Selasa, 17 Januari 2017

Rangkaian Lampu Lalu Lintas

Rangkaian Lampu Lalu Lintas ini susah susah mudah untuk membuatnya. Kita membutuhkan 3 lampu sebagai penanda seperti pada lampu lalu lintas merah kuning dan hijau. Jika kita menggunakan pemrograman komputer sebagai pengatur kondisi ketiga lampu mungkin kita tidak akan menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membuatnya. Sebagai contoh dengan pemrograman mikrokontroler atau berbasis pemrograman aplikasi komputer seperti Visual Basic, Delphi dan banyak lainnya. Namun jika kita menggunakan rangkaian elektronika mungkin akan menghabiskan lumayan banyak waktu, untuk mendapatkan hasil sesuai dengan lampu lampu pada lampu lalu lintas di jalanan.



Skema rangkaian Lampu Lalu Lintas

Prinsip rangkaian Lampu Lalu Lintas 

Oke langsung saja mengenai cara kerja rangkaian lampu lalu lintas diatas, prinsip kerja rangkaian diatas cukup mudah dipahami, Rangkaian diatas menggunakan keluaran dari IC up / down counter 74 190, ic tersebut sebagai sumber keluaran yang tercacah dan dikondisikan menggunakan gerbang logika sesuai dengan lampu lalu lintas. Selain IC tersebut anda bisa menggunakan IX counter sebagai pencacah logika. Lampu merah pada LED D1 , Lampu kuning pada LED D2, dan lampu hijau ada LED D3.

Daftar Komponen :

Resistor: R1 (1 Kohm), R2, R3 dan R4 (220 ohms)  VR1 (Potensio 10 K / 15 K)
Kapasitor: C1 (100 UF)
Led: D1 (red), D2 (yellow) and D3 (green).
IC : IC1 (NE 555), IC2 (74LS190) and IC3 (74LS02)

Cara kerja dan analisa rangkaian Lampu Lalu Lintas

Untuk menghasilkan sinyal digunakan rangkaian penggerak astabil  IC 555.
R1, C1 dan VR1 merupakan rangkaian kombinasi astabil sebagai penentu kecepatan sinyal clock untuk dimasukkan ke IC counter dan pada akhirnya akan menentukan lamanya waktu nyala lampu masing-masing. Semakin besar nilainya, akan tinggal lebih lama waktu pergantian nyala lampu dan sebaliknya.
Untuk mendapatkan kombinasi LED diperlukan hanya 2 bit output dari rangkaian counter.
Bit-3 dari output ke counter hanya digunakan sebagai ulang pencacahan.
Lampu pertama kali dinyalakan warna kuning muda, karena terhubung dengan Q1 output IC counter. Kemudian diikuti dengan lampu merah yang terhubung ke Q2 output. Maka kedua (kuning dan merah) cahaya secara bersamaan. Lampu hijau terakhir akan menyala sendiri.
Rangkaian bit counter menghitung dengan urutan:
- 0 1 (cahaya kuning muda)
- 1 0 (lampu merah)
- 1 1 (lampu kuning dan merah muda)
- 0 0 (lampu berubah hijau, sesuai dengan sifat dari gerbang NOR)
Contoh urutan lampu lalu lintas hanya berlaku untuk satu jalur untuk rangkaian lampu lalu lintas yang menggunakan lebih dari satu baris maka Anda dapat menggunakan perangkat sirkuit yang sama dan menggunakan kombinasi gerbang sebagai penghubung antara kondisi masing-masing jalur.

loading...

sumber:
www.wahyueko.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar