditayangkan pada ch TV (vhf)
Umumnya ch yg digunakan adalah 3-4 8-9 VHF

dan akhirnya diriku bergerak menuju surga elektronika "PASAR GENTENG SURABAYA" sampailah di toko loak dan mendapatkan modul RF bekas SEGA seperti ini ....



harganya cukup fantastis...dengan perjuangan yang keras , 3 buah dilepas dengan harga 25 ribu saja

dalemannya seperti ini nehhh.....



dan ternyata seluruh rangkaian RF modul yang dibahas di google mirip-mirip....
selanjutnya bereksperimen dengan menggunakan antena biasa, default frekuensi adalah 9VHF..tetapi dengan merubah lilitan (liat gambar) dengan cara merenggangkannya , player DVD ku bisa dilihat di channel 11VHF . Jika di rapatkan maka ch nya turun . Pelan -pelan dan sabar kuncinya. Trim audio (pake obeng) juga diperlukan jika audionya tidak muncul.

Kemudian aku melihat youtube ini :




dan akhirnya pergi ke pasar genteng lagi untuk membeli penguat CATV 20 db dengan harga perbijinya 50 ribu



dan untuk memudahkan ...diagramnya seperti ini :




untuk mempercantik..kita kasi casing dehh ...





aku ga berani mencoba sampe jauh-jauh..takut mengganggu tetangga kanan-kiri, tapi siaranku walau hanya dengan antena "rabbit ear" bisa menjangkau 2 blok rumah .....


SELAMAT MENCOBA ....

loading...

sumber:
www.aisi555.com

Sabtu, 07 November 2015

Rangkaian Jam Digital Sederhana


Teringat kembali dengan percobaan dadu digital menggunakan ic cmos 4026 yg sangat simple karena berfungsi sebagai counter dan driver 7 segmen, ditambah dengan pembangkit clock 1 hz menggunakan xtal 32,768 khz dengan ic 4060 + 4013. Lalu masalah muncul ketika sadar kalau jam itu bermodulo 12/24 sedangkan menit/detik bermodulo 60. Dan Google menjadi penyelamatku dengan memberikan arahan ke sebuah forum belanda yg menggunakan dioda sebagai deteksi dari angka-angka maksimum pada dial jam. Ayo kita mulai saja dengan pembahasan lebih mendalam.

1 Hz Clock Generator
Ic yang kita gunakan adalah CMOS 4060 (14 bit binary counter) yg sangat compact karena memiliki input langsung dari xtal. Kali ini yg kita gunakan adalah xtal yang umum dijumpai pada mesin jam baik jam dinding ataupun jam tangan. Frekuensi yg dimiliki oleh xtal ini adalah 32,768 khz.



Kenapa dipilih angka 32,768 khz ? perhatikan rumus dari ic counter 14 bit yg ditunjukkan dari gambar berikut:



loading...

Sehingga pada output Q14 ( pin 3 )akan membagi clock input (32,768 kHz) menjadi 2Hz. Masih kurang karena yg kita inginkan adalah pulsa 1Hz maka kita perlukan pembagi 2 bisa menggunakan D flip-flop (4013) atau IC yang umum dibahas di blog ini menggunakan pembagi 10 atau decade counter 4017, dengan melakukan reset ketika mencapai stage ke 3. Sebagai project awal untuk mendapatkan clock 1 Hz ikuti skematik berikut:




*) ralat ..ada yg salah dengan penempatan kaki no 6,7 dan 8 ...ingat 4013 hanya 14 kaki bukan 16
jadi kaki paling pojok kiri bawah adalah kaki 7, bukan 8 !


Alternatifnya menggunakan 4017 seperti gambar skematik dibawah ini :




Sesuai dengan karakteristik  dari xtal memerlukan load capacitor sebesar 18-30 pF. Dikarenakan keakuratan yg cukup kritikal maka dapat diberikan kapasitor variabel pada salah satu kaki xtal dan kemudian diputar-putar untuk mendapatkan keakuratan yg diinginginkan. Bagaimana mengetestnya? Jika ada frequency counter atau oscilloscop atau AVO meter yg agak mahal dengan fasilitas freq. counter , hubungkan dengan kaki 7 (Q4) dari 4060 dan pembacaan diharapkan berkisar 2048 Hz.

Hasilnya seperti pada video berikut ini:





Pencacah Modulo 60 dan 24 
IC Cmos 4026 yang dicascade akan menghasilkan susunan counter bermodulo pangkat 10 sehingga tidak cocok untuk jam yang bermodulo 60 (pada detik dan menit) serta bermodulo 12/24 pada Jam. Bagaimana mendeteksi kondisi ketika 7 segment mencapai 60 dan kembali reset ke 0 ? Perhatikan tabel 7 segment (puluhan saja , satuan diabaikan karena modulo 10)  berikut ini.



Secara kebetulan ( atau tidak ) kita diuntungkan dengan deteksi digit angka 6 yg memiliki kondisi segment yang berbeda dengan digit lainnya yaitu pada segment E-F-G. Jadi dengan memanfaatkan dioda saja sudah dapat memberikan reset pada IC 4026. Rangkaiannya seperti berikut:











Bagaimana dengan Modulo 24 ? kita akan mendeteksi di 2 tempat yaitu puluhan dan satuan. Kembali kita perhatikan tabel segmennya.







Bingung  ? jangan lahh.... lihat saja dibagian yang saya kasikan warna merah dan perubahan menjadi "NYALA" pada kedua segmen (puluhan di segmen G dan satuan di segmen F-G) akan mereset tepat saat angka 24. PIN reset dari 4026 akan aktif ketika mendapat LOGIKA 1 , saat sebelum digit 24 kondisi dari ketiga diode ini akan selalu memberikan tegangan 0 sehingga juga memberikan logika 0  terhadap pin RESET. Ketika semua dioda mendapatkan "NYALA" maka dioda akan menjadi "REVERSE BIAS" , sehingga tidak ada aliran arus ke dioda dan PIN RESET akan ter "pull up" oleh resistor 10k ke VCC dan menerima  logika "1".



JAM 6 DIGIT FULL CMOS



Mari kita menuju ke perangkaian jam 6 DIGIT FULL CMOS. Karena kita menggunakan CMOS maka range tegangan supply yg digunakan cukup lebar berkisar 3-15 volt. Komponen yg digunakan cukup sedikit seperti gambar diatas akan tetapi diperlukan kabel jumper ke PCB atau Breadboard yg lumayan banyak. Skematik yg digunakan dan daftar komponennya seperti berikut ini . Klik pada gambar jika dirasa kurang jelas.




Hasilnya seperti pada video berikut ini :

TESTING





JAM BENERAN






Simple bukan ? Bagaimana jika menggunakan 7 segment yg besar? Pada umumnya 7 segment besar menggunakan mode common anoda dengan susunan kaki yg berbeda. 4026 memiliki output aktif high sedangkan 7 segmen common anoda membutuhkan aktif low sehingga untuk membalik logika bisa menggunakan transistor NPN atau lebih simplenya menggunakan IC ULN2003 seperti pada skematik berikut ini.




SELAMAT MENCOBA ...






sumber:
www.aisi555.com