Jumat, 11 Desember 2015

Rangkaian Amplifier 6V DC

Rangkaian Amplifier Mini dengan IC TDA7052

Rangkaian Amplifier Mini merupakan rangkaian yang berfungsi untuk memperkuat sinyal audio dengan bentuk yang sederhana dan juga murah. Biasanya rangkaian amplifier sangat cocok untuk ditempatkan pada radio saku kecil dan juga pada perangkat gadget lainnya. Rangkaian amplifier mini atau bisa juga disebut rangkaian amplifier portabel ini akan menggunakan komponen semi konduktor IC TDA7052. Dan amplifier mini ini bisa dijalankan dengan hanya menggunakan baterai cell saja.

Komponen IC TDA7052 adalah komponen yang bertujuan untuk memperkuat hasil keluaran atau output mono yang masuk dalam paket DI Package atau biasa disebut DIP. Perangkat ini biasanya memang dirancang untuk dijalankan atau beroperasi dengan menggunakan baterai. Fitur dari komponen TDA 7052 sendiri akan memberikan kelebihan berupa tidak ada komponen eksternal yang dibutuhkan disini serta tidak adanya suara klik pada tombol switch on dan juga switch off. Stabilitas dari komponen ini secara keseluruhan sangat bagus dan juga memiliki konsumsi daya yang cukup rendaha yaitu 4m A dalam arus diam. Selain itu komponen ini juga rendah THD dimana tidak membutuhkan tambahan komponen pendingin dan juga memiliki hubungan arus pendek.

Gambar Skema Rangkaian Amplifier Mini

Rangkaian Amplifier Mini

Keuntungan lain dari komponen TDA 7052 ini adalah memiliki besaran yang tetap pada bagian internal dimana berada di kisaran 40 dB. Untuk melakukan pengimbangan tehadap pengurangan daya keluar atau output dikarenakan pasokan tegangan yang rendah, maka komponen TDA7052 ini akan menggunakan prinsip BTL atau memiliki kepanjangan Bridge Tied Load dimana prinsip ini bisa memberikan output sekitar 1 hingga 2 W RMS ( dimana THD = 10%) dengan mengubah beban menjadi 8 Ohm dengan hanya menggunakan power supply sebesar 6 V.

Komponen potensiometer yang terdapat di dalam rangkaian ini biasanya akan digunakan untuk melakukan kontrol volume pada komponen C1 dan juga C2. Sementara kapasitor akan digunakan untuk untuk menyaring tegangan. Namun jika mengguknakan baterai, maka komponen C1 dan C2 pada rangkaian amplifier mini tidak akan berfungsi.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Rabu, 09 Desember 2015

Rangkaian Amplifier 12V DC

Rangkaian amplifier sederhana dengan IC LM383
Skema Rangkaian Amplifier dengan menggunakan system yang sederhana dan mempunyai skema yang cukup mudah untuk dirangkai. Tentu saja bagi para penggemar musik atau biasa disebut audiophile, tentu membuat sendiri rangkaian amplifier sendiri bisa memberikan kepuasan dan juga keunikan serta keasyikan tersendiri. Rangkaian amplifier tersebut dengan system yang sederhana akan menghasilkan daya output di kisaran 8 watt yang menggunakan sumber daya 12 volt DC. Untuk melakukan pembuatan rangkaian amplifier tersebut, komponen IC LM 383 menjadi komponen yang harus tersedia dengan didukung oleh komponen lain. Komponen resistor dan elco pastinya juga bisa mendukung kinerja dari komponen LM 383 tersebut di dalam rangkaian ini.


Sementara untuk daya yang digunakan di dalam rangkaian amplifier ini berkisar 500 mA dan 12 volt. Dan beberapa keterangan yang terdapat di skema serta gambar dari rangkaian amplifier ini adalah :

� Komponen R1 ( 2.2 Ohm Resistor )
� Komponen R2 ( 220 ohm Resistor )
� Komponen IC1 : LM 383 daya 8 watt Amp IC / TDA 2002
� Komponen C1 ( 10 uf elco )
� Komponen C2 ( 470 uf elco )
� Komponen C3 ( 0.1 uf capacitor )
� Komponen C4 ( 2000 uf elco atau 2200 uf )

Pada bagian komponen LM 383, disarankan untuk menggunakan bahan pendingin yang berfungsi untuk menjaga komponen agar tidak panas ketika sedang bekerja. Dan pastikan pula untuk menggunakan daya tegangan sebesar 12 volt untuk menjalankan rangkaian amplifier ini.

Tentunya rangkaian amplifier ini sangat mudah untuk dibuat dengan menggunakan beberapa komponen yang sudah disebutkan. Apalagi komponen yang digunakan ini bisa didapatkan di toko-toko elektronik di tempat tinggal anda. Tentu saja memikiki keasyikan tersendiri dan juga kebanggan tersendiri bisa membuat amplifier sendiriyang menjadi salah satu langkah awal dalam melatih keterampilan di bidang elektronik. Di skema rangkaian amplifier tersebut komponen potensiometer juga memiliki fungsi untuk melakukan pengaturan pada volume. Dan rangkaian amplifier ini bisa disambungkan ke berbagai perangkat audio lainnya.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Selasa, 08 Desember 2015

Rangkaian Sensor Gerak



Rangkaian elektronika sensor sudah banyak diaplikasikan di dalam kehidupan sehari � hari kita. Sebuah sensor bertugas untuk mendeteksi perubahan yang mempengaruhi arus listrik yang mengalir di dalam komponennya dan menyebabkan perubahan di dalam kinerja alat elektronik tersebut. Banyak dari aplikasi sensor ini digunakan di berbagai peralatan rumah, produk automotif, dan komputer. Tetapi yang paling banyak adalah dipakai di perangkat pengamanan seperti alarm. Alarm menggunakan berbagai macam jenis sensor yang dapat menyababkan alarm tersebut berbunyi ketika sensor yang dipasang mendetaksi sesuatu tergantung dari jenis sensornya juga.

Contoh alur Rangkaian elektronika sensor gerak
Contoh alur Rangkaian elektronika sensor gerak
Ada beberapa jenis rangkaian elektronika sensor gerak yang biasa kita temui di kehidupan sehari � hari.

Jenis yang pertama adalah sensor getaran yang biasa dipasang di produk automotif. Lalu ada sensor panas yang dipasang di banyak dipakai di gedung � gedung besar untuk mencegah kebakaran. Lalu ada pula sensor bunyi yang mendeteksi suatu bunyi dengan getaran tertentu seperti bunyi tepukan tangan. Ada pula sensor gerak yang menggunakan infra merah sebagai media sensornya.

Contoh Sederhana Rangkaian Elektronika Sensor Gerak

Sekarang saya hanya akan membahas tentang rangkaian elektronika sensor gerak. Sensor gerak biasanya menggunakan infra merah sebagai pemicunya yang nantinya jika ada yang melintasi atau memutus sinar infra merah tersebut alarm akan berbunyi. Sensor gerak ini dalam skala kecil dapat kita kerjakan sendiri dengan alat sederhana di sekitar kita. Sedangkan dalam skala besar perlu pengerjaan yang lebih rumit pula. Pada rangkaian sensor gerak menggunakan infra merah ini, di bagian pemancar menggunakan komponen IC NE 555 yang berguna untuk membangkitkan sinyal di dalam rangkaian tersebut.

Pada komponen rangkaian elektronika sensor ini dihasilkan frekuensi sekitar 5 kHz. Hasil dari pengolahan rangkaian tersebut akan dipancarkan oleh lampu LED infra merah yang dipasang di rangkaian tersebut. Komponen IC NE 555 ini berfungsi sebagai multi vibrator stabil. IC NE 555 ini akan dihubungkan langsung dengan lampu LED infra merah yang akan menghasilkan frekuensi seperti yang sudah disebutkan diatas sebesar 5 kHz. Dan sinyal infra merah ini akan ditangkap oleh transistor Q1. Dalam kondisi dimana tidak ada yang gerakan yang dapat memicu alarm ini, maka output pin IC 2 akan rendah.

Pemicu dari rangkaian elektronika sensor ini adalah lampu infra merah yang terpasang. Karena infra merah terdiri dari sinyal yang bisa dideteksi oleh komponennya, maka sesuatu seperti benda yang lewat dan memutus sinyal tersebut walaupun hanya sebentar saja akan terdeteksi. Proses pendeteksiannya adalah ketika ada benda bergerak yang terdeteksi oleh sensor gerak ini, maka sinyal infra merah tersebut akan ditangkap oleh transistor Q1 dan bisa menyebabkan output pin pada IC 2 yang akan berpotensi tinggi menunjukkan adanya gerakan di sekitar sensor tersebut.

rangkaian sensor gerak
Sensor gerak

Anda bisa juga menambahkan alarm seperti bell, suara atau bermacam-macam penanda yang bisa anda pasangkan pada rangkaian tersebut. Rangkaian ini memang dimaksudkan untuk mendeteksi gerak yang juga berguna sebagai alarm di rumah anda. Alat ini bisa mendeteksi setiap gerakan yang tertangkap. Untuk skala besarnya tentu saja untuk pengamanan di bank atau kantor yang tentu saja banyak terdapat di mana � mana. Penggunaan rangkaian elektronika sensor gerak ini bisa ditingkatkan lagi skalanya dengan menambahkan arus listrik yang dialirkan, menambah besar komponennya, dan merubah lampu LED infra merah dengan lampu infra merah yang lebih sensitif lagi.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Minggu, 06 Desember 2015

Rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741


Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 berperan sbg filter aktif untuk skema rangkaian speaker aktif subwoofer maupun filter subwoofer di power audio amplifier. Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 tersebut di bangun memakai penguat operasional (Op-Amp) IC jenis LM741 yg gampang didapat dipasaran. Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 tersebut bakal menyaring frekuensi suara rendah (super bass) dari sinyal suara & meredam frekuensi suara yg lain.

Skema rangkaian crossover aktif akustik terdapat banyak jenis, yg kerap anda temui filter baxandal yg bisa dipakai untuk suara rendah (bass) & suara tinggi (trebel). Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 adalah filter aktif yg di set untuk range frekuensi suara rendah saja (bass) hingga hasil filter akustiknya maksimal. Skema rangkaian aktif crossover subwoofer tersebut memakai op-amp LM741 2 buah yg disupply dngn sumber tegangan/voltage simetris � 15VDC seperti tampak di gambar skema rangkaian dibawah ini.



Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 yang ditunjukan pada gambar di atas di set untuk frekuensi 20 � 100Hz, & range frekuensi yg lain di buang. Komponen yg memastikan frekuensi filter subwoofer yang ditunjukan pada gambar di atas yaitu Capasitor 1, Capasitor 2 & P1. Lalu Capasitor 3 berperan untuk buang frekuensi 10KHz yg tdk dibutuhkan oleh crossover subwoofer. Op-amp LM741 di skema rangkaian crossover aktif subwoofer yang ditunjukan pada gambar di atas diset sbg penguat penjumlah membalik lantaran untuk system akustik suara rendah (subwoofer) yaitu memadukan suara bass chanel L & chanel R jalur hingga didapat frekuansi suara suara bass yg maksimal.

Cukup sekian informasi yang bisa di himpun

loading...

sumber:
corelita.com

Sabtu, 05 Desember 2015

Rangkaian Crossover Aktif dengan IC LM833


Rangkaian Crossover Aktif memiliki fungsi yang bervariasi. Dan salah satunya yang akan dibahas yaitu Rangkaian Crossover Aktif dimana sering digunakan untuk perangkat sistem audio Hi-Fi yang menggunakan komponen LM 833 untuk melakukan penguatan operasional ganda. Ada dua jenis rangkaian crossover yang bisa anda temui, yaitu aktif dan pasif.  Untuk rangkaian crossover pasif hanya akan menggunakan komponen pasif di dalam rangkaian tersebut yang sangat sederhana. Namun rangkaian crossover ini akan membuang begitu banyak dan juga besar energi yang dialirkan di rangkaian ini dan juga bisa membuat distorsi.

Sementara untuk rangkaian crossover aktif, menjadi pilihan yang tepat jika anda ingin menggunakannya untuk perangkat sistem audio Hi-Fi. Rangkaian crossover aktif akan membagi sinyal audio menjadi dua band ketika memasuki rangkaian tersebut. Yang di bagi adalah frekuensi output tinggi dan juga frekuensi output rendah. Dua bagian atau tahap dari power amplifier akan memisah kedua frekuensi ini. Tentu saja berfungsi untuk melakukan kontrol pada area frekuensi rendah dan juga untuk mengontrola pada frekuensi tinggi.

Rangkaian Crossover Aktif

Rangkaian Crossover  Aktif  yang digunakan untuk perangkat sistem audo Hi � Fi ini menggunakan komponen semikonduktor LM 833. Komponen LM 833 ini memiliki fungsi sebagai penguat operasional ganda atau biasa disebut op-amp khusus yang di desain atau di produksi untuk kebutuhan perangkat aplikasi audio. Sekitar 4 op-amp dibutuhkan untuk membuat rangkaian crossover aktif ini. Dua buah komponen IC LM833 akan digunakan di dalam rangkaian ini. Sementara rangkaian corssover aktif akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu area atua bagian dari filter low pass dan juga filter high pas. Sedangkan komponen IC 2b akan membentuk sirkuit Butterworth pass filter rendah pertama dan juga output frekuensi rendah akan tersedia di pin output atau PIN1. Sementara pin 7 akan tersedia output frekuensi tinggi di komponen IC 1A. Untuk mengidupkan rangkaian crossover ini, anda bisa menggunakan daya sekitar +15 / -15 V DC. Dan juga komponen pada R dan C bisa diubah guna menerima frekuensi yang berbeda.

loading...

sumber:
blograngkaianelektronika.wordpress.com

Jumat, 04 Desember 2015

RANGKAIAN CROSSOVER PASIF

FUNGSI RANGKAIAN CROSSOVER PASIF DALAM SPEAKERDIY
aFungsi rangkaian crossover pasif dalam speaker adalah sebagai pembagi suara amplifier menjadi suara tinggi, sedang, rendah yang masing-masing akan disalurkan ke tweeter, middle, dan woofer.

PRINSIP KERJA SEBUAH SPEAKER

Sebuah speaker lengkap umumnya mempunyai 2 hingga 4 jenis atau komponen driver yang dipergunakan untuk menangani frekuensi suara yang berbeda.  Keempat komponen driver speaker mempunyai tugas yang berbeda-beda dalam menangani suara yang dikirimkan oleh amplifier. Driver yang dimaksud adalah


  1. Tweeter. Tweeter bertugas untuk memproduksi suara tinggi. Umumnya suara-suara seperti kaca pecah, dentingan besi, serta suara burung akan diproduksi oleh komponen tersebut dalam sebuah speaker.
  2. Middle. Untuk suara yang lebih rendah seperti suara vokal, suara jenis ini biasanya ditangani oleh speaker middle.
  3. Woofer. Woofer merupakan salah satu komponen yang memproduksi suara mid bas dan suara bas pada umumnya.
  4. Subwoofer. Komponen ini lebih banyak dipergunakan untuk memproduksi suara frekuensi rendah yang bisa mencapai di bawah 20 Hz. Umumnya getaran dan dentuman bom akan diproduksi oleh driver tersebut.

Namun, pembagian suara yang demikian tidak semata-mata dapat dilakukan sendiri oleh driver tersebut di atas. Untuk dapat memproduksi suara sesuai dengan kemampuan masing-masing komponen driver di atas, diperlukan sebuah pembagi suara.

Sebuah suara tinggi yang disalurkan ke bas tidak akan diproduksi dengan baik oleh woofer, akibatnya bukannya suara yang dihasilkan, tetapi sebaliknya malah menghasilkan distorsi bagi suara yang dihasilkan.

Demikian juga suara bass rendah yang seharusnya ditangani oleh subwoofer jika dimasukkan ke dalam driver tweeter akan menyebabkan komponen tersebut putus. Selain itu juga berkemungkinan menghasilkan suara kresek akibat tendangan bass pada driver tweeter.

PERAN CROSSOVER NETWORK ATAU RANGKAIAN PEMBAGI SUARA .

Fungsi Rangkaian Crossover Pasif Dalam Speaker
Crossover merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari gabungan antara LCR atau lilitan, kapasitor dan resistor.


  • Crossover dirangkai dengan menggunakan komponen kapasitor yang bertujuan untuk membatasi agar bass tidak bisa lewat dan masuk ke tweeter yang disebut High Pass Filter (HPF)
  • Induktor bertujuan untuk menghalangi frekuensi suara tinggi agar tidak masuk ke driver woofer atau subwoofer yang disebut dengan Low Pass Filter (LPF).
  • Sedangkan perpaduan antara keduanya akan menghalangi suara yang terlalu tinggi dan suara yang terlalu rendah untuk masuk ke middle yang nantinya disebut juga dengan Band Pass Filter (BPF).

Dipasaran bahkan kita menemukan speaker yang hanya memiliki crossover darurat berupa elco pada tweeternya. Tujuannya adalah menyaring bas agar tidak merusak tweeter. Walaupun tidak membatasi woofer, ternyata rangkaian demikian cukup banyak dilakukan.

Fungsi rangkaian crossover pasif dalam speaker merupakan perpaduan antara 2 atau 3 jenis filter tersebut. Dengan adanya rangkaian tersebut, suara yang disalurkan juga akan tepat sasaran, sehingga kualitas suara lebih jernih dan lebih efisien dalam penggunaan tenaga amplifier.

loading...

sumber:
www.wikikomponen.com

Kamis, 03 Desember 2015

KUMPULAN RANGKAIAN CROSSOVER AKTIF

1. RANGKAIAN CROSSOVER AKTIF 18DB PER OKTAF 2 WAY

Rangkaian crossover aktif yang akan dibikin kali ini merupakan rangkaian 18dB per oktaf dengan titik potong frekuensi pada 300 Hz. Crossover aktif ini akan diperkuat dengan 2 buah amplifier yang identik yang kemudian dihubungkan dengan speaker.
Cara Membuat Rangkaian Crossover Aktif 18dB Per Oktaf 2 Way
Gambar : Cara Membuat Rangkaian Crossover Aktif 18dB Per Oktaf 2 Way

Bagian di atas 300 Hz dapat ditangani oleh sebuah speaker 2 way dengan crossover pasif. Sedangkan bagian di bawah 300 Hz akan ditangani oleh sebuah woofer besar atau subwoofer. Rangkaian ini merupakan rangkaian mono, sehingga diperlukan 2 buah PCB untuk membuat rangkaian stereo.

PENENTUAN NILAI KOMPONEN RESISTOR DAN KAPASITOR
Proyek ini tidak melibatkan perhitungan titik potong frekuensi yang sulit. Untuk melakukan modifikasi terhadap frekuensi potong, cukup melalukan penggantian komponen dengan merubah nilai resistor dan kapasitor.

Untuk mengeser titip potong crossover atau crossover point, cukup dilakukan dengan mengganti nilai komponen yang ditandai * dengan cara:


  • Untuk mengeser titik potong crossover point ke 600 Hz, cukup kalikan nilai resistor dan kapasitor yang ditandai * dalam rangkaian dengan 0.5.
  • Untuk mengeser titip potong crossvoer poin ke 150 Hz, cukup kalikan semua nilai resistor dan kapasitor yang ditandai * dengan 2.
  • Komponen yang tidak ditandai * tidak perlu diganti.

Nilai resistor dan kapasitor boleh menggunakan resistor carbon atau metal film. Namun untuk mendapatkan nilai yang mendekati, sebaiknya mengukurnya dengan tester digital yang lebih presisi. Carilah nilai yang paling mendekati dari beberapa resistor untuk memperoleh nilai resistor yang paling mendekati. Sebaiknya nilai tidak lebih dari 1 % nilai yang diinginkan.

Jika sulit mendapatkan nilai yang tepat, dapat juga dilakukan dengan melakukan paralel atau seri. Cara ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan mengingat sulit mendapatkan komponen yang kita harapkan.

loading...

POWER SUPPLY UNTUK CROSSOVER AKTIF
Untuk mendapatkan suara yang jernih, sebaiknya menggunakan IC yang memiliki noise yang kecil. Salah satu yang cukup bagus adalah IC Op-Amp NE5532. Boleh memilih tipe lain seperti TL 072 dan sebagainya, tetapi harus ingat untuk mengatur voltase power supply agar sesuai dengan voltase kerja IC.

Level control sebaiknya tidak dirubah-rubah setelah mendapatkan settingan yang sesuai. Untuk menghindari tergeser secara tidak sengaja, sebaiknya ditempatkan di dalam casing atau tempatkan dengan posisi yang lebih sulit untuk diputar orang lain. Jika perlu, pergunakan trimpot.

Cara membuat rangkaian crossover aktif 18dB per oktaf 2 way cukup mudah karena variasi komponen yang tidak terlalu banyak. Selamat mencoba.

2. Rangkaian Crossover Aktif
Rangkaian Crossover Aktif memiliki fungsi yang bervariasi. Dan salah satunya yang akan dibahas yaitu Rangkaian Crossover Aktif dimana sering digunakan untuk perangkat sistem audio Hi-Fi yang menggunakan komponen LM 833 untuk melakukan penguatan operasional ganda. Ada dua jenis rangkaian crossover yang bisa anda temui, yaitu aktif dan pasif.  Untuk rangkaian crossover pasif hanya akan menggunakan komponen pasif di dalam rangkaian tersebut yang sangat sederhana. Namun rangkaian crossover ini akan membuang begitu banyak dan juga besar energi yang dialirkan di rangkaian ini dan juga bisa membuat distorsi.

Sementara untuk rangkaian crossover aktif, menjadi pilihan yang tepat jika anda ingin menggunakannya untuk perangkat sistem audio Hi-Fi. Rangkaian crossover aktif akan membagi sinyal audio menjadi dua band ketika memasuki rangkaian tersebut. Yang di bagi adalah frekuensi output tinggi dan juga frekuensi output rendah. Dua bagian atau tahap dari power amplifier akan memisah kedua frekuensi ini. Tentu saja berfungsi untuk melakukan kontrol pada area frekuensi rendah dan juga untuk mengontrola pada frekuensi tinggi.

Rangkaian Crossover Aktif

Rangkaian Crossover  Aktif  yang digunakan untuk perangkat sistem audo Hi � Fi ini menggunakan komponen semikonduktor LM 833. Komponen LM 833 ini memiliki fungsi sebagai penguat operasional ganda atau biasa disebut op-amp khusus yang di desain atau di produksi untuk kebutuhan perangkat aplikasi audio. Sekitar 4 op-amp dibutuhkan untuk membuat rangkaian crossover aktif ini. Dua buah komponen IC LM833 akan digunakan di dalam rangkaian ini. Sementara rangkaian corssover aktif akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu area atua bagian dari filter low pass dan juga filter high pas. Sedangkan komponen IC 2b akan membentuk sirkuit Butterworth pass filter rendah pertama dan juga output frekuensi rendah akan tersedia di pin output atau PIN1. Sementara pin 7 akan tersedia output frekuensi tinggi di komponen IC 1A. Untuk mengidupkan rangkaian crossover ini, anda bisa menggunakan daya sekitar +15 / -15 V DC. Dan juga komponen pada R dan C bisa diubah guna menerima frekuensi yang berbeda.



3. Cara Membuat Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741
Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 berperan sbg filter aktif untuk skema rangkaian speaker aktif subwoofer maupun filter subwoofer di power audio amplifier. Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 tersebut di bangun memakai penguat operasional (Op-Amp) IC jenis LM741 yg gampang didapat dipasaran. Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 tersebut bakal menyaring frekuensi suara rendah (super bass) dari sinyal suara & meredam frekuensi suara yg lain.

Skema rangkaian crossover aktif akustik terdapat banyak jenis, yg kerap anda temui filter baxandal yg bisa dipakai untuk suara rendah (bass) & suara tinggi (trebel). Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 adalah filter aktif yg di set untuk range frekuensi suara rendah saja (bass) hingga hasil filter akustiknya maksimal. Skema rangkaian aktif crossover subwoofer tersebut memakai op-amp LM741 2 buah yg disupply dngn sumber tegangan/voltage simetris � 15VDC seperti tampak di gambar skema rangkaian dibawah ini.



Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 yang ditunjukan pada gambar di atas di set untuk frekuensi 20 � 100Hz, & range frekuensi yg lain di buang. Komponen yg memastikan frekuensi filter subwoofer yang ditunjukan pada gambar di atas yaitu Capasitor 1, Capasitor 2 & P1. Lalu Capasitor 3 berperan untuk buang frekuensi 10KHz yg tdk dibutuhkan oleh crossover subwoofer. Op-amp LM741 di skema rangkaian crossover aktif subwoofer yang ditunjukan pada gambar di atas diset sbg penguat penjumlah membalik lantaran untuk system akustik suara rendah (subwoofer) yaitu memadukan suara bass chanel L & chanel R jalur hingga didapat frekuansi suara suara bass yg maksimal.

Cukup sekian informasi yang bisa di himpun







sumber:
www.wikikomponen.com
blograngkaianelektronika.wordpress.com
corelita.com