Sabtu, 26 Desember 2015

Rangkaian Indikator Level Baterai


Rangkaian indikator level baterai adalah suatu rangkaian elektronika yang dapat digunakan untuk mengukur level tegangan battery / accumulator. Komponen utama untuk membuat rangkaian indikator level baterai  ini adalah sebuah IC LM3914. IC LM3914 pada �rangkaian indikator level baterai� adalah sebuah IC monolitik yang berfungsi untuk mengubah tegangan analog kemuadian akan mengkodekan level tegangan input tersebut dengan menyalakan 10 LED yang menghasilkan tampilan analog secara linier terhadap tegangan input yang diberikan. IC LM 3914 adalah IC yang mudah kita dapatkan dipasaran dan tidak mahal. IC LM3914 pada rangkaian indikator level baterai ini sering kita jumpai pada rangkaian VU display atau peak indikator sinyal audio pada perangkat audio. Rangkaian indikator level baterai ini terdiri dari IC LM3914, 10 buah led, dan beberapa resistor. Untuk membuat rangkaian indikator level batere dapat melihat gambar skema rangkaian indikator level baterai dan nilai komponen pada gambar di bawah :



Pada rangkaian indikator level baterai diatas supply tegangan rangkaian diambilkan dari baterai / accu tersebut melalui sebuah saklar. Rangkaian ini didesain hanya akan menampilkan level baterai apabila saklar ditekan. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat tegangan baterai itu sendiri.

Rangkaian indikator level batere pada gambar diatas dirancang untuk mengukur level tegangan batere atau accumulator 12 volt. Sehingga sumber tegangan untuk mengoperasikan rangkaian ini diambil dari batere yang diukur. Apabila ingin menggunakan rangkaian indikator level batere ini untuk batere dengan tegangan selain 12 volt maka dapat dialkukan dengan memisahkan jalur input dengan jalur sumber tegangan DC +12 volt.

loading...

sumber:
e-belajarelektronika.com

Rabu, 23 Desember 2015

Rangkaian Komparator


Rangkaian Komparator adalah alat yang di gunakan untuk membandingkan ukuran panjang, komparator umumnya di buat dari sebuah teleskop atau mikroskop yang di gerakan naik turun pada sebuah skala. Komparator juga bisa di sebut sebagai alat yang di gunakan untuk membuat perbandingan antara dua sinar atau warna.

Selain itu, ada juga yang di sebut dengan rangkaian komparator tegangan. Komparator tegangan adalah sebuah rangkaian yang dapat dengan cermat membandingkan besar tegangan yang di hasilkan. Rangkaian ini biasanya menggunakan komparator Op-Amp sebagai piranti utama dalam sebuah rangkaian. Saat ini terdapat dua jenis komparator tegangan, yaitu komparator tegangan sederhana dan komparator tegangan dengan histerisis.

Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana

Rangkaian Komparator Tegangan Sederhana

Rangkaian komparator ini dapat kita rangkai menggunakan Vref yang di hubungkan ke V Supply, kemudian kedua resistor di gunakan sebagai pembagi tegangan, sehingga nilai tegangan yang di hasilkan dari komparator Op-Amp adalah semakin besar. Komparator Op-Amp akan membandingkan nilai tegangan pada kedua tegangan, apabila sebuah tegangan (-) lebih besar dari tegangan masukan (+) maka keluaran Op-Amp akan menjadi sama v Supply. Untuk Op-Amp yang sesuai dengan pemakaian pada rangkaian Op-Amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM339 yang banbyak di pasaran.

Rangkaian Komparator Tegangan Histerisis

Rangkaian Komparator Histerisis

Tujuan Rangkaian komparator ini adalah untuk meminimalkan efeknois pada tegangan masukan. Misalnya tegangan referinsanya di set 3,3 V, sedangkan rangkaian ini juga memiliki nois sebesar 0,1 V, maka tegangan inputnya menjadi tepat 3,3 V dan keluarannya juga akan berfuktuatif sesuai dari noisnya. Dengan menggunakan komparator histerisis, maka keluaranya tidak akan berlogika sebelum input melewati batas dan sebaliknya.

Dengan menggunakan komparator LM324 maka tegangan sinyal ramp yang di hasilkan oleh rangkaian generator ini akan di bandingkan dengan tegangan dari potensiometer. Tegangan potensiometer tersebut bervariasi antara 0 volt sampai 10 volt DC.
Pada saat rangkaian ramp berada di bawah tegangan potensiometer maka output dari komparator LM324 adalah 10 Volt sehingga terdapat arus yang mengalir pada R7. Apabila tegangan ramp lebih tinggi dari pada tegangan potensiometer maka output dari LM324 adalah 0 volt. Arus ini merupakan arus aktivasi optocoupler pada bagian triac.

Demikian penjelasan singkat mengenai Rangkaian Komparator, semoga rangkaian kami kali ini bermanfaat bagi anda semua.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Rangkaian Penguat Sinyal


Rangkaian Penguat Sinyal ini bekerja untuk memberikan booster atau perkuatan dalam memperoleh sinyal bagi beberapa perangkat elektronik. Rangkaian penguat sinyal tersebut bisa digunakan untuk menguatkan antena, hand phone, radio hingga ke modem yang tentu saja bisa bermanfaat sangat besar. Dan untuk menguatkan sinyal televisi dalam menerima sinyal dari saluran-saluran atau chanel dari televisi ini, tentu rangkaian penguat sinyal ini akan dipasang di antena yang terpasang. Berikut skema rangkaian yang bisa digunakan.

Rangkaian Penguat Sinyal

Gambar Skema Rangkaian Penguat Sinyal

Gambar skema rangkaian di atas bisa memperkuat kinerja antena untuk menangkap siaran-siaran televisi. Biasanya pula rangkaian ini dipasang pada antena RF denagn frekuensi antara 400 MHz dan 900 MHz. Otomatis rangkaian tersebut bisa menerima sinyal dari VHF dan juga UHF serta menangkap sinyal dari frekuensi FM 88 MHz hingga 108 MHz. Untuk membuat rangkaian pada skema rangkaian diatas, anda tidak akan kesusahan mendapatkan komponen yang anda butuhkan. Pasalnya komponen di dalam rangkaian tersebut akan bisa anda temukan dengan mudah. Komponen yang dibutuhkan adalah :

R1 : 120 Ohm
R2 : 1,5 KOhm
R3 : 270 Ohm
R4 : 82 KOhm
C1 dan C5 : 100 pF
C2 dan C3 : 1 nF
C4 : 2,2 pF
D1 dan D2 : 1N4148
Transistor : BFR90, BFR91, BFW92
L1 dan 2 : diameter : 5mm, diameter email 0,5mm, 8 lilit
Setelah semua komponen sudah didapat, anda bisa merangkaianya ke dalam PCB sebagai berikut.

Skema Rangkaian Penguat Sinyal

Dan spesifikasi teknis dari rangkaian penguat sinyal ini adalah :

Respon Frekuensi : 40 � 900 MHz
Gain: 20 dB
Tegangan Output Maximum : 90 uV
Impedancsi Input � Output: 75 ohm

Dengan rangkaian penguat sinyal tersebut, tentu saja akan memudahkan kinerja antena untuk menangkap sinyal yang frekuensinya terlalu tinggi atau rendah. Apalagi jangkauannya mencapai VHF dan juga UHF serta bisa melacak keberadaan radio-radio di frekuensi FM.







loading...

sumber:

Senin, 21 Desember 2015

Rangkaian Penguat Nada Bass


Rangkaian Penguat Bass biasa digunakan pada amplifier atau sejenisnya. Rangkaian ini berfungsi sebagai penguat sinyal suara bass serta meloloskan suara treble tanpa peredamanan dan penguatan. Sebenarnya, rangakaian ini juga memiliki kesamaan atau prinsip kerja yang sama dengan rangkaian peredam treble, namun pada rangkaian penguat bass ini sinyal pada treble tidak diredam menjadi 0 volt, melainkan sama halnya dengan input, lalu sinyal bass yang sebelumnya diloloskan, kini diperkuat dengan nilai penguatan sesuai keinginan.

Untuk tata letak antar komponen, juga memiliki kesamaan dengan rangkaian peredam treble, kapasitor dipasang secara paralel dengan jalur input op-amp untuk memastikan op-amp lebih memperkuat sinyal yang berfrekuensi rendah dibandingkan dengan frekuensi rendah. Untuk desain rangkaian penguat bass yang akan digunakan, akan mengadopsi sirkuit topologi untuk amplifier dengan menggunakan catu daya tunggal berkisar 60 V serta kapasitor coupling untuk speaker. Selain itu, rangkaian ini juga dapat digunakan pada amplifier gitar.

Gambar Skema Rangkaian Penguat Bass

rangkaian penguat bass

Memang secara teori tak semudah penjelasan yang telah dipaparkan di atas, karena pada setiap komponen memiliki pengaruh besar terhadap karakteristik hasil proses. Pada gambar sinyal grafik, sinyal suara bass diperkuat sampai beberapa kali penguatan, sedangkan untuk sinyal treble tidak mengalami sedikitpun penguatan atau penurunan amplitudo. Sinyal input sendiri berasal dari dua buah alat pembangkit sinyal sinus yang memiliki frekuensi berbeda serta amplitudo yang sama, yaitu 1 volt. Pada rangkaian penguat bass, saat saklar menghubungkan dengan input sinyal frekuensi rendah atau sinyal pada suara bass, maka sinyal tersebut mengalami penguatan dengan hasil puncak tegangan mendekati 6 volt.

Sedangkan pada saat sinyal frekuensi tinggi, tegangan puncak dari sinyal output sekitar 2 volt atau mendekati pada nilai dari Vpuncak dari 1 volt, yaitu 1V2 volt. Demikian kesimpulan dari cara kerja rangkaian sederhana ini, anda dapat menarik kesimpulan berdasarkan angka-angka pasti dari setiap kondisi dalam melakukan pengukuran pada setiap rangkaian. Demikian rangkaian penguat bass sederhana yang dapat Anda jadikan solusi apabila suatu saat Anda memiliki peralatan soundsystem yang kurang puas.

Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian penguat bass, semoga rangkaian kali ini dapat berguna dan bermanfaat bagi anda semua.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Kumpulan Rangkaian Pemancar FM

1. Rangkaian Pemancar FM Stereo
Anda akan menemukan bahwa ini adalah proyek yang sangat mudah untuk dibuat. Rangkaian ini akan menghasilkan kualitas suara yang baik di band FM (88-108 mhz). Salah satu hal penting adalah bahwa chip IC beroperasi pada 3 volt DC. Chip bisa hancur jika dioperasikan pada tegangan yang lebih tinggi dari 3,5 volt. Antena bisa menjadi antena teleskopik standar atau 2 kaki kawat panjang. Masukan berada dalam rentang millivolt dan Anda mungkin perlu menambahkan potensiometer tambahan untuk input. Saya bisa menggunakan sirkuit ini untuk walkman dan CD player portabel di mobil saya. Saya menggunakan headphone jack dan bervariasi pada kedua sinyal dengan kontrol volume.

Frekuensi yang dialokasikan untuk siaran FM berada diantara 88 � 108 MHz, dimana pada wilayah frekuensi ini secara relatif bebas dari gangguan baik atmosfir maupun interferensi yang tidak diharapkan. Jangkauan dari sistem modulasi ini tidak sejauh jika dibandingkan pada sistem modulasi AM dimana panjang gelombangnya lebih panjang. Sehingga noise yang diakibatkan oleh penurunan daya hampir tidak berpengaruh karena dipancarkan secara LOS (Line Of Sight).

Rangkaian Pemancar FM Stereo
Gambar Skema Rangkaian Pemancar FM Stereo

Untuk mengatur penalaan sirkuit radio FM Anda ke tempat yang bagus, sesuaikan kapasitor C8 sampai Anda mendengar sinyal bahwa Anda memancar. Bila Anda memiliki sinyal yang kuat sesuaikan resistor R4 sampai menyala sinyal lampu indikator stereo. Jika input adalah sinyal yang tinggi dapat mendorong Anda melalui chip IC. Gunakan potensiometer untuk menghidupkan dua 15 pada sinyal masukan untuk membawa tingkat bawah. Anda dapat menyeimbangkan sinyal dengan menggunakan headphone. L1 induktor adalah 3 putaran dari kawat 0,5 mm pada inti ferit 5 mm.

Sebuah stasiun radio, baik itu radio FM maupun AM membutuhkan pemancar untuk bisa didengar oleh pendengarnya. Selain sebagai alat informasi, radio sering digunakan sebagai sarana hiburan. Sekarang kebanyakan stasiun radio menggunakan gelombang FM untuk melangsungkan siarannya. Secara kualitas memang karalteristik FM lebih unggul daripada AM. Nah, buat Anda yang ingin mendirikan stasiun radio FM untuk kepentingan komunitas, ada baiknya Anda mencoba Rangkaian Pemancar FM Stereo ini. Demikian penjelasan singkat tentang rangkaian pemancar fm stereo.


2. Rangkaian Pemancar FM Mini
Rangkaian ini bisa kita gunakan untuk mengirim signal audio menjadi gelombang elektromagnetik, sehingga bisa ditangkap oleh radio penerima FM. Biasanya PCB rangkaian pemancar jenis ini sudah banyak dijual dipasaran. Jadi kita bisa saja membelinya tanpa melayout atau membuat PCBnya terlebih dahulu. Cara membuatnya juga tidak terlalu rumit, karena kita juga bisa mendapatkan komponen di toko terdekat.

Meski sangat sederhana, tapi rangkaian ini sudah bisa menjangkau sekitar 1 km tanpa terhalang bangunan. Oleh sebab itu jika ingin membuatnya silahkan lihat pada skema dari electronics-lab. com berikut:

loading...


Komponen yang dibutuhkan:

R1 = 220K
R2 = 4,7K
R3 = R4 = 10K
R5 = 82 Ohm
R = 150Ohm
VR1 = 22K
C1 = C2 = 4,7uF 25V
C3 = C13 = 4,7nF
C4 = C14 = 1nF
C5 = C6 = 470pF
C7 = 11pFC8 = 3-10pF
C9 = C12 = 7-35pF
C10 = C11 = 10-60pF
C15 = 4-20pF
C16 = 22nF
L1 = 4 gulung diameter kawat 5,5mm
L2 = 6 gulung diameter kawat 5,5mm
L3 = 3gulung diameter kawat 5,5mm
L4 = tercetak di PCB
L5 = 5 gulung diameter kawat 7,5mm
RFC1=RFC2=RFC3= VK200 RFC tsok
TR1 = TR2 = 2N2219
TR3 = 2N3553
TR4 = BC547/BC548
D1 = 1N4148
MIC = mic cristal


Yang perlu diketahui adalah bahwa skema ini belum saya coba, akan tetapi saya dapatkan dari sumber yang terpercaya. Oleh sebab itu silahkan untuk mencobanya dan semoga berhasil.



3. Rangkaian Pemancar FM Stereo Broadcasting

Rangkaian Pemancar FM stereo ini mempunyai daya yang kecil, hanya mampu menjangkau sekitar rumah saja. sehingga cocok untuk memancarkan sumber suara dari iPod, komputer, discman, walkman, TV / SAT receiver, dan banyak sumber audio lainya.



Untuk keperluan pemancar stasiun radio FM dengan jarak jangkau yang jauh, maka saya sarankan agar rangkaian ini dimodifikasi dan di perkuat dengan rangkaian �power RF amp�. tentu saja Pemancar FM dengan daya lebih besar memerlukan izin agar tidak dianggap ilegal.

Skema Pemancar FM Stereo diatas jika kitA rangkai ke dalam sebuah bentuk kit PCB akan menjadi seperti gambar dibawah ini :
pemancar FM stereo

Pemancar Fm stereo ini dapat beroprasi pada frekuensi 88 - 108 Mhz, dan kualitas suara stereo yang dihasilkan lumayan bagus dan enak didengar oleh telinga, hal itu dapat dirasakan jika receivernya ( radio penerima ) juga di dukung dengan kualitas stereo yang bagus pula.

Antenna yang cocok untuk jenis pemancar ini yaitu jenis �ground plane�. panjang elemen antenna vertikal radiator dan panjang elemen antenna radial bisa dihitung dengan rumus pada gambar di bawah ini :
ukuran antena ground plane
ANTENA GROUND PLANE DAN RUMUSNYA



4. RANGKAIAN PEMANCAR RADIO FM 1 TRANSISTOR

Kita bikin Pemancar radio FM paling sederhana. Di inspirasi dari pertanyaan seorang anak SMA yg gagal meniru skematik pemancar FM di sebuah blog, kemudian dia meminta bantuanku untuk memperbaiki. Hasil googling dapet video youtube yg menuntunku menuju website jepang http://anarchy.translocal.jp/radio/micro/


Di salah satu bagian web jadulnya ada petunjuk membuat radio FM sederhana.

Gambar skematik seperti ini :


 



nah..ternyata ketika ku cek di kotak komponen punyaku ada beberapa yg cocok dan yang lainnya aku bikin dengan pendekatan nilai komponen dengan menggabungkan komponen2 berbeda




dari skematik di web asli, aku lakukan beberapa penyesuaian :


- R 27 Kohm aku buat dari gabungan R 10K + R 12 K , jadi nilainya mendekati

- Kapasitor 10pF aku buat dari seri 2 kasitor 22pF, jadi nilai sekitar 11pF

- Transistor yg kupakai transistor NPN umum 2N3904, ga bagus sebenernya respon frekuensi tinggi, tapi ga masalah

- Lilitan / Kumparan dibuat dari kabel jumper atau wrap kabel yang biasanya di gunakan untuk menyambung rangkaian di PCB lubang. Lilitan dibuat dengan melilitkan kabel 4-5 loop di obeng kecil, kemudian ujung2nya diluruskan biar gampang disolder. Kumparan ini bisa dibuat dengan kabel email, kabel dinamo tamiya ato kabel balast lampu neon. Ingat ujung kabel dikupas saat menyolder karena ada lapisannya

- Kapasitor trimmer/Varco aku pake yg ukuran 20 - 50 PF , bisa juga tidak dipergunakan tapi akan kesusahan ketika tuning lilitan

- PCB yang aku gunakan PCB lobang, sedangkan aslinya menggunakan PCB polos, sehingga Ground plane yg lebar akan memperkecil interfrensi. Jadi PCB lobang aku kasi groundplane pake timah yg disolder memanjang

- Batere yg dipake 3 buah AA, jadi tegangannya 4.5 V



Setelah berkutat beberapa lama dan ga suskses, akhirnya aku pikir lebih baik menunggu sape lewat tengah malem, biar siaran radio publik pada off, dan akhirnya berhasil mancar di range 90-102 MHZ. Aku gunakan mp3 player sebagai inputan audio


Trick tuning frekuensi sebagai berikut :


- Lilitan diusahakan lebar / kerenggangan seragam, semakin lebar/renggang maka frek semakin tinggi dan sebaliknya, jika versi tanpa varco / trimmer maka penentuan frekuensi menggunakan pengaturan jarak kerenggangan lilitan. Susah bangett...

- Putar2 varco dengan obeng trimmer, jika pake obeng biasa maka akan terpengaruh tangan yg nge-ground, pilih frek yg kosong di radio penerima, putar varco pelan2 sampe suara muncul. biasanya akan terjadi offset ketika obeng dilepas, kira2 frek turun 0.6 - 1 MHz. Contoh, misal frek yg diingini 94MHZ, maka radio dipanteng frek 95Mhz ketika muter2 varco sampe suara muncul

- Antena pemancar dapat dibuat dari kabel tunggal



dari hasil pemantauan siaran dapat diterima sampe jarak 15 meter (LOS / tanpa halangan)



Kalo agan beruntung , bisa ngerjain orang serumah lho ! TV nya bisa masuk suara dari pemancar nya...seru kan ?






5. MEMBUAT PEMANCAR FM DARI TUNER PENERIMA RADIO FM
Bagi anda penggemar elektronika pastinya anda sudah tau yg namanya Tuner block yg biasa terdapat pada penerima radio(radio receiver). Nah,Selain digunakan sebagai penerima radio Tuner blok FM ini sebenarnya juga bisa di manfaatkan untuk merakit pemancar FM yang praktis dan memiliki ketahanan yang tinggi terhadap goncangan/pergeseran frekuensi, artinya meskipun dipancarkan terus menerus tidak ada pergeseran frekuensi yang berarti, masih bisa stabil meskipun tidak dikendalikan dengan rangkaian PLL. Inilah kelebihan osilator yang terdapat pada tuner blok yg menggunakan rangkaian sistem osilator colppits.Tutorial Cara membuat Pemancar FM dari bekas Tuner Blok menitik beratkan pada tuner blok yg sudah tidak dipakai lagi. di bawah ini adalah skema rangkaian osilator yang terdapat di dalam tunner blog FM.



Osilator yang terdapat pada tuner FM blok




Pin Out tuner FM blok












Dengan penambahan rangkaian yang minimalis dapat dihasilkan sebuah racangan pemancar yang praktis tetapi berdaya cukup besar, menurut data 2SC2538 bisa keluar maksimum 0,5 Watt. rangkaian ini Jika digunakan untuk mendorong(driver) 2SC1971 atau 2SC2539 sudah mampu menghasilkan keluaran daya yang maksimal.



Rangkaian penguat tiga tingkat untuk tuner FM blok



Daftar Komponen

C1, C7 = 223
C2,C3 = 20pF
C6 = 25pF
C4,C5,C8,C9 = 102
C10 = 33pF
C11 = 10uF
C12 = 100uF
R1,R4 = 22k
R2,R5 = 10
R3,R7 = 47
R6 = 33
R8 = 1k
R9 = 10
Q1,Q2 = FCS9018
Q3 = 2SC2538, 2SC2053
D1 = 1N4148
L1,L2,L3,L4 = 5T
IC1 = 7809


   Untuk merubah frekuensi kerja tinggal putar tuner blok sesuka kehendak kita. Dengan kestabilan osilator yang dimiliki oleh tuner blok tersebut, wah asyik juga kalau digunakan untuk broadcasting. Akhirnya pun dikuatkan lagi dayanya sampai 60 watt, waktu itu saya gunakan transistor 2SC 2539 dan 2SC 2630. ditambah pula dengan Enkoder maka jadilah pemancar yang stereo.


6. Skema Rangkaian Pemancar Radio FM


  

Rangkaian pemancar radio fm diatas merupakan salah satu rangkaian pemancar radio yang cukup sederhana dan mudah dibuat. Jarak pancar yang bisa dijangkau adalah berkisar 2 km. Rangkaian diatas menggunakan transistor dan tidak satupun menggunakan IC sehingga cukup murah untuk dijadikan percobaan. Power supply yang dibutuhkan antara 9 volt sampai dengan 24 volt, pada catu 24 volt rangkaian pemancar ini mencapai daya pancar maksimal.

Prinsip kerja rangkaian pemancar fm ini sebenarnya sama dengan rangkaian pemancar fm pada umumnya. Sinyal input atau sinyal informasi diperkuat terlebih dahulu sebelum dicampur dan dipancarkan. Transistor Q1 dan Q2 berfungsi dalam bidang pengaturan dan penguatan sinyal input. R9 yang terhubung dengan emitor Q2 berguna untuk mengatur nilai gain atau penguatan sinyal input. Transistor Q3 merupakan tempat modulasi berlangsung, dimana sinyal frekuensi tinggi dan sinyal informasi dicampur dengan metode frekuensi modulasi yang kemudian akan dipancarkan oleh antena. Untuk mengatur frekuensi pancaran tergantung pada nilai C9.

Anda bisa membuat rangkaian pemancar radio sederhana. Radio pemancar fm sederhana bisa anda gunakan sebagai alat komunikasi skala kecil. Alat ini cocok digunakan sebagai alat pemancar informasi dalam satu lingkup daerah. Istilah sekarang bisa sebagai komunikasi antar anggota komunitas. Tapi jika anda malas membuatnya, anda bisa memberli alat yang sudah jadi seperti handy talky atau walky talky.














sumber:
www.rangkaianelektronika.org
www.masputz.com
www.eyuana.com
www.aisi555.com
fahriemje.blogspot.co.id

Jenis-jenis Power Amplifier

Power Amplifier merupakan penguat akhir bagian sistem tata suara yang dapat berfungsi sebagai penguat sinyal audio yang pada dasarnya merupakan penguat tegangan dan arus dari sinyal audio yang bertujuan untuk menggerakan pengeras suara (loud speaker). Rangkaian Power Amplifier di bagi dalam berbagai jenis, di antarannya adalah Power Amplifier OT (Output Transformer), Power Amplifier OTL (Output Transformer Less), Power Amplifier OCL (Output Capasitor Less) dan Power Amplifier BTL (Bridge Transformer Less).

Power Amplifier OT
Rangkaian ini merupakan jenis amplifier yang menggunakan kopling pada sebuah transformer OT yang di gunakan untuk menghubungkan rangkaian penguat akhir dengan beban pengeras suara (loud speaker). Power Amplifier jenis OT memiliki keunggulan terhadap terjadinya short circuit penguat akhir, sehingga tidak merusak penguat suara.

Power Amplifier OTL
Power Amplifier ini tidak menggunakan transformer sebagai kopling rangkaian power amplifier dengan pengeras suara.

Power Amplifier BTL
Rangkaian BTL merupakan pengabungan dari 2 unit rangkaian OTL dan OCL, yang bertujuan untuk menguatkan sinyal audio dengan frasa yang berbeda secara terpisah, sehingga di proleh suatu penguat tegangan yang lebih besar. Pada Power Amplifier BTL, penguat suara sebagai beban di hubungkan dengan rangkaian amplifier secara bridge, yaitu setiap kutup pada pengeras suara masing-masing di hubungkan dengan rangkaian amplifier yang terpisah.

Power Amplifier OCL
Rangkaian OCL merupakan jenis amplifier tanpa kopling tambahan antara rangkaian penguat dengan pengeras suara. Power ini langsung menghubungkan output ke loud speaker. Rangkaian ini memiliki respon frekuensi lebar, sehingga semua range frekuensi dapat di produksi dengan baik. Kelemahan dari Power Amplifier ini adalah apabila terjadi short circuit pada bagian akhir amplifier maka pengeras suara akan rusak.

Power Amplifier BTL
Rangkaian BTL merupakan pengabungan dari 2 unit rangkaian OTL dan OCl, yang bertujuan untuk menguatkan sinyal audio dengan frasa yang berbeda secara terpisah, sehingga di proleh suatu penguat tegangan yang lebih besar. Pada Power Amplifier BTL, penguat suara sebagai beban di hubungkan dengan rangkaian amplifier secara bridge, yaitu setiap kutup pada pengeras suara masing-masing di hubungkan dengan rangkaian amplifier yang terpisah.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Jumat, 18 Desember 2015

Skema Sound System


Rangkaian Sound System adalah seperangkat rangkaian produksi yang terdiri dari microphone, radio, mixer, amplifier dan speaker monitor. Berdasarkan jenis komponennya, sound system terbagi atas beberapa komponen yang kemudian di rangkai menjadi satu dan digunakan untuk dapat melakukan kegiatan yang berkaitan dengan suara atau bunyi (auditif).

Alat sound system yang bagus dan memiliki kualitas yang baik harus mampu memproduksi audio sebesar 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz. Dengan begitu, semua alat lighting seperti microphone, radio, mixer, amplfieri serta speaker monitor dan komponen sound system lainnya harus mampu merespon seluruh bidang frekuensi audio seperti halnya alat yang sudah saya jelaskan tadi. Selain itu, perangkat sound system juga digunakan untuk tujuan-tujuan komersial, seperti stasiun radio, stasiun tv, public address dan masih banyak lagi.

Penggunaan rangkaian sound system terbagi menjadi 2 macam dan masing � masing dapat di gunakan di dalam (indorr) dan di luar (outdorr). Keduaanya sudah jelas sangat berbeda fungsi dan jenisnya. Untuk penggunaan indorr, misalnya power amplifier cukup 50 watt, sedangkan untuk penggunaan outdorr di perlukan power amplifier sekitar 1 � 5 kw yang biasa di berikan oleh Sewa Lighting dan Sewa Musik.

Gambar Skema Rangkaian Sound System

Rangkaian Sound System

Untuk sound system yang menggunakan indorr 5 buah microphone sudah memadi, tetapi untuk penggunaan outdorr nya sekitar 10 � 20 buah microphone. Mengapa untuk penggunaan di luar begitu banyak ? Sebagai contoh , untuk drum saja yang harus membutuhkan minimal 5 buah microphone, itu belum termasuk untuk instrumen lainnya.

Dalam rangkaian sound system sederhana, power amplifier kadang terdapat dalam satu kemasan dengan mixer yang di sebut power mixer atau juga bisa di bilang power amplifier yang tercakup dalam dalam kotak speaker yang lebih kita kenal dengan speaker aktif. Namun betapa rumitnya sebuah sound system tetap akan berada pada prinsip yang stabil.

Pencampuran suara (mixer) untuk indoor 8 trak sudah bisa memadai tetapi untuk outdoor yang menggunakan minimal 24 trak. Tuntutan di atas tentu saja harus tidak mutlak namun bila kita bicara soal kualitas maka tuntutan di atas harus dipandang sebagai tuntutan profesionalitas yang luas. Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian sound system, semoga rangkaian kali ini berguna dan dapat bermanfaat.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Kumpulan Rangkaian Bel

1. Rangkaian Bel Panggilan Sederhana
Skema rangkaian bel panggilan sederhana bisa dipakai di kantor guna memanggil office boy memakai sistem interkom yang tersedia. Office boy bisa dipanggil dari sampai sembilan lokasi dimana garis ekstensi dipasang. Sistem ini menyambung ke ekstensi spesial buat office boy. Setiap saat seseorang memerlukan pertolongan office boy, ia bisa memanggil nomer ekstensi office boy melewati interkom serta lantas menekan tombol guna tunjukkan nomor lokasinya ( contohnya, 5 ). Jumlah ini dapat ditampilkan pada layar seven-segmen serta pada waktu yang sama bel dapat terdengar guna mengingatkan si office boy. Menekan tombol dapat menghapus layar.

Semua rangkaian bisa dibagi jadi dua sisi : ring cease cum bell timer serta decoder cum display. Ring cease serta sisi bel timer dibangun sekitar bagian optocoupler mct2e ( ic3 ), ne555 timer ( ic4 serta ic5 ) serta sebagian komponen diskrit. Optocoupler dipakai untuk menyebabkan timer ( ic4 serta ic5 ). Ke-2 kabel timer didalam modus monostable. Periode waktu ic4 konstan pada 2-3 detik, namun periode waktu ic5 bisa diatur dari 3 detik untuk satu menit memakai vr1 preset. Bila anda pingin periode waktu yang lebih lama, tinggal menambah nilai kapasitor c6 mapun resistor r16. Dibawah ini dapat anda lihat dan cermati gambar skema rangkaian bel panggilan simpel.



Tampilan skema rangkaian bel panggilan sederhana

Saat telephone berbunyi pada seorang office boy tersebut, internal led optocoupler ic3 bercahaya, menyebabkan timer ic4 serta ic5. Output tinggi ic4 pada pin 3 bikin transistor t1 bekerja, meletakkan resistor r11 di saluran telephone guna menghentikan bunyi. Pada waktu yang sama, keluaran tinggi ic5 ( pin 3 ) mengemudikan relay rl1 guna mengaktifkan bel untuk periode waktu yang telah ditetapkan.

Bila anda pingin memakai telephone layaknya interkom biasa, cukup menghubungkan saklar s2 ke posisi 1. Ini dapat mematikan rangkaian bel panggilan sederhana ini. Saat ini anda bisa memanggil nomer ekstensi melewati telephone. Bila anda pingin memakai bel panggilan lagi, cuma merubah saklar s2 ke posisi 2.

Cukup sekian . Terima kasih

loading...

2. Rangkaian Bel

Rangkaian Bel adalah rangkaian yang berguna sebagai isyarat pada saat ditekan. Rangkaian bel memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah bel yang sering dipasang pada bagian pintu rumah, disekolah, kantor dan pabrik-pabrik besar. Bel yang sering di pasang pada bagian pintu bertujuan untuk mengetahui adanya tamu, sedangkan bel yang terdapat di sekolah bertujuan untuk penanda dimulainya jam pelajaran atau bisa sebagai penanda kegiatan berakhir.

Perkembangan bel saat ini telah banyak mengalami peningkatan, tapi yang paling sering digunakan ada dua, yaitu bel listrik dan bel digital. Yang dimaksud bel listrik adalah bel yang menggunakan elektromagnetik. Cara menghubungkan rangkaian bel dengan metode elektromagnetik adalah dengan menjadikan besi yang terdapat dalam bel menjadi magnet sementara yang nantinya berguna sebagai pemukul berulang kali secara cepat sehingga dapat menghasilkan bunyi yang keras. Bel listrik juga merupakan bel yang paling sederhana di antara bel lainnya.

Sedangkan bel digital adalah bel yang sedikit mengalami perkembangan dari bel listrik yang dibuat dengan chip berbentuk microchip yang dapat dimasukan sejumlah data. Namun dalam bel digital, kita harus membutuhkan komponen tambahan, seperti speaker dan amplifier yang digunakna untuk pengeras suara. Kelebihan dari penggunaan bel digital adalah dapat mengeluarkan suara sesuai pengaturan yang kita buat, seperti suara binatang, suara manusia hingga suara bel yang biasa digunakan.

Gambar Skema Rangkaian Bel

Rangkaian Bel

Daftar komponen yang diperlukan :

R1 = 27 k
R2 = 68 k
C1 = 100 mikro F/12 Volt
C2 = 0,02 mikro F
C3 = 50 mikro F/12 Volt
TR1 = BD136, 2SB243, 2SB493, 2SB474
TR2 = BD135
Speaker = 2 inchi

Rangkaian bel yang kini banyak di kembangkan oleh masyarakat luas adalah bel digital yang banyak di gunakan di sekolah, kantor, pabrik, terminal, stasiun, tempat wisata dan bandara. Itu karena perkembangan teknologi digital yang lebih luas, sehingga memungkinkan orang untuk membuat bel listrik konvensional atau bel otomatis.

Rangkaian bel yang satu ini hanya menggunakan software yang ada di dalam chip untuk menjalankan bel digital. Sehingga dapat di setel sesuai keinginan waktu jam menit dan detik untuk membunyikan bel secara otomatis. Bahkan kita juga bisa merekam sesuai narasi dan dapat di jadikan suara untuk bunyi bel.

Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian bel, semoga rangkaian kali ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca .


3. Rangkaian Bel Pintu Polyponik
Bel pintu polyponik yaitu skema elektronik berbentuk bel yang dapat mengeluarkan/menghasilkan sebagian suara saat bel ditekan. Inspirasi pembuatan bel pintu polyponik ini berawal saat saya memakai kembali ponsel lama yang masih tersimpan di mana ponsel ini cuma dapat mengeluarkan suara polyponik, bukan hanya mp3 sebagaiamana ponsel saat ini. Di lain pembahasan, umumnya bel pintu juga cuma dapat menghasilkan satu suara bila berbunyi. Atas permasalah tersebut bel pintu poliponik selanjutnya ada dalam pikiran saya untuk dibuat.

IC UM3481 yaitu ic penyebab multitone pada bel pintu polyponik. IC ini berikan delapan lagu merdu sepanjang 2 menit. Pada tiap-tiap penekanan tombol dapat berikan suara baru yang selalu berlanjut hingga melodi berakhir. Rangkaian ini terlampau simpel serta dapat dioperasikan oleh baterai. Bel pintu poliponik memakai generator melodi popular IC UM3481.



Contoh skema rangkaian bel pintu poliponik

Skema bel pintu polyponik memakai pembangkit melodi popular IC UM3481. Ic ini membuahkan suara musik layaknya jingle bell, dan beberapa lagu populer lainnya. IC UM 3482 membuahkan 12 suara nada. Kapasitor C1 serta resistor R2 yaitu komponen osilasi. Pin1 bisa dipicu baik oleh arus searah atau bolak-balik. AC tegangan rendah disini diaplikasikan untuk menjadikan pin 1 melewati R1 serta D1. Sebagai catatan, skema tersambung ke tegangan AC tinggi. Janganlah menyentuh sisi rangkaian saat diaktifkan untuk hindari surprise yang tidak diinginkan, he�.

Cukup sekian . Terima kasih












sumber:
corelita.com
www.rangkaianelektronika.org

Rabu, 16 Desember 2015

Rangkaian Alarm untuk Motor


Rangkaian Alarm Motor bisa menjadi salah satu pengaman agar motor anda terhindar dari aksi pencurian. Anda pun sebenarnya bisa membuat sendiri alarm motor guna mengamankan motor anda. Dan fungsi dari alarm motor sendiri hampir sama dengan alarm mobil yang tentu sudah sering anda temukan di jalan atau area parkir. Pasalnya sudah sering tentunya anda mendengar alarm mobil yang tiba-tiba berbunyi ketika kap mesin tersentuh atau si empunya mobil lupa mematikan alarm. Dan sekarang saatnya anda membuat sendiri rangkaian alarm motor dengan bentuk sederhana terlebih dahulu.

Sistem kerjanya sendiri cukup mudah dan simpel. Anda hanya perlu mematikan arus dari CDI. Otomatis mesin tidak dapat hidup. Sedangkan kunci kontak dihubungkan ke arah klakson yang membuat klakson akan langsung berbunyi ketika terjadi upaya proses pencurian terhadap motor anda. Tentunya cukup menarik jika anda bisa membuat rangkaian alarm motor versi anda sendiri. Namun sebelumnya anda harus menyiapkan bahan dan peralatannya terlebih dahulu.

Gambar Skema Rangkaian Alarm Motor
Rangkaian Alarm Motor


Bahan dan Alat :

Solder
Isolasi kabel
Gunting
Saklar 3 kaki
Relay 4 kaki
Soket relay
Kabel 3 m

Jika anda sudah selesai dengan pembuatan alarm motor tersebut, anda tinggal meletakkannya di sepeda motor anda. Biasanya alarm motor ditempatkan di posisi bawah jok. Kabel CDI yang ada di motor, potong bagian kabel negatif yang biasanya berwarna hitam dengan garis putih. Jika sudah dipotong, lalu sambungkan ke saklar kaki 3 yang sudah anda siapkan. Di sini anda harus menghubungkan antara kabel CDI dan saklar di kaki paling pinggir dari saklar. Sementara kabel CDI yang menuju ke arah bodi motor dipasang di kaki bagian tengah. Untuk kaki paling pinggir lainnya, anda hubungkan dengan klakson motor anda.

Setelah selesai pada CDI, saatnya kita menuju ke relay. Di komponen relay, anda bisa menghubungkan kaki dengan nomor 86 (tertera pada skema gambar) ke arah kabel negatif klakson yang biasanya berwarna hijau. Namun sebelumnya anda gabungkan terlebih dahulu kabel 86 tersebut dengan perpanjangan kabel dari alarm dan CDI ke arah klakson. Sementara kabel nomor 30 dan 85 (tertera pada skema gambar rangkaian alarm motor) digabungkan dan satukan dengan kabel positif klakson (warna orange atau merah). Dan kabel nomor 87 sambungkan ke aki. Setelah semua selesai digabung, saatnya anda mencoba menyalakannya.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Sabtu, 12 Desember 2015

Rangkaian Mixer

Rangkaian Audio Mixer
Rangkaian Audio Mixer adalah rangkaian yang digunakan untuk mengukur sinyal elektrik dari microphone studio, sinyal processor dan tape recorder. Audio mixer sendir berfungsi sebagai alat pencampur dari beberapa audio yang kemudian dikeluarkan menjadi satu audio. Dari beberapa jenis rangkaian audio mixer yang sering dijual di pasaran, beberapa hanya menggunakan op amp. Op amp befungsi untuk menggerakan knob atau tombol dan kemudian mengarahkan kembali sinyal ke tape recorder, monitor power amplifier dan sinyal processor.

Rangkaian audio mixer terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu tone control, pre amp dan adder. Selain berfungsi sebagai pencampur beberapa unit audio, audio mixer juga dapat kita gunakna sebagai pemroses data. Audio micer juga dibedakan menjadi dua bagian, yaitu audio mixer analog dan audio mixer digital. Dari kedua audio mixer tadi memiliki fungsi yang hampir sama, yaitu untuk mencampur getaran suara yang dikirim oleh input atau oleh microphone. Input dari audio mixer ada dua jenis, salah satunya input balance (600 ohm) dan input unbalance (1,2 k ohm sampai 47 k ohm).

Gambar Skema Rangkaian Audio Mixer

Rangkaian Audio Mixer

Apabila kita ingin mengartikan rangkaian audio mixer secara luas dapat digunakan untuk berbagai keperluan, sebagai studio rekaman, sistem panggilana publik, sistem penguatan bunyi, dunia penyiaran seperti radio maupun televisi dan juga prosuksi pembuatan film.

Contoh yang paling sederhana adalah suatu pertunjukan musik. Sangat tidak efisien apabila kita hanya menggunakan masing-masing amplifier untuk menguatkan setiap bagian, baik suara vocal penyanyi dan alat-alat musik yang dimainkan oleh band penggiring.
Dari peranan tersebut, mengapa audio mixer menjadi sangat penting karena sebagai titik pengumpul dari masing-masing microphone yang terpasang, mengatur besarnya level suara sehingga keseimbangan level bunyi dari vokal maupun musim akan di capai sebelum kita menggunakan amplifier.

Rangkaian Mixer merupakan salah satu perangkat yang paling populer setelah microphone. Mungkin kebanyakan dari kita menyebutnya dengan mixer karena fungsinya yang memang mencampur segala suara yang masuk, kemudian menyeimbangkannya, menjadikannya dua stereo, kemudian mengirimkannya ke cross-over baru ke power amplifier dan akhitnya ke speaker. Demikian penjelasan singkat mengenai rangkaian audio mixer, semoga rangkaian kali ini berguna dan bermanfaat bagi pembaca setia. Baca juga artikel rangkaian elektronika lainnya!

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org


Jumat, 11 Desember 2015

Rangkaian Amplifier 6V DC

Rangkaian Amplifier Mini dengan IC TDA7052

Rangkaian Amplifier Mini merupakan rangkaian yang berfungsi untuk memperkuat sinyal audio dengan bentuk yang sederhana dan juga murah. Biasanya rangkaian amplifier sangat cocok untuk ditempatkan pada radio saku kecil dan juga pada perangkat gadget lainnya. Rangkaian amplifier mini atau bisa juga disebut rangkaian amplifier portabel ini akan menggunakan komponen semi konduktor IC TDA7052. Dan amplifier mini ini bisa dijalankan dengan hanya menggunakan baterai cell saja.

Komponen IC TDA7052 adalah komponen yang bertujuan untuk memperkuat hasil keluaran atau output mono yang masuk dalam paket DI Package atau biasa disebut DIP. Perangkat ini biasanya memang dirancang untuk dijalankan atau beroperasi dengan menggunakan baterai. Fitur dari komponen TDA 7052 sendiri akan memberikan kelebihan berupa tidak ada komponen eksternal yang dibutuhkan disini serta tidak adanya suara klik pada tombol switch on dan juga switch off. Stabilitas dari komponen ini secara keseluruhan sangat bagus dan juga memiliki konsumsi daya yang cukup rendaha yaitu 4m A dalam arus diam. Selain itu komponen ini juga rendah THD dimana tidak membutuhkan tambahan komponen pendingin dan juga memiliki hubungan arus pendek.

Gambar Skema Rangkaian Amplifier Mini

Rangkaian Amplifier Mini

Keuntungan lain dari komponen TDA 7052 ini adalah memiliki besaran yang tetap pada bagian internal dimana berada di kisaran 40 dB. Untuk melakukan pengimbangan tehadap pengurangan daya keluar atau output dikarenakan pasokan tegangan yang rendah, maka komponen TDA7052 ini akan menggunakan prinsip BTL atau memiliki kepanjangan Bridge Tied Load dimana prinsip ini bisa memberikan output sekitar 1 hingga 2 W RMS ( dimana THD = 10%) dengan mengubah beban menjadi 8 Ohm dengan hanya menggunakan power supply sebesar 6 V.

Komponen potensiometer yang terdapat di dalam rangkaian ini biasanya akan digunakan untuk melakukan kontrol volume pada komponen C1 dan juga C2. Sementara kapasitor akan digunakan untuk untuk menyaring tegangan. Namun jika mengguknakan baterai, maka komponen C1 dan C2 pada rangkaian amplifier mini tidak akan berfungsi.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Rabu, 09 Desember 2015

Rangkaian Amplifier 12V DC

Rangkaian amplifier sederhana dengan IC LM383
Skema Rangkaian Amplifier dengan menggunakan system yang sederhana dan mempunyai skema yang cukup mudah untuk dirangkai. Tentu saja bagi para penggemar musik atau biasa disebut audiophile, tentu membuat sendiri rangkaian amplifier sendiri bisa memberikan kepuasan dan juga keunikan serta keasyikan tersendiri. Rangkaian amplifier tersebut dengan system yang sederhana akan menghasilkan daya output di kisaran 8 watt yang menggunakan sumber daya 12 volt DC. Untuk melakukan pembuatan rangkaian amplifier tersebut, komponen IC LM 383 menjadi komponen yang harus tersedia dengan didukung oleh komponen lain. Komponen resistor dan elco pastinya juga bisa mendukung kinerja dari komponen LM 383 tersebut di dalam rangkaian ini.


Sementara untuk daya yang digunakan di dalam rangkaian amplifier ini berkisar 500 mA dan 12 volt. Dan beberapa keterangan yang terdapat di skema serta gambar dari rangkaian amplifier ini adalah :

� Komponen R1 ( 2.2 Ohm Resistor )
� Komponen R2 ( 220 ohm Resistor )
� Komponen IC1 : LM 383 daya 8 watt Amp IC / TDA 2002
� Komponen C1 ( 10 uf elco )
� Komponen C2 ( 470 uf elco )
� Komponen C3 ( 0.1 uf capacitor )
� Komponen C4 ( 2000 uf elco atau 2200 uf )

Pada bagian komponen LM 383, disarankan untuk menggunakan bahan pendingin yang berfungsi untuk menjaga komponen agar tidak panas ketika sedang bekerja. Dan pastikan pula untuk menggunakan daya tegangan sebesar 12 volt untuk menjalankan rangkaian amplifier ini.

Tentunya rangkaian amplifier ini sangat mudah untuk dibuat dengan menggunakan beberapa komponen yang sudah disebutkan. Apalagi komponen yang digunakan ini bisa didapatkan di toko-toko elektronik di tempat tinggal anda. Tentu saja memikiki keasyikan tersendiri dan juga kebanggan tersendiri bisa membuat amplifier sendiriyang menjadi salah satu langkah awal dalam melatih keterampilan di bidang elektronik. Di skema rangkaian amplifier tersebut komponen potensiometer juga memiliki fungsi untuk melakukan pengaturan pada volume. Dan rangkaian amplifier ini bisa disambungkan ke berbagai perangkat audio lainnya.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Selasa, 08 Desember 2015

Rangkaian Sensor Gerak



Rangkaian elektronika sensor sudah banyak diaplikasikan di dalam kehidupan sehari � hari kita. Sebuah sensor bertugas untuk mendeteksi perubahan yang mempengaruhi arus listrik yang mengalir di dalam komponennya dan menyebabkan perubahan di dalam kinerja alat elektronik tersebut. Banyak dari aplikasi sensor ini digunakan di berbagai peralatan rumah, produk automotif, dan komputer. Tetapi yang paling banyak adalah dipakai di perangkat pengamanan seperti alarm. Alarm menggunakan berbagai macam jenis sensor yang dapat menyababkan alarm tersebut berbunyi ketika sensor yang dipasang mendetaksi sesuatu tergantung dari jenis sensornya juga.

Contoh alur Rangkaian elektronika sensor gerak
Contoh alur Rangkaian elektronika sensor gerak
Ada beberapa jenis rangkaian elektronika sensor gerak yang biasa kita temui di kehidupan sehari � hari.

Jenis yang pertama adalah sensor getaran yang biasa dipasang di produk automotif. Lalu ada sensor panas yang dipasang di banyak dipakai di gedung � gedung besar untuk mencegah kebakaran. Lalu ada pula sensor bunyi yang mendeteksi suatu bunyi dengan getaran tertentu seperti bunyi tepukan tangan. Ada pula sensor gerak yang menggunakan infra merah sebagai media sensornya.

Contoh Sederhana Rangkaian Elektronika Sensor Gerak

Sekarang saya hanya akan membahas tentang rangkaian elektronika sensor gerak. Sensor gerak biasanya menggunakan infra merah sebagai pemicunya yang nantinya jika ada yang melintasi atau memutus sinar infra merah tersebut alarm akan berbunyi. Sensor gerak ini dalam skala kecil dapat kita kerjakan sendiri dengan alat sederhana di sekitar kita. Sedangkan dalam skala besar perlu pengerjaan yang lebih rumit pula. Pada rangkaian sensor gerak menggunakan infra merah ini, di bagian pemancar menggunakan komponen IC NE 555 yang berguna untuk membangkitkan sinyal di dalam rangkaian tersebut.

Pada komponen rangkaian elektronika sensor ini dihasilkan frekuensi sekitar 5 kHz. Hasil dari pengolahan rangkaian tersebut akan dipancarkan oleh lampu LED infra merah yang dipasang di rangkaian tersebut. Komponen IC NE 555 ini berfungsi sebagai multi vibrator stabil. IC NE 555 ini akan dihubungkan langsung dengan lampu LED infra merah yang akan menghasilkan frekuensi seperti yang sudah disebutkan diatas sebesar 5 kHz. Dan sinyal infra merah ini akan ditangkap oleh transistor Q1. Dalam kondisi dimana tidak ada yang gerakan yang dapat memicu alarm ini, maka output pin IC 2 akan rendah.

Pemicu dari rangkaian elektronika sensor ini adalah lampu infra merah yang terpasang. Karena infra merah terdiri dari sinyal yang bisa dideteksi oleh komponennya, maka sesuatu seperti benda yang lewat dan memutus sinyal tersebut walaupun hanya sebentar saja akan terdeteksi. Proses pendeteksiannya adalah ketika ada benda bergerak yang terdeteksi oleh sensor gerak ini, maka sinyal infra merah tersebut akan ditangkap oleh transistor Q1 dan bisa menyebabkan output pin pada IC 2 yang akan berpotensi tinggi menunjukkan adanya gerakan di sekitar sensor tersebut.

rangkaian sensor gerak
Sensor gerak

Anda bisa juga menambahkan alarm seperti bell, suara atau bermacam-macam penanda yang bisa anda pasangkan pada rangkaian tersebut. Rangkaian ini memang dimaksudkan untuk mendeteksi gerak yang juga berguna sebagai alarm di rumah anda. Alat ini bisa mendeteksi setiap gerakan yang tertangkap. Untuk skala besarnya tentu saja untuk pengamanan di bank atau kantor yang tentu saja banyak terdapat di mana � mana. Penggunaan rangkaian elektronika sensor gerak ini bisa ditingkatkan lagi skalanya dengan menambahkan arus listrik yang dialirkan, menambah besar komponennya, dan merubah lampu LED infra merah dengan lampu infra merah yang lebih sensitif lagi.

loading...

sumber:
www.rangkaianelektronika.org

Minggu, 06 Desember 2015

Rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741


Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 berperan sbg filter aktif untuk skema rangkaian speaker aktif subwoofer maupun filter subwoofer di power audio amplifier. Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 tersebut di bangun memakai penguat operasional (Op-Amp) IC jenis LM741 yg gampang didapat dipasaran. Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 tersebut bakal menyaring frekuensi suara rendah (super bass) dari sinyal suara & meredam frekuensi suara yg lain.

Skema rangkaian crossover aktif akustik terdapat banyak jenis, yg kerap anda temui filter baxandal yg bisa dipakai untuk suara rendah (bass) & suara tinggi (trebel). Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 adalah filter aktif yg di set untuk range frekuensi suara rendah saja (bass) hingga hasil filter akustiknya maksimal. Skema rangkaian aktif crossover subwoofer tersebut memakai op-amp LM741 2 buah yg disupply dngn sumber tegangan/voltage simetris � 15VDC seperti tampak di gambar skema rangkaian dibawah ini.



Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 yang ditunjukan pada gambar di atas di set untuk frekuensi 20 � 100Hz, & range frekuensi yg lain di buang. Komponen yg memastikan frekuensi filter subwoofer yang ditunjukan pada gambar di atas yaitu Capasitor 1, Capasitor 2 & P1. Lalu Capasitor 3 berperan untuk buang frekuensi 10KHz yg tdk dibutuhkan oleh crossover subwoofer. Op-amp LM741 di skema rangkaian crossover aktif subwoofer yang ditunjukan pada gambar di atas diset sbg penguat penjumlah membalik lantaran untuk system akustik suara rendah (subwoofer) yaitu memadukan suara bass chanel L & chanel R jalur hingga didapat frekuansi suara suara bass yg maksimal.

Cukup sekian informasi yang bisa di himpun

loading...

sumber:
corelita.com

Sabtu, 05 Desember 2015

Rangkaian Crossover Aktif dengan IC LM833


Rangkaian Crossover Aktif memiliki fungsi yang bervariasi. Dan salah satunya yang akan dibahas yaitu Rangkaian Crossover Aktif dimana sering digunakan untuk perangkat sistem audio Hi-Fi yang menggunakan komponen LM 833 untuk melakukan penguatan operasional ganda. Ada dua jenis rangkaian crossover yang bisa anda temui, yaitu aktif dan pasif.  Untuk rangkaian crossover pasif hanya akan menggunakan komponen pasif di dalam rangkaian tersebut yang sangat sederhana. Namun rangkaian crossover ini akan membuang begitu banyak dan juga besar energi yang dialirkan di rangkaian ini dan juga bisa membuat distorsi.

Sementara untuk rangkaian crossover aktif, menjadi pilihan yang tepat jika anda ingin menggunakannya untuk perangkat sistem audio Hi-Fi. Rangkaian crossover aktif akan membagi sinyal audio menjadi dua band ketika memasuki rangkaian tersebut. Yang di bagi adalah frekuensi output tinggi dan juga frekuensi output rendah. Dua bagian atau tahap dari power amplifier akan memisah kedua frekuensi ini. Tentu saja berfungsi untuk melakukan kontrol pada area frekuensi rendah dan juga untuk mengontrola pada frekuensi tinggi.

Rangkaian Crossover Aktif

Rangkaian Crossover  Aktif  yang digunakan untuk perangkat sistem audo Hi � Fi ini menggunakan komponen semikonduktor LM 833. Komponen LM 833 ini memiliki fungsi sebagai penguat operasional ganda atau biasa disebut op-amp khusus yang di desain atau di produksi untuk kebutuhan perangkat aplikasi audio. Sekitar 4 op-amp dibutuhkan untuk membuat rangkaian crossover aktif ini. Dua buah komponen IC LM833 akan digunakan di dalam rangkaian ini. Sementara rangkaian corssover aktif akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu area atua bagian dari filter low pass dan juga filter high pas. Sedangkan komponen IC 2b akan membentuk sirkuit Butterworth pass filter rendah pertama dan juga output frekuensi rendah akan tersedia di pin output atau PIN1. Sementara pin 7 akan tersedia output frekuensi tinggi di komponen IC 1A. Untuk mengidupkan rangkaian crossover ini, anda bisa menggunakan daya sekitar +15 / -15 V DC. Dan juga komponen pada R dan C bisa diubah guna menerima frekuensi yang berbeda.

loading...

sumber:
blograngkaianelektronika.wordpress.com

Jumat, 04 Desember 2015

RANGKAIAN CROSSOVER PASIF

FUNGSI RANGKAIAN CROSSOVER PASIF DALAM SPEAKERDIY
aFungsi rangkaian crossover pasif dalam speaker adalah sebagai pembagi suara amplifier menjadi suara tinggi, sedang, rendah yang masing-masing akan disalurkan ke tweeter, middle, dan woofer.

PRINSIP KERJA SEBUAH SPEAKER

Sebuah speaker lengkap umumnya mempunyai 2 hingga 4 jenis atau komponen driver yang dipergunakan untuk menangani frekuensi suara yang berbeda.  Keempat komponen driver speaker mempunyai tugas yang berbeda-beda dalam menangani suara yang dikirimkan oleh amplifier. Driver yang dimaksud adalah


  1. Tweeter. Tweeter bertugas untuk memproduksi suara tinggi. Umumnya suara-suara seperti kaca pecah, dentingan besi, serta suara burung akan diproduksi oleh komponen tersebut dalam sebuah speaker.
  2. Middle. Untuk suara yang lebih rendah seperti suara vokal, suara jenis ini biasanya ditangani oleh speaker middle.
  3. Woofer. Woofer merupakan salah satu komponen yang memproduksi suara mid bas dan suara bas pada umumnya.
  4. Subwoofer. Komponen ini lebih banyak dipergunakan untuk memproduksi suara frekuensi rendah yang bisa mencapai di bawah 20 Hz. Umumnya getaran dan dentuman bom akan diproduksi oleh driver tersebut.

Namun, pembagian suara yang demikian tidak semata-mata dapat dilakukan sendiri oleh driver tersebut di atas. Untuk dapat memproduksi suara sesuai dengan kemampuan masing-masing komponen driver di atas, diperlukan sebuah pembagi suara.

Sebuah suara tinggi yang disalurkan ke bas tidak akan diproduksi dengan baik oleh woofer, akibatnya bukannya suara yang dihasilkan, tetapi sebaliknya malah menghasilkan distorsi bagi suara yang dihasilkan.

Demikian juga suara bass rendah yang seharusnya ditangani oleh subwoofer jika dimasukkan ke dalam driver tweeter akan menyebabkan komponen tersebut putus. Selain itu juga berkemungkinan menghasilkan suara kresek akibat tendangan bass pada driver tweeter.

PERAN CROSSOVER NETWORK ATAU RANGKAIAN PEMBAGI SUARA .

Fungsi Rangkaian Crossover Pasif Dalam Speaker
Crossover merupakan sebuah rangkaian yang terdiri dari gabungan antara LCR atau lilitan, kapasitor dan resistor.


  • Crossover dirangkai dengan menggunakan komponen kapasitor yang bertujuan untuk membatasi agar bass tidak bisa lewat dan masuk ke tweeter yang disebut High Pass Filter (HPF)
  • Induktor bertujuan untuk menghalangi frekuensi suara tinggi agar tidak masuk ke driver woofer atau subwoofer yang disebut dengan Low Pass Filter (LPF).
  • Sedangkan perpaduan antara keduanya akan menghalangi suara yang terlalu tinggi dan suara yang terlalu rendah untuk masuk ke middle yang nantinya disebut juga dengan Band Pass Filter (BPF).

Dipasaran bahkan kita menemukan speaker yang hanya memiliki crossover darurat berupa elco pada tweeternya. Tujuannya adalah menyaring bas agar tidak merusak tweeter. Walaupun tidak membatasi woofer, ternyata rangkaian demikian cukup banyak dilakukan.

Fungsi rangkaian crossover pasif dalam speaker merupakan perpaduan antara 2 atau 3 jenis filter tersebut. Dengan adanya rangkaian tersebut, suara yang disalurkan juga akan tepat sasaran, sehingga kualitas suara lebih jernih dan lebih efisien dalam penggunaan tenaga amplifier.

loading...

sumber:
www.wikikomponen.com

Kamis, 03 Desember 2015

KUMPULAN RANGKAIAN CROSSOVER AKTIF

1. RANGKAIAN CROSSOVER AKTIF 18DB PER OKTAF 2 WAY

Rangkaian crossover aktif yang akan dibikin kali ini merupakan rangkaian 18dB per oktaf dengan titik potong frekuensi pada 300 Hz. Crossover aktif ini akan diperkuat dengan 2 buah amplifier yang identik yang kemudian dihubungkan dengan speaker.
Cara Membuat Rangkaian Crossover Aktif 18dB Per Oktaf 2 Way
Gambar : Cara Membuat Rangkaian Crossover Aktif 18dB Per Oktaf 2 Way

Bagian di atas 300 Hz dapat ditangani oleh sebuah speaker 2 way dengan crossover pasif. Sedangkan bagian di bawah 300 Hz akan ditangani oleh sebuah woofer besar atau subwoofer. Rangkaian ini merupakan rangkaian mono, sehingga diperlukan 2 buah PCB untuk membuat rangkaian stereo.

PENENTUAN NILAI KOMPONEN RESISTOR DAN KAPASITOR
Proyek ini tidak melibatkan perhitungan titik potong frekuensi yang sulit. Untuk melakukan modifikasi terhadap frekuensi potong, cukup melalukan penggantian komponen dengan merubah nilai resistor dan kapasitor.

Untuk mengeser titip potong crossover atau crossover point, cukup dilakukan dengan mengganti nilai komponen yang ditandai * dengan cara:


  • Untuk mengeser titik potong crossover point ke 600 Hz, cukup kalikan nilai resistor dan kapasitor yang ditandai * dalam rangkaian dengan 0.5.
  • Untuk mengeser titip potong crossvoer poin ke 150 Hz, cukup kalikan semua nilai resistor dan kapasitor yang ditandai * dengan 2.
  • Komponen yang tidak ditandai * tidak perlu diganti.

Nilai resistor dan kapasitor boleh menggunakan resistor carbon atau metal film. Namun untuk mendapatkan nilai yang mendekati, sebaiknya mengukurnya dengan tester digital yang lebih presisi. Carilah nilai yang paling mendekati dari beberapa resistor untuk memperoleh nilai resistor yang paling mendekati. Sebaiknya nilai tidak lebih dari 1 % nilai yang diinginkan.

Jika sulit mendapatkan nilai yang tepat, dapat juga dilakukan dengan melakukan paralel atau seri. Cara ini merupakan cara yang paling mudah dilakukan mengingat sulit mendapatkan komponen yang kita harapkan.

loading...

POWER SUPPLY UNTUK CROSSOVER AKTIF
Untuk mendapatkan suara yang jernih, sebaiknya menggunakan IC yang memiliki noise yang kecil. Salah satu yang cukup bagus adalah IC Op-Amp NE5532. Boleh memilih tipe lain seperti TL 072 dan sebagainya, tetapi harus ingat untuk mengatur voltase power supply agar sesuai dengan voltase kerja IC.

Level control sebaiknya tidak dirubah-rubah setelah mendapatkan settingan yang sesuai. Untuk menghindari tergeser secara tidak sengaja, sebaiknya ditempatkan di dalam casing atau tempatkan dengan posisi yang lebih sulit untuk diputar orang lain. Jika perlu, pergunakan trimpot.

Cara membuat rangkaian crossover aktif 18dB per oktaf 2 way cukup mudah karena variasi komponen yang tidak terlalu banyak. Selamat mencoba.

2. Rangkaian Crossover Aktif
Rangkaian Crossover Aktif memiliki fungsi yang bervariasi. Dan salah satunya yang akan dibahas yaitu Rangkaian Crossover Aktif dimana sering digunakan untuk perangkat sistem audio Hi-Fi yang menggunakan komponen LM 833 untuk melakukan penguatan operasional ganda. Ada dua jenis rangkaian crossover yang bisa anda temui, yaitu aktif dan pasif.  Untuk rangkaian crossover pasif hanya akan menggunakan komponen pasif di dalam rangkaian tersebut yang sangat sederhana. Namun rangkaian crossover ini akan membuang begitu banyak dan juga besar energi yang dialirkan di rangkaian ini dan juga bisa membuat distorsi.

Sementara untuk rangkaian crossover aktif, menjadi pilihan yang tepat jika anda ingin menggunakannya untuk perangkat sistem audio Hi-Fi. Rangkaian crossover aktif akan membagi sinyal audio menjadi dua band ketika memasuki rangkaian tersebut. Yang di bagi adalah frekuensi output tinggi dan juga frekuensi output rendah. Dua bagian atau tahap dari power amplifier akan memisah kedua frekuensi ini. Tentu saja berfungsi untuk melakukan kontrol pada area frekuensi rendah dan juga untuk mengontrola pada frekuensi tinggi.

Rangkaian Crossover Aktif

Rangkaian Crossover  Aktif  yang digunakan untuk perangkat sistem audo Hi � Fi ini menggunakan komponen semikonduktor LM 833. Komponen LM 833 ini memiliki fungsi sebagai penguat operasional ganda atau biasa disebut op-amp khusus yang di desain atau di produksi untuk kebutuhan perangkat aplikasi audio. Sekitar 4 op-amp dibutuhkan untuk membuat rangkaian crossover aktif ini. Dua buah komponen IC LM833 akan digunakan di dalam rangkaian ini. Sementara rangkaian corssover aktif akan dibagi menjadi 2 bagian yaitu area atua bagian dari filter low pass dan juga filter high pas. Sedangkan komponen IC 2b akan membentuk sirkuit Butterworth pass filter rendah pertama dan juga output frekuensi rendah akan tersedia di pin output atau PIN1. Sementara pin 7 akan tersedia output frekuensi tinggi di komponen IC 1A. Untuk mengidupkan rangkaian crossover ini, anda bisa menggunakan daya sekitar +15 / -15 V DC. Dan juga komponen pada R dan C bisa diubah guna menerima frekuensi yang berbeda.



3. Cara Membuat Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741
Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 berperan sbg filter aktif untuk skema rangkaian speaker aktif subwoofer maupun filter subwoofer di power audio amplifier. Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 tersebut di bangun memakai penguat operasional (Op-Amp) IC jenis LM741 yg gampang didapat dipasaran. Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 tersebut bakal menyaring frekuensi suara rendah (super bass) dari sinyal suara & meredam frekuensi suara yg lain.

Skema rangkaian crossover aktif akustik terdapat banyak jenis, yg kerap anda temui filter baxandal yg bisa dipakai untuk suara rendah (bass) & suara tinggi (trebel). Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 adalah filter aktif yg di set untuk range frekuensi suara rendah saja (bass) hingga hasil filter akustiknya maksimal. Skema rangkaian aktif crossover subwoofer tersebut memakai op-amp LM741 2 buah yg disupply dngn sumber tegangan/voltage simetris � 15VDC seperti tampak di gambar skema rangkaian dibawah ini.



Skema rangkaian Crossover Aktif Subwoofer IC LM741 yang ditunjukan pada gambar di atas di set untuk frekuensi 20 � 100Hz, & range frekuensi yg lain di buang. Komponen yg memastikan frekuensi filter subwoofer yang ditunjukan pada gambar di atas yaitu Capasitor 1, Capasitor 2 & P1. Lalu Capasitor 3 berperan untuk buang frekuensi 10KHz yg tdk dibutuhkan oleh crossover subwoofer. Op-amp LM741 di skema rangkaian crossover aktif subwoofer yang ditunjukan pada gambar di atas diset sbg penguat penjumlah membalik lantaran untuk system akustik suara rendah (subwoofer) yaitu memadukan suara bass chanel L & chanel R jalur hingga didapat frekuansi suara suara bass yg maksimal.

Cukup sekian informasi yang bisa di himpun







sumber:
www.wikikomponen.com
blograngkaianelektronika.wordpress.com
corelita.com

Sabtu, 28 November 2015

Rangkaian Low Pass Filter Aktif

Rangkaian Dasar Low Pass Filter Aktif
Low pass filter yang dibahas disini adalah model butterworth dan beberapa model lainnya antara lain adalah model buffer model inverting. Low Pass Filter adalah filter yang akan meloloskan frekuensi yang berada dibawah frekuensi cut off (fc) dan meredam frekuensi diatas fc. Filter aktif low pass adalah rangkaian filter yang menggunakan penguat operasional (Op-Amp) rangkaian terpadu (IC) dimana rangkaian filter aktif low pass ini akan meloloskan sinyal input dengan frekuensi dibawah frekuensi cut off rangkaian dan akan melemahkan sinyal input dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off rangkaian filter aktif low pass tersebut.
Seperti tampak pada gambar ini adalah gambar Low Pass Filter Butterworth dengan perhitungan sebagai berikut :

Rangkaian Dasar Filter Aktif Low Pass (LPF)
Rangkaian Dasar Filter Aktif Low Pass (LPF),lpf aktif,low pass filter aktif,aktif low pass,filter aktif low pas,filter aktif lolos bawah,rangkaian filter aktif low pass,skema filter aktif low pass,skema LPF aktif,rangkaian LPF aktif,teori lpf aktif,output lpf aktif,low pass filter,teori low pass filter,filter aktif low pass adalah,lpf adalah

Frekuensi cut-off filter low pass (fc) :
f_{c}=\frac{1}{2 \pi RC}

Penguatan filter low pass (AF) :
A_{F}=\frac{V_{o}}{V_{i}}=1+\frac{R_{2}}{R_{1}}


Respon Frekuensi Filter Aktif Low Pass  
Respon Frekuensi Filter Aktif Low Pass,frekuensi respon low pass filter,frekuensi cut off low pass filter,frekuensi low pass filter aktif,tanggapan frekuensi low pass filter,gain low pass filter,penguatan low pass filter aktif,karakteristik LPF aktif,grafik output LPF aktif



Respon frekuensi atau penguatan sinyal terhadap perubahan frekuensi sinyal input pada filter aktif low pass ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
1. Pada saat sinyal input dengan frkuensi (f) lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) f < fc
\frac{V_{o}}{V_{i}}\cong A_{f}

2. Pada saat sinyal input dengan frkuensi (f) sama dengan frekuensi cut-off (fc) f = fc
\frac{V_{o}}{V_{i}}=\frac{A_{f}}{\sqrt{2}}=0,707A_{f}



3. Pada saat sinyal input dengan frkuensi (f) lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) f > fc
\frac{V_{o}}{V_{i}}< A_{f}


Jadi filter aktif low pass (LPF) akan konstans dari input 0 Hz sampai cut off frekuensi tinggi Hf. Pada Hf penguatannya menjadi 0.707 AF dan setelah melewati Hf maka akan menurun sampai konstan dengan seiring penambahan frekuensi. Frekuensi naik 1 decade maka penguatan tegangan dibagi 10. Dengan kata lain, penguatan turun 20 dB (20 log 10) setiap kenaikan frekuensi dikali 10. Jadi rate dari penguatan berturut-turut turun 20dB/decade setelah Hf terlampuai Saat input frekuensi f = Hf, dikatakan frekuensi cut-off yang saat itu turun 3dB (20 log 0.707) dari 0 Hz.

loading...

sumber:
elektronika-dasar.web.id

Rabu, 25 November 2015

Rangkaian Efek Gitar

Cara membuat efek gitar yang mudah dan murah / Rangkaian Efek Gitar / make efect guitar hand made
Contoh skemanya



Ini tata letak komponen 

dan ini kalo lo punya bor yang untuk membolongan pcb tinggal diprint aja
 dan ini daftar komponennya
MXR distorsi

Resistor:                                                         Capasitor:
R1 - (tidak terpakai)                                       C1 - 1uf
R2 - 1M                                                          C2 - 0.01uf
R3 - 1M                                                          C3 - 0.003uf
R4 - 1M                                                          C4 - 0.047uf
R5 - 10k                                                          C5 - 10pf
R6 - 4k7 (4.7k)                                               C6 - 1uf
R7 - 500k Rev-log. Pot                                   C7 - 0.047uf
R8 - 1M
R9 - 10k
R10 - 50k log. pot

IC:
IC1 � 741

Dioda:
D - 4148

-tambahan
(Potensionya mono bukan stereo, volt min & ground jack nya lansung dari ground / tulisan GND)

jika anda ingin ubah menjadi Dod overdrive 250 ada beberapa komponen yang harus diganti:



Resistor:                                                              Capasitor:
R1 - (tidak terpakai)                                            C1 - 10uf
R2 - 20k                                                               C2 - 0.01uf
R3 - 20k                                                               C3 - (tidak terpakai)
R4 - 1M                                                               C4 - 0.05uf
R5 - 10k                                                               C5 - 10pf
R6 - 47k                                                               C6 - 10uf
R7 - 500k Rev-log. Pot                                        C7 - 0.047uf
R8 - 1M
R9 - 10k
R10 - 100k log. pot

IC:
IC1 � 741

Dioda:
D - 4148

loading...

sumber:
synysterfariz.blogspot.co.id

Senin, 23 November 2015

Rangkaian Konverter 6V DC To 12V DC

Rangkaian converter tegangan ini merupakan DC to DC konverter yang dapat digunaklan untuk mengubah tegangan DC 6 volt menjadi tegangan DC 12 volt. Rangkaian converter tegangan ini dibangun menggunakan beberapa transistor dengan fungsi masing-masing, terdapat 3 transistor BC547 dan 1 transistor BD679 sebagai power converter. Gambar skema dan daftar komponen untuk membuat rangkaian converter 6VDC ke 12VDC dapat dilihat sebagai berikut.

Rangkaian Converter Tegangan 6VDC Ke 12VDC Sederhana


Rangkaian converter tegangan 6VDC ke 12VDC diatas menggunakan astabil multivibrator dar 2 buah transistor Q1 dan Q2 BC547 yang berfungsi untuk membangkitkan pulsa triger untuk transistor Q3 BD679 yang berfungsi sebagai power converter. Rangkaian converter tegangan DC 6 volt ke 12 DC 12 volt berfungsi untuk memberikan sumber tegangan DC 12 volt dar sumber tegangan DC 12 VDC. Daftar komponen untuk membuat rangkaian converter DC 6 volt ke DC 12 volt diatas dapat dilihat sebagai berikut.
Daftar Komponen Rangkaian Converter Tegangan 6VDC Ke 12VDC Sederhana
R1, R4 � 2.2K
R2, R3 � 4.7K
R5 � 1K
R6 � 1.5K
R7 � 33K
R8 � 10K  
C1,C2 � 0.1uF
C3 � 470uF 25V
D1 � 1N914
D2 � 1N4004
D3 � Zener 12V
Q1, Q2, Q4 � BC547
Q3 � BD679

Pada gambar rangkaian converter diatas mengunakan induktor L1 yang dapat dibuat menggunakan kawat email 0,5mm dengan jumlah lilitan 80 lilit dan dililit pada toroid 4cm. Untuk meningkatkan kapasitas arus dari rangkaian converter tegangan 6 ke 12 volt diatas nilai kapasitor C3 dapat dinaikan.

loading...

sumber:
skemarangkaianpcb.com

Minggu, 22 November 2015

Rangkaian Mic Wireless FM


RANGKAIAN 1
        Rangkaiannya sederhana terdiri hanya dua buah transistor. Transistor pertama 2SC289 sebagai osilator sekaligus juga sebagai penguat mic, transistor kedua 2SC1675 sebagai penguat osilator atau buffer, wireless ini cukup diberi catu batere 1,5 volt sampai 3 volt, selengkapnya skema rangkaian seperti gambar berikut di bawah ini..

                                                Gambar skema rangkaian Mic Wireless FM



Daftar Komponen
R1 = 1k
R2 = 47k
R3 = 150
R4 = 33k
R5 = 180
C1 = 222
C2 = 1uF
C3 = 102
C4 = 10p
C5 = 10p
C6 = 222
C7 = 103
Q1 = 2SC829
Q2 = 2SC1675
MC = Mic Kondensor
Koker 5mm
      L1 Primer 6 lilit
           Sekunder 2 lilit

Ni dh ada layout:





loading...

RANGKAIAN 2
Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sekilas tentang microphone tanpa kabel. Pada dasarnya prinsip kerja dari rangkaian peralatan wireless adalah sama khususnya peralatan wireless yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik atau gelombang radio sebagai media penghubung. Untuk rangkaian pemancar radio sederhana bisa kita kelompokkan menjadi beberapa bagian. Yang pertama adalah sinyal input atau sinyal informasi yang akan dikirim biasanya mempunyai range frekuensi yang rendah. Kemudian bagian pembangkit gelombang frekuensi tinggi atau osilator yang akan dijadikan sebagai sinyal carrier atau pembawa. Seterusnya bagian pencampur atau mixer yang berfungsi untuk menggabungkan antara sinyal informasi dengan sinyal pembawa yang hasilnya sinyal teyal rsebut menjadi sinyal yang sudah dimodulasi. Metode modulasi ada dua yaitu AM (Amplitudo Modulasi) dan FM (Frekuensi Modulasi). Pada AM sinyal yang dihasilkan adalah sinyal dengan frekuensi seperti sinyal pembawa tetapi amplitudonya mengikuti sininformasi. Sedangkan pada FM, frekuensi dari sinyal mengikuti frekuensi sinyal pembawa yang berubah-ubah sesuai dengan amplitudo sinyal informasi. Yang terakhir adalah bagian penala.


Daftar Komponen

1. Resistor : R1 (270 ohm), R2 (4,7 Kohm), R3 (10 Kohm), R4 (100 Kohm), R5 (4,7 Kohm dan R6 (4,7 Kohm)
2. Kapasitor : C1 (0,001 �F), C2 (5,6 pF), C3 (10 �F), C4 (10 �F) dan C5 (3-18 pF)
3. Transistor : Q1 (2N2222) dan Q2 (2N3904)
4. Induktor : L1 (2 lilitan kawat email 1 mm inti udara diameter 10 mm) dan L2 (5 lilitan kawat email 1 mm inti udara diameter 10 mm)
5. Mikrofon
6. Antena

Mari kita perhatikan gambar di atas, suara yang diterima oleh microfon akan diubah oleh mikrofon menjadi sinyal informasi yang berbentuk sinusoidal. Sinyal ac ini kemudian diloloskan oleh C4 menuju basis Q2 untuk diperkuat. Nilai penguatan bergantung pada nilai R4 dan R5. Sinyal yang sudah diperkuat tersebut kemudian diloloskan menuju Q1 untuk kemudian dicampur dengan sinyal frekuensi tinggi. Transistor Q1 berfungsi untuk membangkitkan frekuensi tinggi sekaligus pencampur antara sinyal dari Q2 dengan sinyal frekuensi tinggi yang dihasilkannya sesuai dengan nilai dari C2, C5 dan L2. Kemudian sinyal yang sudah dimodulasi tersebut kemudian dipancarkan oleh antenna.












sumber: