Sabtu, 05 Desember 2015

Rangkaian Crossover Aktif dengan IC LM833


Rangkaian Crossover Aktif memiliki fungsi yang bervariasi. Dan salah satunya yang akan dibahas yaitu Rangkaian Crossover Aktif dimana sering digunakan untuk perangkat sistem audio Hi-Fi yang menggunakan komponen LM 833 untuk melakukan penguatan operasional ganda. Ada dua jenis rangkaian crossover yang bisa anda temui, yaitu aktif dan pasif.  Untuk rangkaian crossover pasif hanya akan menggunakan komponen pasif di dalam rangkaian tersebut yang sangat sederhana. Namun rangkaian crossover ini akan membuang begitu banyak dan juga besar energi yang dialirkan di rangkaian ini dan juga bisa membuat distorsi.

Sementara untuk rangkaian crossover aktif, menjadi pilihan yang tepat jika anda ingin menggunakannya untuk perangkat sistem audio Hi-Fi. Rangkaian crossover aktif akan membagi sinyal audio menjadi dua band ketika memasuki rangkaian tersebut. Yang di bagi adalah frekuensi output tinggi dan juga frekuensi output rendah. Dua bagian atau tahap dari power amplifier akan memisah kedua frekuensi ini. Tentu saja berfungsi untuk melakukan kontrol pada area frekuensi rendah dan juga untuk mengontrola pada frekuensi tinggi.

Rangkaian Crossover Aktif

Rangkaian Crossover  Aktif  yang digunakan untuk perangkat sistem audo Hi � Fi ini menggunakan komponen semikonduktor LM 833. Komponen LM 833 ini memiliki fungsi sebagai penguat operasional ganda atau biasa disebut op-amp khusus yang di desain atau di produksi untuk kebutuhan perangkat aplikasi audio. Sekitar 4 op-amp dibutuhkan untuk membuat rangkaian crossover aktif ini. Dua buah komponen IC LM833 akan digunakan di dalam rangkaian ini. Sementara rangkaian corssover aktif akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu area atua bagian dari filter low pass dan juga filter high pas. Sedangkan komponen IC 2b akan membentuk sirkuit Butterworth pass filter rendah pertama dan juga output frekuensi rendah akan tersedia di pin output atau PIN1. Sementara pin 7 akan tersedia output frekuensi tinggi di komponen IC 1A. Untuk mengidupkan rangkaian crossover ini, anda bisa menggunakan daya sekitar +15 / -15 V DC. Dan juga komponen pada R dan C bisa diubah guna menerima frekuensi yang berbeda.

loading...

sumber:
blograngkaianelektronika.wordpress.com

Jumat, 04 Desember 2015

RANGKAIAN CROSSOVER PASIF

FUNGSI RANGKAIAN CROSSOVER PASIF DALAM SPEAKERDIY
aFungsi rangkaian crossover pasif dalam speaker adalah sebagai pembagi suara amplifier menjadi suara tinggi, sedang, rendah yang masing-masing akan disalurkan ke tweeter, middle, dan woofer.

PRINSIP KERJA SEBUAH SPEAKER

Sebuah speaker lengkap umumnya mempunyai 2 hingga 4 jenis atau komponen driver yang dipergunakan untuk menangani frekuensi suara yang berbeda.  Keempat komponen driver speaker mempunyai tugas yang berbeda-beda dalam menangani suara yang dikirimkan oleh amplifier. Driver yang dimaksud adalah


  1. Tweeter. Tweeter bertugas untuk memproduksi suara tinggi. Umumnya suara-suara seperti kaca pecah, dentingan besi, serta suara burung akan diproduksi oleh komponen tersebut dalam sebuah speaker.
  2. Middle. Untuk suara yang lebih rendah seperti suara vokal, suara jenis ini biasanya ditangani oleh speaker middle.
  3. Woofer. Woofer merupakan salah satu komponen yang memproduksi suara mid bas dan suara bas pada umumnya.
  4. Subwoofer. Komponen ini lebih banyak dipergunakan untuk memproduksi suara frekuensi rendah yang bisa mencapai di bawah 20 Hz. Umumnya getaran dan dentuman bom akan diproduksi oleh driver tersebut.

Namun, pembagian suara yang demikian tidak semata-mata dapat dilakukan sendiri oleh driver tersebut di atas. Untuk dapat memproduksi suara sesuai dengan kemampuan masing-masing komponen driver di atas, diperlukan sebuah pembagi suara.

Sebuah suara tinggi yang disalurkan ke bas tidak akan diproduksi dengan baik oleh woofer, akibatnya bukannya suara yang dihasilkan, tetapi sebaliknya malah menghasilkan distorsi bagi suara yang dihasilkan.

Demikian juga suara bass rendah yang seharusnya ditangani oleh subwoofer jika dimasukkan ke dalam driver tweeter akan menyebabkan komponen tersebut putus. Selain itu juga berkemungkinan menghasilkan suara kresek akibat tendangan bass pada driver tweeter.

PERAN CROSSOVER NETWORK ATAU RANGKAIAN PEMBAGI SUARA .

Fungsi Rangkaian Crossover Pasif Dalam Speaker
Crossover merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari gabungan antara LCR atau lilitan, kapasitor dan resistor.


  • Crossover dirangkai dengan menggunakan komponen kapasitor yang bertujuan untuk membatasi agar bass tidak bisa lewat dan masuk ke tweeter yang disebut High Pass Filter (HPF)
  • Induktor bertujuan untuk menghalangi frekuensi suara tinggi agar tidak masuk ke driver woofer atau subwoofer yang disebut dengan Low Pass Filter (LPF).
  • Sedangkan perpaduan antara keduanya akan menghalangi suara yang terlalu tinggi dan suara yang terlalu rendah untuk masuk ke middle yang nantinya disebut juga dengan Band Pass Filter (BPF).

Dipasaran bahkan kita menemukan speaker yang hanya memiliki crossover darurat berupa elco pada tweeternya. Tujuannya adalah menyaring bas agar tidak merusak tweeter. Walaupun tidak membatasi woofer, ternyata rangkaian demikian cukup banyak dilakukan.

Fungsi rangkaian crossover pasif dalam speaker merupakan perpaduan antara 2 atau 3 jenis filter tersebut. Dengan adanya rangkaian tersebut, suara yang disalurkan juga akan tepat sasaran, sehingga kualitas suara lebih jernih dan lebih efisien dalam penggunaan tenaga amplifier.

loading...

sumber:
www.wikikomponen.com

Kamis, 03 Desember 2015

KUMPULAN RANGKAIAN CROSSOVER AKTIF

1. RANGKAIAN CROSSOVER AKTIF 18DB PER OKTAF 2 WAY

Rangkaian crossover aktif yang akan dibikin kali ini merupakan rangkaian 18dB per oktaf dengan titik potong frekuensi pada 300 Hz. Crossover aktif ini akan diperkuat dengan 2 buah amplifier yang identik yang kemudian dihubungkan dengan speaker.
Cara Membuat Rangkaian Crossover Aktif 18dB Per Oktaf 2 Way
Gambar : Cara Membuat Rangkaian Crossover Aktif 18dB Per Oktaf 2 Way

Bagian di atas 300 Hz dapat ditangani oleh sebuah speaker 2 way dengan crossover pasif. Sedangkan bagian di bawah 300 Hz akan ditangani oleh sebuah woofer besar atau subwoofer. Rangkaian ini merupakan rangkaian mono, sehingga diperlukan 2 buah PCB untuk membuat rangkaian stereo.

PENENTUAN NILAI KOMPONEN RESISTOR DAN KAPASITOR
Proyek ini tidak melibatkan perhitungan titik potong frekuensi yang sulit. Untuk melakukan modifikasi terhadap frekuensi potong, cukup melalukan penggantian komponen dengan merubah nilai resistor dan kapasitor.

Untuk mengeser titip potong crossover atau crossover point, cukup dilakukan dengan mengganti nilai komponen yang ditandai * dengan cara:


  • Untuk mengeser titik potong crossover point ke 600 Hz, cukup kalikan nilai resistor dan kapasitor yang ditandai * dalam rangkaian dengan 0.5.
  • Untuk mengeser titip potong crossvoer poin ke 150 Hz, cukup kalikan semua nilai resistor dan kapasitor yang ditandai * dengan 2.
  • Komponen yang tidak ditandai * tidak perlu diganti.

Nilai resistor dan kapasitor boleh menggunakan resistor carbon atau metal film. Namun untuk mendapatkan nilai yang mendekati, sebaiknya mengukurnya dengan tester digital yang lebih presisi. Carilah nilai yang paling mendekati dari beberapa resistor untuk memperoleh nilai resistor yang paling mendekati. Sebaiknya nilai tidak lebih dari 1 % nilai yang diinginkan.

Jika sulit mendapatkan nilai yang tepat, dapat juga dilakukan dengan melakukan paralel atau seri. Cara ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan mengingat sulit mendapatkan komponen yang kita harapkan.

loading...

POWER SUPPLY UNTUK CROSSOVER AKTIF
Untuk mendapatkan suara yang jernih, sebaiknya menggunakan IC yang memiliki noise yang kecil. Salah satu yang cukup bagus adalah IC Op-Amp NE5532. Boleh memilih tipe lain seperti TL 072 dan sebagainya, tetapi harus ingat untuk mengatur voltase power supply agar sesuai dengan voltase kerja IC.

Level control sebaiknya tidak dirubah-rubah setelah mendapatkan settingan yang sesuai. Untuk menghindari tergeser secara tidak sengaja, sebaiknya ditempatkan di dalam casing atau tempatkan dengan posisi yang lebih sulit untuk diputar orang lain. Jika perlu, pergunakan trimpot.

Cara membuat rangkaian crossover aktif 18dB per oktaf 2 way cukup mudah karena variasi komponen yang tidak terlalu banyak. Selamat mencoba.

2. Rangkaian Crossover Aktif
Rangkaian Crossover Aktif memiliki fungsi yang bervariasi. Dan salah satunya yang akan dibahas yaitu Rangkaian Crossover Aktif dimana sering digunakan untuk perangkat sistem audio Hi-Fi yang menggunakan komponen LM 833 untuk melakukan penguatan operasional ganda. Ada dua jenis rangkaian crossover yang bisa anda temui, yaitu aktif dan pasif.  Untuk rangkaian crossover pasif hanya akan menggunakan komponen pasif di dalam rangkaian tersebut yang sangat sederhana. Namun rangkaian crossover ini akan membuang begitu banyak dan juga besar energi yang dialirkan di rangkaian ini dan juga bisa membuat distorsi.

Sementara untuk rangkaian crossover aktif, menjadi pilihan yang tepat jika anda ingin menggunakannya untuk perangkat sistem audio Hi-Fi. Rangkaian crossover aktif akan membagi sinyal audio menjadi dua band ketika memasuki rangkaian tersebut. Yang di bagi adalah frekuensi output tinggi dan juga frekuensi output rendah. Dua bagian atau tahap dari power amplifier akan memisah kedua frekuensi ini. Tentu saja berfungsi untuk melakukan kontrol pada area frekuensi rendah dan juga untuk mengontrola pada frekuensi tinggi.

Rangkaian Crossover Aktif

Rangkaian Crossover  Aktif  yang digunakan untuk perangkat sistem audo Hi � Fi ini menggunakan komponen semikonduktor LM 833. Komponen LM 833 ini memiliki fungsi sebagai penguat operasional ganda atau biasa disebut op-amp khusus yang di desain atau di produksi untuk kebutuhan perangkat aplikasi audio. Sekitar 4 op-amp dibutuhkan untuk membuat rangkaian crossover aktif ini. Dua buah komponen IC LM833 akan digunakan di dalam rangkaian ini. Sementara rangkaian corssover aktif akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu area atua bagian dari filter low pass dan juga filter high pas. Sedangkan komponen IC 2b akan membentuk sirkuit Butterworth pass filter rendah pertama dan juga output frekuensi rendah akan tersedia di pin output atau PIN1. Sementara pin 7 akan tersedia output frekuensi tinggi di komponen IC 1A. Untuk mengidupkan rangkaian crossover ini, anda bisa menggunakan daya sekitar +15 / -15 V DC. Dan juga komponen pada R dan C bisa diubah guna menerima frekuensi yang berbeda.



3. Cara Membuat Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741
Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 berperan sbg filter aktif untuk skema rangkaian speaker aktif subwoofer maupun filter subwoofer di power audio amplifier. Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 tersebut di bangun memakai penguat operasional (Op-Amp) IC jenis LM741 yg gampang didapat dipasaran. Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 tersebut bakal menyaring frekuensi suara rendah (super bass) dari sinyal suara & meredam frekuensi suara yg lain.

Skema rangkaian crossover aktif akustik terdapat banyak jenis, yg kerap anda temui filter baxandal yg bisa dipakai untuk suara rendah (bass) & suara tinggi (trebel). Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 adalah filter aktif yg di set untuk range frekuensi suara rendah saja (bass) hingga hasil filter akustiknya maksimal. Skema rangkaian aktif crossover subwoofer tersebut memakai op-amp LM741 2 buah yg disupply dngn sumber tegangan/voltage simetris � 15VDC seperti tampak di gambar skema rangkaian dibawah ini.



Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 yang ditunjukan pada gambar di atas di set untuk frekuensi 20 � 100Hz, & range frekuensi yg lain di buang. Komponen yg memastikan frekuensi filter subwoofer yang ditunjukan pada gambar di atas yaitu Capasitor 1, Capasitor 2 & P1. Lalu Capasitor 3 berperan untuk buang frekuensi 10KHz yg tdk dibutuhkan oleh crossover subwoofer. Op-amp LM741 di skema rangkaian crossover aktif subwoofer yang ditunjukan pada gambar di atas diset sbg penguat penjumlah membalik lantaran untuk system akustik suara rendah (subwoofer) yaitu memadukan suara bass chanel L & chanel R jalur hingga didapat frekuansi suara suara bass yg maksimal.

Cukup sekian informasi yang bisa di himpun







sumber:
www.wikikomponen.com
blograngkaianelektronika.wordpress.com
corelita.com

Sabtu, 28 November 2015

Rangkaian Low Pass Filter Aktif

Rangkaian Dasar Low Pass Filter Aktif
Low pass filter yang dibahas disini adalah model butterworth dan beberapa model lainnya antara lain adalah model buffer model inverting. Low Pass Filter adalah filter yang akan meloloskan frekuensi yang berada dibawah frekuensi cut off (fc) dan meredam frekuensi diatas fc. Filter aktif low pass adalah rangkaian filter yang menggunakan penguat operasional (Op-Amp) rangkaian terpadu (IC) dimana rangkaian filter aktif low pass ini akan meloloskan sinyal input dengan frekuensi dibawah frekuensi cut off rangkaian dan akan melemahkan sinyal input dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off rangkaian filter aktif low pass tersebut.
Seperti tampak pada gambar ini adalah gambar Low Pass Filter Butterworth dengan perhitungan sebagai berikut :

Rangkaian Dasar Filter Aktif Low Pass (LPF)
Rangkaian Dasar Filter Aktif Low Pass (LPF),lpf aktif,low pass filter aktif,aktif low pass,filter aktif low pas,filter aktif lolos bawah,rangkaian filter aktif low pass,skema filter aktif low pass,skema LPF aktif,rangkaian LPF aktif,teori lpf aktif,output lpf aktif,low pass filter,teori low pass filter,filter aktif low pass adalah,lpf adalah

Frekuensi cut-off filter low pass (fc) :
f_{c}=\frac{1}{2 \pi RC}

Penguatan filter low pass (AF) :
A_{F}=\frac{V_{o}}{V_{i}}=1+\frac{R_{2}}{R_{1}}


Respon Frekuensi Filter Aktif Low Pass  
Respon Frekuensi Filter Aktif Low Pass,frekuensi respon low pass filter,frekuensi cut off low pass filter,frekuensi low pass filter aktif,tanggapan frekuensi low pass filter,gain low pass filter,penguatan low pass filter aktif,karakteristik LPF aktif,grafik output LPF aktif



Respon frekuensi atau penguatan sinyal terhadap perubahan frekuensi sinyal input pada filter aktif low pass ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
1. Pada saat sinyal input dengan frkuensi (f) lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) f < fc
\frac{V_{o}}{V_{i}}\cong A_{f}

2. Pada saat sinyal input dengan frkuensi (f) sama dengan frekuensi cut-off (fc) f = fc
\frac{V_{o}}{V_{i}}=\frac{A_{f}}{\sqrt{2}}=0,707A_{f}



3. Pada saat sinyal input dengan frkuensi (f) lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) f > fc
\frac{V_{o}}{V_{i}}< A_{f}


Jadi filter aktif low pass (LPF) akan konstans dari input 0 Hz sampai cut off frekuensi tinggi Hf. Pada Hf penguatannya menjadi 0.707 AF dan setelah melewati Hf maka akan menurun sampai konstan dengan seiring penambahan frekuensi. Frekuensi naik 1 decade maka penguatan tegangan dibagi 10. Dengan kata lain, penguatan turun 20 dB (20 log 10) setiap kenaikan frekuensi dikali 10. Jadi rate dari penguatan berturut-turut turun 20dB/decade setelah Hf terlampuai Saat input frekuensi f = Hf, dikatakan frekuensi cut-off yang saat itu turun 3dB (20 log 0.707) dari 0 Hz.

loading...

sumber:
elektronika-dasar.web.id

Rabu, 25 November 2015

Rangkaian Efek Gitar

Cara membuat efek gitar yang mudah dan murah / Rangkaian Efek Gitar / make efect guitar hand made
Contoh skemanya



Ini tata letak komponen 

dan ini kalo lo punya bor yang untuk membolongan pcb tinggal diprint aja
 dan ini daftar komponennya
MXR distorsi

Resistor:                                                         Capasitor:
R1 - (tidak terpakai)                                       C1 - 1uf
R2 - 1M                                                          C2 - 0.01uf
R3 - 1M                                                          C3 - 0.003uf
R4 - 1M                                                          C4 - 0.047uf
R5 - 10k                                                          C5 - 10pf
R6 - 4k7 (4.7k)                                               C6 - 1uf
R7 - 500k Rev-log. Pot                                   C7 - 0.047uf
R8 - 1M
R9 - 10k
R10 - 50k log. pot

IC:
IC1 � 741

Dioda:
D - 4148

-tambahan
(Potensionya mono bukan stereo, volt min & ground jack nya lansung dari ground / tulisan GND)

jika anda ingin ubah menjadi Dod overdrive 250 ada beberapa komponen yang harus diganti:



Resistor:                                                              Capasitor:
R1 - (tidak terpakai)                                            C1 - 10uf
R2 - 20k                                                               C2 - 0.01uf
R3 - 20k                                                               C3 - (tidak terpakai)
R4 - 1M                                                               C4 - 0.05uf
R5 - 10k                                                               C5 - 10pf
R6 - 47k                                                               C6 - 10uf
R7 - 500k Rev-log. Pot                                        C7 - 0.047uf
R8 - 1M
R9 - 10k
R10 - 100k log. pot

IC:
IC1 � 741

Dioda:
D - 4148

loading...

sumber:
synysterfariz.blogspot.co.id

Senin, 23 November 2015

Rangkaian Konverter 6V DC To 12V DC

Rangkaian converter tegangan ini merupakan DC to DC konverter yang dapat digunaklan untuk mengubah tegangan DC 6 volt menjadi tegangan DC 12 volt. Rangkaian converter tegangan ini dibangun menggunakan beberapa transistor dengan fungsi masing-masing, terdapat 3 transistor BC547 dan 1 transistor BD679 sebagai power converter. Gambar skema dan daftar komponen untuk membuat rangkaian converter 6VDC ke 12VDC dapat dilihat sebagai berikut.

Rangkaian Converter Tegangan 6VDC Ke 12VDC Sederhana


Rangkaian converter tegangan 6VDC ke 12VDC diatas menggunakan astabil multivibrator dar 2 buah transistor Q1 dan Q2 BC547 yang berfungsi untuk membangkitkan pulsa triger untuk transistor Q3 BD679 yang berfungsi sebagai power converter. Rangkaian converter tegangan DC 6 volt ke 12 DC 12 volt berfungsi untuk memberikan sumber tegangan DC 12 volt dar sumber tegangan DC 12 VDC. Daftar komponen untuk membuat rangkaian converter DC 6 volt ke DC 12 volt diatas dapat dilihat sebagai berikut.
Daftar Komponen Rangkaian Converter Tegangan 6VDC Ke 12VDC Sederhana
R1, R4 � 2.2K
R2, R3 � 4.7K
R5 � 1K
R6 � 1.5K
R7 � 33K
R8 � 10K  
C1,C2 � 0.1uF
C3 � 470uF 25V
D1 � 1N914
D2 � 1N4004
D3 � Zener 12V
Q1, Q2, Q4 � BC547
Q3 � BD679

Pada gambar rangkaian converter diatas mengunakan induktor L1 yang dapat dibuat menggunakan kawat email 0,5mm dengan jumlah lilitan 80 lilit dan dililit pada toroid 4cm. Untuk meningkatkan kapasitas arus dari rangkaian converter tegangan 6 ke 12 volt diatas nilai kapasitor C3 dapat dinaikan.

loading...

sumber:
skemarangkaianpcb.com

Minggu, 22 November 2015

Rangkaian Mic Wireless FM


RANGKAIAN 1
        Rangkaiannya sederhana terdiri hanya dua buah transistor. Transistor pertama 2SC289 sebagai osilator sekaligus juga sebagai penguat mic, transistor kedua 2SC1675 sebagai penguat osilator atau buffer, wireless ini cukup diberi catu batere 1,5 volt sampai 3 volt, selengkapnya skema rangkaian seperti gambar berikut di bawah ini..

                                                Gambar skema rangkaian Mic Wireless FM



Daftar Komponen
R1 = 1k
R2 = 47k
R3 = 150
R4 = 33k
R5 = 180
C1 = 222
C2 = 1uF
C3 = 102
C4 = 10p
C5 = 10p
C6 = 222
C7 = 103
Q1 = 2SC829
Q2 = 2SC1675
MC = Mic Kondensor
Koker 5mm
      L1 Primer 6 lilit
           Sekunder 2 lilit

Ni dh ada layout:





loading...

RANGKAIAN 2
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sekilas tentang microphone tanpa kabel. Pada dasarnya prinsip kerja dari rangkaian peralatan wireless adalah sama khususnya peralatan wireless yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik atau gelombang radio sebagai media penghubung. Untuk rangkaian pemancar radio sederhana bisa kita kelompokkan menjadi beberapa bagian. Yang pertama adalah sinyal input atau sinyal informasi yang akan dikirim biasanya mempunyai range frekuensi yang rendah. Kemudian bagian pembangkit gelombang frekuensi tinggi atau osilator yang akan dijadikan sebagai sinyal carrier atau pembawa. Seterusnya bagian pencampur atau mixer yang berfungsi untuk menggabungkan antara sinyal informasi dengan sinyal pembawa yang hasilnya sinyal teyal rsebut menjadi sinyal yang sudah dimodulasi. Metode modulasi ada dua yaitu AM (Amplitudo Modulasi) dan FM (Frekuensi Modulasi). Pada AM sinyal yang dihasilkan adalah sinyal dengan frekuensi seperti sinyal pembawa tetapi amplitudonya mengikuti sininformasi. Sedangkan pada FM, frekuensi dari sinyal mengikuti frekuensi sinyal pembawa yang berubah-ubah sesuai dengan amplitudo sinyal informasi. Yang terakhir adalah bagian penala.


Daftar Komponen

1. Resistor : R1 (270 ohm), R2 (4,7 Kohm), R3 (10 Kohm), R4 (100 Kohm), R5 (4,7 Kohm dan R6 (4,7 Kohm)
2. Kapasitor : C1 (0,001 �F), C2 (5,6 pF), C3 (10 �F), C4 (10 �F) dan C5 (3-18 pF)
3. Transistor : Q1 (2N2222) dan Q2 (2N3904)
4. Induktor : L1 (2 lilitan kawat email 1 mm inti udara diameter 10 mm) dan L2 (5 lilitan kawat email 1 mm inti udara diameter 10 mm)
5. Mikrofon
6. Antena

Mari kita perhatikan gambar di atas, suara yang diterima oleh microfon akan diubah oleh mikrofon menjadi sinyal informasi yang berbentuk sinusoidal. Sinyal ac ini kemudian diloloskan oleh C4 menuju basis Q2 untuk diperkuat. Nilai penguatan bergantung pada nilai R4 dan R5. Sinyal yang sudah diperkuat tersebut kemudian diloloskan menuju Q1 untuk kemudian dicampur dengan sinyal frekuensi tinggi. Transistor Q1 berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi sekaligus pencampur antara sinyal dari Q2 dengan sinyal frekuensi tinggi yang dihasilkannya sesuai dengan nilai dari C2, C5 dan L2. Kemudian sinyal yang sudah dimodulasi tersebut kemudian dipancarkan oleh antenna.












sumber: