Rabu, 27 Januari 2016

OSCILLATOR GERBANG LOGIKA


 


Rangkaian pembangkit pulsa diatas adalah merupakan pembangkit pulsa yang menggunakan gerbang logika. Banyak sekali jenis dan variasi rangkaian yang bisa membangkitkan pulsa. Yang paling sederhana adalah yang menggunakan transistor atau yang sering disebut dengan flip-flop. Ada juga yang menggunakan integrated circuit seperti IC 555. Ada lagi yang memanfaatkan resonansi dari hubungan kapasitor dan inductor sebagai oscillator. Yang pasti apapun bentuk rangkaiannya dan apapun komponen yang digunakan harus bisa membangkitkan gelombang listrik dengan tegangan yang mempunyai puncak (logika 1) dan lembah (logika 0) secara kontinyu.

Setiap variasi rancangan rangkaian pembangkit pulsa mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, tinggal bagaimana keputusan anda agar rangkaian tersebut tepat guna. Contohnya untuk membuat sinyal clock untuk kegunaan yang sederhana anda bisa hanya memanfaatkan transistor tetapi jika membutuhkan sinyal clock yang lebih akurat dan bentuk pulsa yang sempurna anda bisa menggunakan IC Astable ataupun gerbang logika. Atau barang kali anda butuh sinyal dengan frekuensi tinggi sekali ( sd Mhz) anda bisa memanfaatkan kombinasi inductor, resistor dan kapasitor.

Nilai frekuensi dari rangkaian gerbang pembangkit pulsa diatas adalah ditentukan oleh nilai kapaitor C2, R2, R3 dan VR2. Semakin besar nilai dari komponen-komponen tersebut maka frekuensi akan semakin rendah dan sebaliknya. Sebenarnya tidak ada yang sulit untuk membuat rangkaian pembangkit pulsa, hampir semua rangkaian yang berbasis waktu adalah memanfaatkan sifat pengisian dan pelepasan muatan pada kapasitor. Oleh karena itu seperti apapun bentuk variasi rangkaian pembangkit pulsa, selalu saja nilai kapasitor yang lebih besar akan membuat frekuensi yang dihasilkan lebih kecil atau periode waktu yang lebih lama, sedangkaan nilai kapasitor yang lebih kecil akan menghasilkan frekuensi keluaran yang lebih besar.

loading...

sumber:
indelektro.blogspot.co.id

Rabu, 20 Januari 2016

RANGKAIAN ADC (ANALOG TO DIGITAL CONVERTER)





Gambar rangkaian ADC (Analog Digital Converter)

Rangkaian ADC adalah rangkaian elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, dalam artian sinyal yang awalnya tidak bisa ditentukan nilai numericnya menjadi sinyal yang mempunyai sifat numeric. Sebenarnya saat ini sudah banyak sekali IC yang dibuat khusus untuk kegunaan fungsi ADC, bahkan ada yang sudah terintegrated dengan IC Mikrokontroller yang pastinya lebih mendukung aplikasi rangkaian yang lebih komplek. Tetapi dengan contoh rangkaian adc diatas setidaknya anda akan dapat memahami prinsip kerja dari rangkaian adc yang sesungguhnya.

Sebenarnya prinsip dasar adc muncul dari pemikiran bahwa sinyal analog yang mempunyai jangkah amplitude dari 0 volt sampai dengan tegangan puncak bisa dibagi rata menjadi beberapa potongan atau bagian yang nantinya setiap bagian potongan tersebut mewakili satu angka numeric atau digital. Sebagai contoh anda membuat rangkaian adc dengan menerapkan aturan jangkah tegangan per 1 mV akan menghasilkan output 1 angka numeric, jika input sinyal analog rangkaian anda adalah sinyal dengan tegangan 20 mV, maka anda akan membagi jangkah amplitudo 20 mV tersebut menjadi 20 bagian dan hasilnya anda akan mendapatkan output dengan jumlah numeric 20. Dengan kata lain rangkaian adc anda berfungsi membagi tegangan analog dengan jangkah pembagian per 1 mV. Lain cerita jika anda menerapkan aturan pada rangkaian adc anda dengan jangkah pembagian per 1 V untuk mewakili satu keluaran numeric, maka dapat dipastikan bahwa sinyal input analog 20 mV tersebut hanya akan menghasilkan keluaran digital numeric 1. Begitupun dengan sinyal analog 30 mV, 45 mV, 60 mV, 500 mV atau berapapun selama tidak melebih 1 volt maka rangkaian adc anda tetap akan menghasilkan angka 1 (satu).

Jadi dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa semakin rapat range pembagian yang digunakan pada rangkaian adc maka keluaran yang didapat akan semakin bagus dan mendekati sempurna. Sehingga dengan begitu kemungkinan pembalikan kembali sinyal keluaran menjadi sinyal analog akan lebih bisa dilakukan. Tetapi semuanya tergantung dari aplikasi dan kegunaan rangkaian adc anda tersebut, bisa saja penggunaan range yang lebih rapat malah akan menjadi sia-sia manakala aplikasi dari rangkaian tersebut hanya menuntut kegunaan yang lebih sederhana.

ANALISA DAN PRINSIP KERJA RANGKAIAN ADC|DIATAS


  • Rangkaian adc diatas memanfaatkan rangkaian pembanding op-amp sebagai rangkaian dasar. Dimana perbedaan yang sedikit pada kedua terminal input op-amp akan menghasilkan tegangan sebesar Vdd atau Vcc op-amp. Jika tegangan pada terminal positif input lebih besar dari pada terminal negative input maka keluaran adalah 9 volt (sesuai dengan Vdd), sedangkan jika tegangan pada terminal negative input lebih besar maka tegangan keluarannya adalah 0 volt (sesuai dengan Vcc).
  • Menggunakan 3 (tiga) buah op-amp dengan tujuan setiap satu op-amp mewakili satu jangkah pembagian tegangan input.
  • Pada masing-masing terminal negative input op-amp mendapatkan tegangan referensi (penentuan) yang ditentukan oleh pembagian tegangan antara R1, R2, R3 dan R4.
  • R2, R3 dan R4 sengaja dibuat dengan nilai yang sama dengan maksud supaya tegangan pada terminal negative (referensi) masing-masing op-amp membentuk jangkah atau range yang teratur.
  • Masing-masing terminal positif input op-amp digabung dan digunakan sebagai jalur input sinyal analog. Hal ini sengaja diatur supaya posisi sinyal input analog tersebut bisa dibaca oleh masing-masing op-amp yang mana pada masing-masing terminal negative input op-amp tersebut sudah dipasang tegangan penentu.
  • IC3 mewakili range tegangan terendah, kemudian dilanjutkan oleh IC2, IC1 mewakili range tertinggi.
  • Tegangan pada terminal negative input IC3 adalah (R4 / (R1+R2+R3+R4)) x 9 volt.                  = (10K / 31,2K) x 9 volt = 2,89 volt.


  • Tegangan pada terminal negative input IC2 adalah ((R3+R4) / (R1+R2+R3+R4)) x 9 volt = (20K / 31,2K) x 9 volt = 5.77 volt
  • Tegangan pada terminal negative input IC1 adalah ((R2+R3+R4) / (R1+R2+R3+R4)) x 9 volt = (30K / 31,2K) x 9 volt = 8,65 volt
  • Jadi dari perhitungan tegangan referensi pada terminal negative input ke-tiga op-amp tersebut adalah mempunyai delta atau jangkah tegangan 2.88 volt.
  • Tegangan 2,88 volt ini yang saya sebut sebagai jangkah tegangan referensi atau penentu. Jadi bisa disimpulkan bahwa rangkaian diatas akan membaca sinyal input analog :                                 - 0 sd 2,88 volt sebagai angka 0                                                                                                       - > 2,88 volt sd 5,77 volt sebagai angka 1                                                                                       - > 5,77 volt sd 8,65 volt sebagai angka 2                                                                                       - > 8,65 volt sebagai angka 3
  • Rangkaian adc diatas hanya menghasilkan 2 (dua) digit keluaran, anda bisa membuat rangkaian adc dengan digit keluaran yang lebih banyak dan lebih rapat sesuai dengan keinginan dan kebutuhan anda.

loading...

sumber:
indelektro.blogspot.co.id

Selasa, 19 Januari 2016

Rangkaian Multiplexer


 Multiplexer adalah merupakan rangkaian elektronika yang berfungsi untuk memilih salah satu diantara banyak masukan menjadi satu keluaran. Jumlah bit dari bagian pemilih (selector) menentukan banyaknya jalur masukan yang bisa diterima. Dengan ketentuan adalah :

I = 2^s

dimana :
I : Banyaknya jalur masukan yang bisa diterima
s : Jumlah bit dari selector atau jumlah jalur pemilih

sebagai contoh jika kita menginginkan 14 jalur masukan, maka jumlah bit dari selector minimal yang harus kita penuhi adalah 4 bit. Dimana dengan selector 4 bit bisa mewakili 16 jalur masukan. Untuk lebih bisa memahami mengenai multiplexer, ada 3 buah contoh multiplexer yang bisa dipelajari di bawah ini :

I. Rangkaian Multiplexer Dengan Gerbang Logika 

multiplexer
Rangkaian multiplexer di atas adalah merupakan rangkaian multiplexer yang memanfaatkan kombinasi gerbang logika. Dimana dari contoh di atas dapat diketahui bahwa rangkaian memiliki 2 bit selector dan 4 jalur input. Anda bisa membuat rangkaian dengan jalur masukan yang lebih banyak dengan menambah jumlah bit dari selector. Dan juga anda bisa menggunakan kombinasi gerbang berdasarkan rancangan anda sendiri dengan mengacu pada tabel kebenaran multiplexer yang sebelumnya harus anda tentukan. Jadi dengan membuat tabel kebenaran terlebih dahulu anda bisa dengan mudah membuat rangkaian gerbang logikanya.

Prinsip kerja dari rangkaian multiplexer di atas adalah : 

1. Nilai bit 00 dari selector akan memilih jalur input pertama sebagai keluaran
2. Nilai bit 01 dari selector akan memilih jalur input kedua sebagai keluaran
3. Nilai bit 10 dari selector akan memilih jalur input ketiga sebagai keluaran
4. Nilai bit 11 dari selector akan memilih jalur input keempat sebagai keluaran
5. Selama tidak ada perubahan kondisi logika pada bit selector maka kondisi logika keluaran juga tidak akan mengalami perubahan.
6. Jika jalur selector dihubungkan dengan rangkaian counter up maka keluaran yang akan diperoleh akan mewakili jalur input secara berurutan.
7. Jadi bisa disimpulkan bahwa kegunaan dari penerapan fungsi multiplexer ini adalah untuk memenuhi prinsip distribusi data yang lebih sederhana. Sehingga dengan multiplexer ini dimungkinkan untuk mengirim data jarak jauh hanya dengan menggunakan satu koneksi.

loading...

II. Multiplexer dengan IC TTL 74251 

Sebenarnya anda bisa tidak repot-repot merancang rangkaian multiplexer dengan menggunakan gerbang logika karena memang sudah banyak IC yang difungsikan khusus untuk multiplexer. Salah satu IC dari keluarga TTl yang bisa anda gunakan untuk memenuhi fungsi multiplexer adalah IC 74251. Pada IC ini terdapat 8 buah jalur masukan dan 3 bit selector serta jalur lain sebagai kontrol reset dan inverting output. Sebagai catatan jika anda menggunakan IC TTL untuk rangkaian elektronika anda, maka tegangan supply yang boleh adalah maksimal 5 volt. Agar anda bisa lebih mengenal cara kerja dari ic multiplexer ini, coba perhatikan tabel kebenaran IC74251 di bawah ini :

Tabel kebenaran IC 74251 

C
B
A
G
Y
W
X
X
X
1
Z
Z
0
0
0
0
D0
D0�
0
0
1
0
D1
D1�
0
1
0
0
D2
D2�
0
1
1
0
D3
D3�
1
0
0
0
D4
D4�
1
0
1
0
D5
D5�
1
1
0
0
D6
D6�
1
1
1
0
D7
D7�
Z = High impedance (off)
D0,D1�D7 = Keluaran yang wewakili dari jalur input D

III. Multiplexer dengan IC CMOS 4556 

Selain IC dari keluarga TTL yang mendukung fungsi multiplexer adalah IC dari keluarga CMOS. Walaupun sebenarnya memang IC dari keluarga TTL lebih banyak yang mendukung fungsi multiplexer dibanding CMOS. Untuk prinsip kerja dari IC multiplexer keluarga CMOS ini sebenarnya sama saja dengan rangkaian multiplexer gerbang logika ataupun IC TTL. Yang pasti semuanya mengacu pada fungsi multiplexer yang sesungguhnya, yakni penetapan satu jalur keluaran yang mewakili dari banyaknya jalur input. Secara penggunaan simbol memang mungkin antara IC TTL dan CMOS memiliki perbedaan tapi sebenarnya aturan yang dijalankan adalah sama. Sebagai acuan anda jika tertarik untuk menggunakan IC dari keluarga CMOS khususnya seri 4556, saya sertakan juga tabel kebenarannya di bawah ini :

Tabel kebenaran IC 4556
INPUT
OUTPUT
E
A0
A1
O0
O1
O2
O3
L
L
L
L
H
H
H
L
H
L
H
L
H
H
L
L
H
H
H
L
H
L
H
H
H
H
H
L
H
X
X
H
H
H
H
L = LOW
H = HIGH


Demikian beberapa contoh rangkaian multiplexer yang bisa saya suguhkan buat anda. Jika terdapat kesalahan dalam penjelasan saya, saya mohon maaf dan mohon koreksinya.






sumber:
indelektro.blogspot.co.id

Minggu, 17 Januari 2016

Rangkaian Counter UP 1 Digit



Rangkaian Counter Up 1 Digit
Rangkaian diatas adalah merupakan rangkaian counter up yang sangat sederhana dan hanya menggunakan masing-masing satu ic counter dan decoder. IC decoder yang digunakan adalah ic TTL 7446 yang berfungsi sebagai pengubah logika biner menjadi logika 7-segment dan IC counter up yang digunakan adalah IC TTL 7490 yang berfungsi untuk membangkitkan logika cacahan dari hitungan 0 sampai dengan 9 (desimal). Sebenarnya ic counter ini bisa saja menghasilkan cacahan sampai dengan 0 sd 15 (desimal) atau 0 sd F (Hexa) dikarenakan IC ini mempunyai jalur keluaran 4 bit sehingga bisa menciptakan cacahan dengan hitungan 2^4 (16 cacahan). Dan juga anda juga bisa mengkondisikan cacahan tersebut pada angka yang anda harapkan tinggal mengatur input kontrol cacahan pada ic counter 7490.

Untuk prinsip kerja rangkaian diatas saya rasa tidak perlu dijelaskan lebih panjang karena memang rangkaian diatas sudah sangat sederhana. Untuk mengetahui karakteristik dari masing-masing ic diatas, anda tinggal melihat tabel kebenaran dari masing-masing ic tersebut. Karena jika anda menggunakan ic yang lain maka otomatis bentuk koneksi rangkaian juga akan berbeda tergantung spesifikasi kontrol dari ic counter yang anda gunakan. Tetapi sekali lagi tetap saja cara kerja nya sama sepanjang anda menggunakan ic fungsi counter up juga.

Jika anda ingin merangkain rangkaian counter up lebih dari 1 digit, anda tinggal menambahkan paket lengkap rangkaian diatas sesuai dengan berapa digit tampilan yang ingin anda peroleh. Sebagai contoh anda menginginkan 4 digit counter up maka anda harus menyediakan 4 set rangkaian counter diatas. Kemudian tugas anda selanjutnya tinggal mengatur koneksi kontrol dari masing-masing perwakilan digit rangkaian.

loading...

sumber:
indelektro.blogspot.co.id

Sabtu, 26 Desember 2015

Rangkaian Indikator Level Baterai


Rangkaian indikator level baterai adalah suatu rangkaian elektronika yang dapat digunakan untuk mengukur level tegangan battery / accumulator. Komponen utama untuk membuat rangkaian indikator level baterai  ini adalah sebuah IC LM3914. IC LM3914 pada �rangkaian indikator level baterai� adalah sebuah IC monolitik yang berfungsi untuk mengubah tegangan analog kemuadian akan mengkodekan level tegangan input tersebut dengan menyalakan 10 LED yang menghasilkan tampilan analog secara linier terhadap tegangan input yang diberikan. IC LM 3914 adalah IC yang mudah kita dapatkan dipasaran dan tidak mahal. IC LM3914 pada rangkaian indikator level baterai ini sering kita jumpai pada rangkaian VU display atau peak indikator sinyal audio pada perangkat audio. Rangkaian indikator level baterai ini terdiri dari IC LM3914, 10 buah led, dan beberapa resistor. Untuk membuat rangkaian indikator level batere dapat melihat gambar skema rangkaian indikator level baterai dan nilai komponen pada gambar di bawah :



Pada rangkaian indikator level baterai diatas supply tegangan rangkaian diambilkan dari baterai / accu tersebut melalui sebuah saklar. Rangkaian ini didesain hanya akan menampilkan level baterai apabila saklar ditekan. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat tegangan baterai itu sendiri.

Rangkaian indikator level batere pada gambar diatas dirancang untuk mengukur level tegangan batere atau accumulator 12 volt. Sehingga sumber tegangan untuk mengoperasikan rangkaian ini diambil dari batere yang diukur. Apabila ingin menggunakan rangkaian indikator level batere ini untuk batere dengan tegangan selain 12 volt maka dapat dialkukan dengan memisahkan jalur input dengan jalur sumber tegangan DC +12 volt.

loading...

sumber:
e-belajarelektronika.com

Rabu, 23 Desember 2015

Rangkaian Komparator


Rangkaian Komparator adalah alat yang di gunakan untuk membandingkan ukuran panjang, komparator umumnya di buat dari sebuah teleskop atau mikroskop yang di gerakan naik turun pada sebuah skala. Komparator juga bisa di sebut sebagai alat yang di gunakan untuk membuat perbandingan antara dua sinar atau warna.

Selain itu, ada juga yang di sebut dengan rangkaian komparator tegangan. Komparator tegangan adalah sebuah rangkaian yang dapat dengan cermat membandingkan besar tegangan yang di hasilkan. Rangkaian ini biasanya menggunakan komparator Op-Amp sebagai piranti utama dalam sebuah rangkaian. Saat ini terdapat dua jenis komparator tegangan, yaitu komparator tegangan sederhana dan komparator tegangan dengan histerisis.

Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana

Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana

Rangkaian komparator ini dapat kita rangkai menggunakan Vref yang di hubungkan ke V Supply, kemudian kedua resistor di gunakan sebagai pembagi tegangan, sehingga nilai tegangan yang di hasilkan dari komparator Op-Amp adalah semakin besar. Komparator Op-Amp akan membandingkan nilai tegangan pada kedua tegangan, apabila sebuah tegangan (-) lebih besar dari tegangan masukan (+) maka keluaran Op-Amp akan menjadi sama v Supply. Untuk Op-Amp yang sesuai dengan pemakaian pada rangkaian Op-Amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banbyak di pasaran.

Rangkaian Komparator Tegangan Histerisis

Rangkaian Komparator Histerisis

Tujuan Rangkaian komparator ini adalah untuk meminimalkan efeknois pada tegangan masukan. Misalnya tegangan referinsanya di set 3,3 V, sedangkan rangkaian ini juga memiliki nois sebesar 0,1 V, maka tegangan inputnya menjadi tepat 3,3 V dan keluarannya juga akan berfuktuatif sesuai dari noisnya. Dengan menggunakan komparator histerisis, maka keluaranya tidak akan berlogika sebelum input melewati batas dan sebaliknya.

Dengan menggunakan komparator LM324 maka tegangan sinyal ramp yang di hasilkan oleh rangkaian generator ini akan di bandingkan dengan tegangan dari potensiometer. Tegangan potensiometer tersebut bervariasi antara 0 volt sampai 10 volt DC.
Pada saat rangkaian ramp berada di bawah tegangan potensiometer maka output dari komparator LM324 adalah 10 Volt sehingga terdapat arus yang mengalir pada R7. Apabila tegangan ramp lebih tinggi dari pada tegangan potensiometer maka output dari LM324 adalah 0 volt. Arus ini merupakan arus aktivasi optocoupler pada bagian triac.

Demikian penjelasan singkat mengenai Rangkaian Komparator, semoga rangkaian kami kali ini bermanfaat bagi anda semua.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Rangkaian Penguat Sinyal


Rangkaian Penguat Sinyal ini bekerja untuk memberikan booster atau perkuatan dalam memperoleh sinyal bagi beberapa perangkat elektronik. Rangkaian penguat sinyal tersebut bisa digunakan untuk menguatkan antena, hand phone, radio hingga ke modem yang tentu saja bisa bermanfaat sangat besar. Dan untuk menguatkan sinyal televisi dalam menerima sinyal dari saluran-saluran atau chanel dari televisi ini, tentu rangkaian penguat sinyal ini akan dipasang di antena yang terpasang. Berikut skema rangkaian yang bisa digunakan.

Rangkaian Penguat Sinyal

Gambar Skema Rangkaian Penguat Sinyal

Gambar skema rangkaian di atas bisa memperkuat kinerja antena untuk menangkap siaran-siaran televisi. Biasanya pula rangkaian ini dipasang pada antena RF denagn frekuensi antara 400 MHz dan 900 MHz. Otomatis rangkaian tersebut bisa menerima sinyal dari VHF dan juga UHF serta menangkap sinyal dari frekuensi FM 88 MHz hingga 108 MHz. Untuk membuat rangkaian pada skema rangkaian diatas, anda tidak akan kesusahan mendapatkan komponen yang anda butuhkan. Pasalnya komponen di dalam rangkaian tersebut akan bisa anda temukan dengan mudah. Komponen yang dibutuhkan adalah :

R1 : 120 Ohm
R2 : 1,5 KOhm
R3 : 270 Ohm
R4 : 82 KOhm
C1 dan C5 : 100 pF
C2 dan C3 : 1 nF
C4 : 2,2 pF
D1 dan D2 : 1N4148
Transistor : BFR90, BFR91, BFW92
L1 dan 2 : diameter : 5mm, diameter email 0,5mm, 8 lilit
Setelah semua komponen sudah didapat, anda bisa merangkaianya ke dalam PCB sebagai berikut.

Skema Rangkaian Penguat Sinyal

Dan spesifikasi teknis dari rangkaian penguat sinyal ini adalah :

Respon Frekuensi : 40 � 900 MHz
Gain: 20 dB
Tegangan Output Maximum : 90 uV
Impedancsi Input � Output: 75 ohm

Dengan rangkaian penguat sinyal tersebut, tentu saja akan memudahkan kinerja antena untuk menangkap sinyal yang frekuensinya terlalu tinggi atau rendah. Apalagi jangkauannya mencapai VHF dan juga UHF serta bisa melacak keberadaan radio-radio di frekuensi FM.







loading...

sumber: